Selasa, 12 Februari 2019

Sejarah Kota Ambon (7): Sejarah Tual Beragama Islam, Melawan Belanda di Pulau Kei; Kampong Tual 1824 Kini Jadi Kota


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Ambon dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Tual adalah sejarah yang sangat jarang diungkapkan. Padahal catatan (data) sejarah Tual (di Pulau Kei) bahkan terbilang cukup lengkap. Boleh jadi itu karena posisi wilayah Tual jauh berada di lingkar orbit perjalanan sejarah lokal (yang berpusat di Ambon) dan sejarah nasional (yang berpusat di Jakarta). Wilayah Tual dalam hal ini berada di tengah lautan, terpencil, di arah tenggara Kota Ambon. Meski demikian, ternyata Kota Tual memiliki sejarah tersendiri.

Pelabuhan Tual (1862-1888)
Kampong Tual adalah kampong paling strategis di wilayah bupati (Regent) Dullah di pulau Kei (Kecil). Kampong ini kali pertama didatangi oleh asing (Belanda) pada tahun 1824. Kampung Tual yang awalnya dihuni oleh pedagang-pedagang Bugis yang berniaga dengan penduduk Dullah yang sudah beragama Islam, lambat-laun dijadikan Belanda sebagai pusat perdagangan di seputar pulau Kei (Kecil dan Besar). Tual yang dulu kampong kecil kini menjadi kota besar. Kota Tual sejak 2007 telah menjadi kota otonom, yang mana sebelumnya Kota Tual sebagai ibukota Kabupaten Maluku Tenggara.

Lantas bagaimana sejarah Tual? Artikel ini mendeskripsikan sejarah Tual sejak 1824. Suatu sejarah yang dapat dikatakan sejarah yang jauh di masa lampau, suatu kurun waktu yang dapat dikelompokkan ke dalam sejumlah kota-kota di Indonesia. Untuk menambah perspektif wilayah, keberadaan Tual dapat disandingkan dengan tetangga terdekatnya Merauke. Mari kita telusuri berdasarkan data dan informasi masa lampau.