Kamis, 18 Mei 2023

Sejarah Pendidikan (2):Portugis dan Belanda Introduksi Pendidikan Aksara Latin; Para Misi Portugis dan Komandan Benteng VOC


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Pendidikan dalam blog ini Klik Disini

Di masa terdahulu sulit mendapatkan informasi Pendidikan, apakah pada era Hindoe Boedha dan era Islam. Bagaimana dengan di masa berikut pada era kehadiran orang Eropa? Yang jelas orang Eropa mengintroduksi aksara Latin dalam dunia pendidikan. Orang Portugis melakukan proses pendidikan melalui para misionaris, sementara orang Belanda melakukannya di benteng-benteng VOC.


Sejarah Pendidikan di Indonesia, Berawal saat Zaman Penjajahan Portugis di Abad ke-16. Senin, 11 Juli 2022. Jakarta, iNews.id. Pendidikan di Indonesia saat ini telah ada sejak zaman penjajahan, dimana sekolah modern diperkenalkan sejak abad ke-16, ketika Portugis. Sejarah tersebut tertulis dalam buku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertajuk ‘Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan’. Pada tahun 1546, ada tujuh kampung di Ambon, Maluku, telah memeluk agama Katolik. Di sekolah itu, mereka mendapat pelajaran agama dan dilengkapi dengan pelajaran baca, tulis, berhitung dan pemahaman bahasa Latin. Tidak diketahui bahasa apa digunakan para pengajar dan masyarakat Ambon dalam kegiatan belajar-mengajar. Sekolah modern pertama didirikan orang Portugis berada di Kesatuan Daerah, semua penduduknya memeluk agama Katolik. Pendidikan menerapkan sistem Barat dan dilakukan di Kepulauan Maluku Selatan. Ketika Belanda, pendidikan menjadi lebih terarah lantaran ada penggunaan bahasa yang jelas, bahasa Belanda dan bahasa Melayu. Salah satunya pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada warga Belanda terkait pengetahuan umum dan khusus tentang Indonesia. Diperkirakan, ada sekitar 31 sekolah di Ambon dan 26 sekolah di Kepulauan Lease. VOC memerlukan tenaga pembantu atau staf dari pribumi demi menggerakkan roda kekuasaannya. Pendidikan juga dimanfaatkan untuk membentuk kepribadian pribumi loyal dan dapat diandalkan. Contohnya komunitas imigran Kristen di Ambon. Belanda mengeluarkan buku ajar pertamanya di tahun 1611. Buku tersebut berisi tentang penggunaan bahasa Belanda dengan judul Ab Boeck. Buku berbahasa Melayu tersebut kemudian hilang. Pendidikan Barat terus mendominasi di Nusantara, hingga masa VOC berakhir 1799 dan kerajaan Belanda membentuk Pemerintah Hindia Belanda tahun 1800. (https://purwokerto.inews.id/)

Lantas bagaimana sejarah pendidikan era Portugis dan era VOC? Seperti disebut di atas pendidikan dimulai oleh para misionaris Portugis introduksi pendidikan.  Lalu pada era VOC/Belanda Pendidikan diperankan oleh para komandan militer di benteng-benteng VOC/Belanda. Lalu bagaimana sejarah pendidikan era Portugis dan era VOC? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyuwangi (2): Geomorfologi di Wilayah Banyuwangi Ujung Timur P Jawa; Gunung Raung Selat Bali Pulau Alas Purwo


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Lain tempo doeloe, lain pula sekarang. Lain di zaman kuno, lain pula masa nanti. Tidak hanya populasi penduduk yang berubah, juga wilayah geografis juga berubah dari masa ke masa. Dalam narasi sejarah masa kini, tidak pernah dinarasikan sejarah geografi wilayah. Semuanya dianggap tetap (tidak berubah) dari zaman ke zaman; dari zaman megalitikum hingga ke zaman melenium. Membicarakan sejarah perubahan geografis, kita sedang berbicara tentang geomorfologis wilayah.


Wilayah Banyuwangi kini dengan panjang garis pantai 175,8 Km. Jumlah pulau 10 buah. Letak geografis di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan; dan dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Batas wilayah     sebelah utara adalah Kabupaten Situbondo, sebelah timur adalah Selat Bali, sebelah selatan adalah Samudera Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso. Topografi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15°, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah tingkat kesuburan tanah. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara dimana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah. (https://banyuwangikab.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi wilayah Banyuwangi di ujung timur pulau Jawa? Seperti disebut di atas wilayah Banyuwangi berada di huk garis pantai selatan dan pantai timur (Selat Bali). Ada gunung Raung, pulau Bali, pulau Alas Purwo. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi wilayah Banyuwangi di ujung timur pulau Jawa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.