Jumat, 17 April 2020

Sejarah Air Bangis (20): Sejarah Parit Batu dan Sejarah Kinali; Benteng Parit Batoe Era Padri dan Perang Antara Pasaman dan Tiku


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Air Bangis dalam blog ini Klik Disini

Parit Batu dan Kinali adalah nama baru, namun Pasaman adalah nama kuno, nama yang lebih tua dari Air Bangis dan Priaman. Nama-nama yang terbilang sudah ada sejak jaman kuno antara lain Batang, Batahan, Sikarbou, Oedjoeng Gading, Pasaman dan Tikoe. Nama Parit Batoe diduga merujuk pada nama kampong Parit (di dekat Odjoeng Gading). Benteng yang diduga dibuat pada awal era Padri diduga menjadi sebab kampong Parit berubah nama menjadi kampong Parit Batoe.

Benteng Parit Batoe
Antara kerajaan Pasaman dan kerajaan Tikoe muncul nama kerajaan baru yang disebut kerajaan Kinali. Saat terjadi perang antar kerajaan Pasaman dan kerajaan Tikoe pada era Pemerintah Hindia Belanda, kerajaan Kinali terjepit. Untuk menghindari perseteruan, Pemerintah Hindia Belanda memisahkan kerajaan Tikoe dan kerajaan Pasaman ke dalam afdeeling yang berbeda. Kerajaan Tikoe dimasukkan ke afdeeling Priaman dan kerajaan Pasaman plus kerajaan Kinali disatukan dengan kerajaan-kerajaan lainnya yang berdekatan dengan nama afdeeling Ophir Districten. Ibu kota afdeeling Ophir Districten awalnya di Parit Batoe kemudian direlokasi ke Taloe. District-district yang termasuk (afdeeling) Ophir Districten adalah Kinali, Pasaman, Taloe, Sinoeroet dan Tjoebadak

Lantas apa pentingnya sejarah Parit Batoe dan sejarah Kinali ditulis? Boleh jadi itu dianggap sepele. Tapi sejarah tetaplah sejarah. Yang jelas sejarah awal Parit Batoe berwarna-warni dari era rezim Padri hingga era rezim Pemerintah Hindia Belanda. Nama Parit Batoe baru muncul ke permukaan ketika ibu kota Pasaman Barat ditetapkan di kota Simpang Ampek. Dengan ditetapkan Simpang Ampek, yang sejatinya Simpang Ampat sebagai ibu kota kabupaten, paling tidak nama Kinali terangkat lagi. Untuk menambah pengetahuan, dan untuk meningkatkan wawasan sejarah, meri kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.