*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini
Dalam
sejarah awal
bahasa Melayu
sejumlah nama muncul seperti Nuruddin ar-Raniri yang menyusun buku Bustan
al-Salatin yang ditulis tahun 1636, Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumaterani, Abdul
Rauf al-Singkel. Nama-nama orang Eropa juga muncul namun kurang dikenal secara luas. Dua yang pertama orang Eropa adalah Marc
Antonio Pigafetta, Frederik de Houtman. Namun begitu, orang-orang
Eropa juga telah
memberi kontribusi dalam penulisan sejarah bahasa Melayu.
Marc Antonio Pigafetta, Frederik de Houtman. Jakob Cornelisz van Nek, Wybrand van Warwyk, Albert Cornelisz Ruil, Jan van Hazel, Jan Jacobsz Palenstein. Juftus Heurnius, Paulus Matthysz, Daniel Brouërius, Hillebrandt Jacobsz van Wouw, Jacobus Golius, Hermannus Kolde de Horn. Cornelis van der Sluis, Nicolaus Hodenpyl, Cornelis Mutter, Engelbertus Cornelius Ninaber, Arnoldus Brants, Johannes Hardholt, Carolus Georgius Serruus, Paulus Anthonisz. de Monte. Sebastiaan Danckaerts, Johannes Roman, Kasper Wiltens, Melchior Leidekker, Petrus van der Vorm, Lambert ten Kate, George Henric Werndly, JJ Hollander, W Robinson, E Netscher, C van Heerdt, Jan Pijnappel (Gz), NH van der Tuuk, Hermann Theodor Friedrich Karl Emil Wilhelm August Casimir von de Wall, Hillebrandus Cornelius Klinkert. David Haex, Frans Barberino
Lantas bagaimana sejarah nama-nama orang Eropa dalam dunia bahasa Melayu di Nusantara? Seperti disebut di atas banyak nama yang telah dihubungkan dengan sejarah bahasa Melayu di Hindia Timur. Nama yang dapat dianggap penting dalam hal ini adalah George Henric Werndly. Lalu bagaimana sejarah nama-nama orang Eropa dalam dunia bahasa Melayu di Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.