*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Penanda
navigasi terpenting pembangunan jalur kereta api adalah pembangunan stasion.
Stasion kereta api di Cirebon menjadi penting karena semua arah kereta api dari
dan ke Cirebon di utara melalui stasion Cirebon. Semua bermula dari satu jalur.
Dalam pengembangan jaringan kereta api di pulau Jawa kemudian dikembangkan di selatan
dari Bandoeng ke Jogjakarta via Cilacap/Kroya.
Stasiun Cirebon juga dikenal sebagai Stasiun Kejaksan adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon pada ketinggian +4 M. Stasiun Cirebon menjadi penghubung utama antara jalur kereta api lintas utara, lintas selatan dan lintas tengah pulau Jawa. Untuk sebagian besar layanan kereta api kelas ekonomi dan sebagian kecil kelas campuran (seperti Bogowonto, Bangunkarta, dan Dharmawangsa) dilayani di stasiun Cirebon Prujakan. Staatsspoorwegen (SS) mulai akhir dasawarsa 1900-an. Jalur yang telah ada di Cikampek kemudian diperpanjang untuk menjaring pelanggan di Cirebon. Pada tanggal 3 Juni 1912, jalur kereta api Cikampek menuju Cirebon selesai dibangun serta merupakan bagian dari pembangunan jalur kereta api menuju Purwokerto dan Kroya. Jalur yang ke Cirebon difungsikan untuk menghubungkan jalur SS dengan jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Pada tanggal 1 November 1914, kedua stasiun tersebut berhasil terhubung. Bangunan stasiun ini dirancang oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879–1955). Stasiun Cirebon memiliki enam jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan depo di sisi timur laut kompleks stasiun. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah kereta api di wilayah
Cirebon sejak tempo doeloe? Seperti disebut di atas, stasion kereta api di kota
Cirebon sangat penting di dalam sejarah pembangunan kereta aspi di Jawa.
Stasion Cirebon menjadi penghubung antara Bandoeng dan Semarang serta
Jogjakarta via Kroya dan Cikampek. Lalu bagaimana sejarah kereta api di wilayah
Cirebon sejak tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.