Selasa, 26 Desember 2017

Sejarah Makassar (9): Kesultanan Gowa dari Masa ke Masa; Petualangan Aroe Palakka di Jawa serta Sumatra dan Pahlawan Belanda

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini


Kesultanan Goa [Gowa] adalah salah satu kerajaan yang sudah eksis sejak lampau (bahkan sebelum kedatangan pelaut-pelaut Belanda). Kerajaan/kesultanan di nusantara mulai dari Atjeh di barat hingga Maluku di timur, mulai di utara dari hingga di selatan. Kesultanan Goa termasuk salah satu kesultanan yang banyak dibicarakan dalam sejarah kolonial Belanda. Kerajaan Goa secara heroik menentang imperialis barat (Eropa/Belanda).

Macassar, 1636
Kerajaan Goa berubah sebutan menjadi Kesultanan Goa sehubungan dengan penggunaan istilah yang mana kerajaan-kerajaan yang menganut agama Islam disebut kesultanan. Gelar kerajaan adalah Raja dan gelar kesultanan adalah Sultan. Kedua gelar ini diterjemahkan sebagai King. Gambaran awal tentang Macassar dapat dilihat lukisan oleh yang dibuat tahun 1636.

Kesultanan Goa beribukota (stad) di Sombaopoe, suatu pelabuhan yang tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin tingginya intensitas perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Eropa. Perdagangan rempah-rempah ini dimulai sejak era Portugis hingga berlanjut dan pada gilirannya era Belanda. Posisi Kesultanan Goa dalam hal ini cukup unik, posisi geografis yang berada di tengah antara empat penjuru nusantara (barat, timur, utara dan selatan). Secara geopolitik kala itu, Kesultanan Goa memiliki hal yang juga unik dan berbeda dengan kerajaan/kesultanan yang lain: Kesultanan Goa berseteru dengan Kesultanan Bone.