Tampilkan postingan dengan label Sejarah MALANG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah MALANG. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Maret 2023

Sejarah Malang (62): Dr Widjoyo Nitisastro Lahir di Malang, Dosen - Pendiri Lembaga Demografi di FEUI 1964; Ekonom Terkenal


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Di gedung Nathanael Iskandar FEUI, di kampus UI Depok, di sisi kanan pintu masuk kantor/gedung Lembaga Demografi terdapat plakat: Lembaga Demografi FEUI didirikan tahun 1963 oleh Widjoyo Nitisastro. Hampir setiap saya masuk ke kantor/Gedung Lembaga Demografi itu saya melihat nama itu. Di lembaga inilah awal mula saya bekerja di bidang penelitian hingga pada akhirnya menemukan jalan dalam penyelidikan sejarah (ekonomi dan bisnis). Widjoyo Nitisastro adalah seorang panutan


Prof. Dr. Widjojo Nitisastro (lahir di Malang 23 September 1927 –meninggal di Jakarta 9 Maret 2012) dikenal sebagai arsitek utama perekonomian Orde Baru. Ia sempat menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional 1971-1973 dan Menko Ekuin sekaligus Kepala Bappenas 1973–1978 dan 1978–1983. Widjojo berasal dari keluarga pensiunan penilik sekolah dasar. Ayahnya aktivis Partai Indonesia Raya (Parindra), yang menggerakkan Rukun Tani. Ketika pecah Revolusi Kemerdekaan, duduk di kelas I SMT (setingkat SMA) di Santo Albertus, Malang. Widjojo bergabung dengan pasukan pelajar TRIP. Ia nyaris gugur di daerah Ngaglik dan Gunung Sari Surabaya. Seusai perang, Widjojo mengajar di SMP selama 3 tahun, kemudian melanjutkan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dan mengkhususkan pada demografi. Masih menjadi mahasiswa di FEUI, bersama seorang ahli dari Canada Prof. Dr. Nathan Keyfiz, Widjojo menulis buku berjudul "Soal Penduduk dan Pembangunan Indonesia". Kata pengantarnya ditulis Mohammad Hatta. Hatta menulis, "Seorang putra Indonesia dengan pengetahuannya mengenai masalah tanah airnya, telah dapat bekerja sama dengan ahli statistik bangsa Canada. Mengolah buah pemikirannya yang cukup padat dan menuangkannya dalam buku yang berbobot." Buku ini sangat populer di kalangan mahasiswa ekonomi. Widjojo lulus dengan predikat Cum Laude. Widjojo kemudian berkuliah di University of California at Berkeley. Ia lulus pada tahun 1961 (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Widjoyo Nitisastro lahir di Malang, dosen dan pendiri Lembaga Demografi FEUI? Seperti disebut di atas, Widjoyo Nitisastro memulai pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia sangat terkenal, bahkan sejak mahasiswa. Pada era Orde Baru dikenal sebagai ekonom terkenal. Lalu bagaimana sejarah Widjoyo Nitisastro lahir di Malang, dosen dan pendiri Lembaga Demografi FEUI? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (61): Kwee Djie Hoo, Arek Malang Menjadi Konsul Negara RIS 1950 di Hong Kong; Chung Hwa Hui di Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Siapa Kwee Djie Hoo? Tampaknya tidak ada yang peduli, kecuali keluarganya. Siapa Kwee Djie Hoo? Sejarahnya kurang terinformasikan. Apa pentingnya Kwee Djie Hoo? Yang jelas Kwee Djie Hoo adalah seorang arek Malang, yang sebelum menjadi konsul jenderal Indonesia di New York (1957-1960) dan duta besar di Belanda (1955-1957), menjabat sebagai konsul jenderal di Hingkong. Kwee Djie Hoo adalah seorang ekonom yanfg pernah studi di Belanda.


Pribumi pertama yang kuliah di Belanda adalah Raden Kartono (abang RA Kartini) yang datang ke Belanda pada tahun 1896. Lalu kemudian menyusul Radjieon Harahap gelar Soetan Casajangan pada tahun 1905. Pada saat jumlah mahasiswa pribumi di Belanda tahun 1908 sebanyak 15 orang, Soetan Casajangan (kelahiran Padang Sidempoean) berinisiatif mendirikan organisasi mahasiswa yang diberi nama Indische Vereeniging (Perhimpinan Hindia). Soetan Casajangan menjadi ketua pertama (kepengurusan pertama) dengan sekretaris Raden Soemito (lulusan HBS Semarang). Pada tahun 1911 jumlah mahasiswa Cina sekitar 14 orang, Be Tiat Tjong (kelahiran Probolinggo) berinisiatif mendirikan organisasi mahasiswa Cina asal Hindia yang diberi nama Chung Hwa Hui. Ketua Chung Hwa Hui kemudian digantikan oleh Li Tjwan Ing (1914-1915). Dalam hal ini Yap Hong An menggantikan Li Tjwan Ing yang menjadi pimpinan delegasi mahasiswa Cina di dalam Kongres Mahasiswa Hindia 1917 yang dipimpin oleh HJ van Mooo. Pada saat kongres inilah mahasiswa-mahasiswa pribumi yang diwakili pembicara Dahlan Abdoellah, Sorip Tagor Harahap dan Goenawan Mangoenkoesoemo meminta forum agar mereka (mahasiswa pribumi) disebut orang Indonesia (Indonesier). Sejak inilah nama Indonesia digunakan sebagai indentitas (bangsa) Indonesia (hingga ini hari). Sebagaimana diketahui kemudian, HJ van Mook kelak sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (NICA).

Lantas bagaimana sejarah Kwee Djie Hoo arek Malang menjadi Konsul Negara RIS di Hong Kong? Seperti disebut di atas, sejarah Kwee Djie Hoo kurang terinformasi. Oleh karena itu sebagai bagian dari sejarah menjadi Indonesia narasi Kwee Djie Hoo perlu ditulis dan juga sejarah Chung Hwa Hui di Belanda. Lalu bagaimana sejarah Kwee Djie Hoo arek Malang menjadi Konsul Negara RIS di Hong Kong? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 23 Maret 2023

Sejarah Malang (60): "NKRI Harga Mati" di Malang; Oh. Persatuan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Tidak Bisa Diubah Lagi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Apa arti NKRI harga mati? Tentu saja itu tampak sebagai slogan saja. Tapi sesungguhnya lebih dari itu. Ada banyak kisah yang terjadi di belakangnya. Lalu sejak kapan slogan NKRI harga mati muncul. Itu satu hal. Yang jelas slogan NKRI harga mati hingga ini hari masih eksis. Dalam hubungan ini siapa yang membutuhkan slogan NKRI harga mati tersebut?


Satu Abad NU di Sidoarjo, Bupati Malang: NKRI Harga Mati Pertahankan Indonesia. 07 Februari 2023. Sidoarjo. Suarajatimpost. Puluhan ribu warga nahdiyin dari seluruh Indonesia hadir memenuhi Stadion Gelora Delta Sidoarjo untuk memperingati resepsi puncak peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Selasa (7/2/2023). Dengan mengusung tema 'Merawat Jagat Membangun Peradaban' yang dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, mantan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Panglima TNI, Kapolri, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, serta KH. Miftachul Akhyar (Rais Aam Pengurus Besar NU), KH. Yahya Colil Staquf (Ketua Umum PBNU). Bupati Malang, H.M Sanusi, bersama Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto serta sejumlah Forkopimda Kabupaten Malang turut menghadiri resepsi Puncak Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Sanusi mengatakan, peringatan Satu Abad NU bertujuan membela NKRI serta era kebangkitan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa. ''Peringatan Satu Abad NU ini merupakan era kebangkitan dan kebersamaan serta persatuan dan kesatuan para umat untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga dalam Satu Abad NU ini NKRI harga mati untuk mempertahankan Indonesia agar mampu terus membawa keberlanjutan kehidupan bagi generasi muda ke depan," kata Bupati Malang kepada Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Malang. (https://www.suarajatimpost.com/)

Lantas bagaimana sejarah NKRI harga mati di Malang? Seperti disebut di atas NKRI harga mati seakan terkesan hanya slogan semata saja, tetapi ada kisah-kisah di belakangnya, termasuk kisah di wilayah Malang. Persatuan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa diubah lagi seperti era RIS? Lalu bagaimana sejarah NKRI harga mati di Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (59): Presiden Soekarno ke Malang Agustus 1950, Ada Apa? Soekarno Tidak Berkenan Berdiri Negara Jawa Timur?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Apakah Ir Soekarno, Presiden Republik Indonesia Serikat pilih kasih? Fakta bahwa selama Negara Republik Indonesia Serikat eksis, Presiden Soekarno tidak pernah ke Jawa Timur, kampong halamannya. Mangapa? Apakah Ir Soekarno tidak berkenan dengan terbentuknya Negara Jawa Timur? Wilayah Repiublik Indonesia berkurang dengan terbentuknya Negara Jawa Timur.


Monumen Tugu Kota Malang Diresmikan Bung Karno. Tugumalang.id. 14 Feb 2022. Monumen lawas alun-alun Tugu Kota Malang dibangun sebagai simbol kemerdekaan pasca prokmalasi kemerdekaan. Bangunan diresmikan langsung presiden Sukarno. Tujuan monumen sebagai representasi Indonesia telah merdeka. Pakar sejarah Universitas Negeri Malang Dr R Reza Hudiyanto, bahwa peletakan batu pertama monumen ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Doel Arnowo pada 17 Agustus 1946. Pembangunannya disaksikan langsung Wali Kota Malang M. Sardjono dan diresmikan oleh Ir. Soekarno. Pada tahun 1946, kota-kota Jakarta, Surabaya, dan Semarang jatuh ke tangan Sekutu dan diikuti oleh Belanda. Hanya kota-kota berada di pedalaman yang bebas dari kekuasaan seperti Jogja, Kediri, Madiun, Surakarta, dan Malang. Beberapa kota pedalaman, Malang adalah kota paling modern dari aspek infrastruktur. Faktor politik juga menyertai pembangunan monumen ini. Dari segi wilayah, membangun monumen di Yogyakarta sangatlah tidak mungkin, karena tanah kerajaan dan begitu pula di Surakarta, tanahnya Sunan. Setelah ditilik kembali, Malang memang tanah netral tidak dikuasai pihak tertentu dimana masyarakat pada masa itu dapat mewujudkan ekspresinya melalui struktur fisik. Bentuk bangunan ini terdiri dari bambu runcing, relief dengan sisi berbentuk lima (Pancasila) yang isinya lima gambar pulau besar, proklamasi, dan bawahnya (penopang dasar) berupa padma. (https://tugumalang.id/)

Lantas bagaimana sejarah Presiden Soekarno ke Malang Agustus 1950, ada apa? Seperti disebut di atas, Ir Soekarno tidak pernah ke Jawa Timur di Soerabaja dan Malang semasa Negara Republik Indonesia Serikat. Apakah karena Soekarno tidak berkenan terbentuknya Negara Jawa Timur? Lalu bagaimana sejarah Presiden Soekarno ke Malang Agustus 1950, ada apa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 22 Maret 2023

Sejarah Malang (58): Republik Indonesia di Negara Jawa Timur era Republik Indonesia Serikat; Belanda di Mata Orang Jawa Timur


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Wilayah Republik Indonesia pernah tercabik-cabik, seiring satu per satu wilayah Indonesia dipisahkan oleh oraang Belanda yang didukung bangsa sendiri. Lahirlah negara-negara boneka Belanda seperti Negara Madura dan Negara Jawa Timur. Mengapa bisa begitu? Belanda diantara mata orang Indonesia, membelakangi rekan kulit berwarna, melihat kehadiran orang putih Belanda, diri sendiri berkulit berwarna. Negara Jawa Timur hanya eksis seumur jagung, tumbuh selepas magrib layu sebelum subuh. Para pemimpin Jawa Timur, termasuk di Malang yang berusaha memisahkan diri di saat perang masih berlangsung, akhirnya membubarkan diri dan anehnya berusaha bergabung (kembali) dengan Negara Republik Indonesia. Para Republiken di wilayah Jawa Timur menjadi tersenyum sendiri.


Negara Jawa Timur (RIS). Tribun News. Jumat, 27 Agustus 2021. Kepemerintahan Negara Jawa Timur baru dijalankan setelah mendapat wewenang pada 1 Oktober 1949 dari Recomba Jawa Timur. Namun, pelaksanaan pemerintahan Negara Jawa Timur tidak berjalan lancar sesuai harapan. Usai penyerahan kedaulatan, mulai bermunculan berbagai mosi, resolusi, dan demonstrasi yang menuntut bubarnya Negara Jawa Timur.  Berdasarkan surat keputusan Presiden No. 26 Tahun 1950, pemerintah negara Jawa Timur akhirnya mengajukan pernyatuan diri terhadap pusat. Pada 16 Januari 1950, wali Negara Jawa Timur melepaskan mandatnya, disusul pengangkatan Samadikun sebagai Komisaris Pemerintah Republik Indonesia Serikat untuk daerah bagian Jawa Timur.  Surat perintah ini ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Serikat, Ide Anak Agung Gde Agung. Surat tersebut dikeluarkan di Jakarta pada 19 Januari 1950 oleh ketua kabinet presiden A.K. Pringgodigdo. Selanjutnya, pada 9 Maret 1950, Negara Jawa Timur resmi bergabung ke dalam Republik Indonesia. (https://www.tribunnewswiki.com/)

Lantas bagaimana sejarah Republik Indonesia, Negara Jawa Timur, Republik Indonesia Serikat? Seperti disebut di atas negara (federal) Negara Jawa Timur hanya seumur jagung, negara terakhir yang dibentuk dan negara terawal yang membubarkan diri. Mengapa begitu? Belanda diantara mata orang Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Republik Indonesia, Negara Jawa Timur, Republik Indonesia Serikat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (57): Pecinan Chinatown di Malang, Berada Dimana? Orang Tionghoa dan Sejarah Orang Cina di Wilayah Malang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Apakah ada kota Cina atau Pecinan (Chinatown) di Kota Malang? Adalah. Dimana itu berada? Nah, itu dia. Pecinan sejajatinya terdapat di berbagai wilayah di Indonesia terutama di kota-kota. Bahkan di kota Padang Sidempuan di pedalaman Sumatra ada pecinan. Kota Cina atau Pecinan mulai terbentuk sejak dahulu, bentuknya semakin nyata pada era Pemerintah Hindia Belanda. Jika begitu, sejak kapan kota Cina atau Pecinan di Kota Malang terbentuk?


Kampung Pecinan Lahir dari Kebijakan Belanda. Radar Malang. 7 December 2022. Warga keturunan Tionghoa sudah berada di Malang sejak zaman Kerajaan Singhasari, jauh sebelum Pemerintah Kolonial Belanda menguasai Indonesia. Permukiman mereka sempat berpindah-pindah. Hingga akhirnya terpusat di kawasan Pecinan, di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen. Jawaban sama terlontar dari delapan warga keturunan Tionghoa yang ditemui Jawa Pos Radar Malang, beberapa waktu lalu. Ketika ditanya kenapa kampung mereka disebut Pecinan, mereka sama-sama menjawab dengan kalimat ini: karena banyak warga Cina-nya. Dari analisis koran ini, istilah Pecinan awalnya lahir dari kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda. Yakni kebijakan Passenstelsel dan Wijkenstelsel. Itu disampaikan Suryadinata dalam bukunya yang berjudul ’Peranakan’. Passenstensel adalah kebijakan yang melarang warga Tionghoa keluar dari Ghetto (dalam Bahasa Inggris disebut Chinatown). Kebijakan itu awalnya berlaku di tahun 1816. Lalu, di tahun 1843 ada kebijakan Wijkenstelsel, yang juga memaksa orang keturunan Tionghoa agar tinggal di Ghetto. (https://radarmalang.jawapos.com/) 

Lantas bagaimana sejarah Pecinan Chinatown di Malang, berada diimana? Seperti disebut di atas kota Cina atau Pecinan masih eksis hingga ini hari, tetapi itu bermula sejak masa lampau terutam pada era Pemerintah Hindia Belanda. Bagaimana orang Tionghoa dan sejarah orang Cina di wilayah Malang. Lalu bagaimana sejarah Pecinan Chinatown di Malang, berada diimana?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 21 Maret 2023

Sejarah Malang (56):Hamid Rusdi Pahlawan Indonesia di Wilayah Malang; Kenali Para Pahlawan dengan Narasi Sejarah Baik-Benar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Para pahlawan Indonesia adalah satu hal. Narasi sejarah yang baik dan benar adalah hal lain lagi. Para pahlawan tidak bisa menulis sejarahnya lagi, sudah menjadi tanggungjawab para sejarawan menulis narasi sejarahnya dengan baik dan benar. Salah satu pahlawan Indonesia di wilayah Malang adalah Hamid Rusdhi. Narasi sejarah yang baik adalah tentang apa adanya, tidak dikurangi dan juga tidak ditambahkan; sedangkan narasi sejarah yang benar sesuai dengan fakta dan data yang ada.


Mayor TNI Hamid Roesdi (1911 - 8 Maret 1949) pejuang asal Malang yang berhasil menumpas PKI tahun 1948 di Donomulyo. Ayahnya H Umar Roesdi tergolong orang terkaya di Pagak. Hamid Roesdi anak kedua dari delapan bersaudara ketika remaja bergabung dorganisasi pemuda Nahdlatul Ulama, Pandu Ansor lalu Majelis Muslimin ala Indonesia. Hamid Roesdi bekerja penjara Lowokwaru hal itu karena pada 1943, Hamid sudah dilatih menjadi tentara. Ketika perekrutan tentara, pangkat pertama Hamid adalah letnan satu. Pada 1948, Hamid dengan pangkat mayor pernah bertugas di Donomulyo dimana PKI mengakar. Di daerah barat dan selatan Malang didirikan batalyon khusus yang dipimpin oleh Tjokro Bagong, gembong PKI. Salah seorang anak buah Tjokro Bagong berhasil ditangkap di Donomulyo oleh anak buah Hamid Roesdi. Menumpas PKI di Malang Selatan merupakan salah satu prestasi Hamid Roesdi. Sejak kehadiran Belanda di Kota Malang, bersama pasukannya di Bululawang menyusun kekuatan selanjutnya, Hamid bergerilya ke daerah Sempal Wadak, Bululawang. Hamid Roesdi gugur di usia 38 tahun pada 8 Maret 1949 bersama keempat temannya. Beliau dan keempat temannya ditembak bersamaan oleh pasukan Belanda di pinggir sungai di Wonokoyo, Kedungkandang. Makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Suropati, Kota Malang tahun 1949. Nama beliau kemudian diabadikan sebagai nama jalan maupun terminal di Kota Malang (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Hamid Rusdhi pahlawan Indonesia di wilayah Malang? Seperti disebut di atas, banyak pahlawan Indonesia, tetapi banyak yang tidak terinformasikan. Oleh karena itu sudah sepatutnya semua pahlawan mendapat narasi sejarah yang baik dan benar. Lalu bagaimana sejarah Hamid Rusdhi pahlawan Indonesia di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (55): Negara di Jawa Timur dan Para Republiken di Wilayah Malang; Mengapa Harus Dimulai Mengapa Diakhiri?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Sebagian kecil penduduk Indonesia telah merasa nyaman dengan orang Belanda dan Pemerintah Hindia Belanda. Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah kecelakaan bagi mereka. Sebaliknya sungguhnya banyak pendududuk Indonesia yang sejak lama berusaha dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tidak sedikit yang dibui, diasingkan dan dimiskinkan. Saat Indonesia mendapatkan kemerdekaan, seluruh bangsa Indonesia diuji; siapa yang anti republic dan siapa yang membelakangi tujuan kemerkedaan, Para anti republic dengan dalih menjadi lebih makmur membentuk negara sendiri, negara yang bekerjasama dengan kaum imperialis, termasuk Negara Jawa Timur. Sementara kaum republiken Indonesia di wilayah Republik Indonesia masih berperang tanpa menyerah dengan kaum penjajah (Belanda/NICA). Ironis sebenarnya, tapi fakta berkata lain.


Negara Jawa Timur (RIS) Kompas.com. 28/06/2021. Negara Jawa Timur sebuah wilayah buatan Belanda. Ide untuk mendirikan dicetuskan Belanda, Van der Plas, pemimpin pemerintahan peralihan Belanda (Recomba).  Pada 14 Juni 1947, untuk mendukung berdirinya negara dibentuklah Partai Rakyat Jawa.  Melalui partai ini, Van der Plas merangkul para kaum bangsawan untuk tergabung.  Tujuannya untuk menuntut hak menentukan nasibnya atas dasar demokrasi dan bekerjasama dengan golongan-golongan lain tanpa memandang kebangsaan, bahasa, dan agama. Van der Plas melangsungkan Konferensi Bondowoso. Konferensi memutuskan RT Achmad Kusumonegoro menjadi wakil Tinggi Mahkota Negeri Belanda.  Negara Jawa Timur diputuskan berdiri 23 November 1948 di Bondowoso.  Wilayah dari Negara Jawa Timur mencakup 12 kabupaten ditambah dua kota praja, Surabaya dan Malang. Negara Jawa Timur baru menjalankan kepemerintahannya setelah mendapat wewenang pada 1 Oktober 1949 dari Recomba Jawa Timur.  Setelah penyerahan kedaulatan, mulai bermunculan mosi, resolusi, dan demonstraasi menuntut bubarnya Negara Jawa Timur. Berdasarkan surat keputusan Presiden No. 26 Tahun 1950, pemerintah negara Jawa Timur mengajukan pernyatuan diri terhadap pusat. Pemerintah pusat mengangkat Samadikun untuk Komisaris Pemerintah Republik Indonesia Serikat di daerah bagian Jawa Timur.  Surat perintah ini ditandatangani 19 Januari 1950 di Jakarta. Pada 9 Maret 1950, Negara Jawa Timur bergabung kembali ke Republik Indonesia. (https://www.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah Negara Jawa Timur dan para Republiken di wilayah Malang? Seperti disebut di atas, fakta bahwa Negara Jawa Timur pernah didirikan termasuk Sebagian wilayah Malang. Akan tetapi tidak semua penduduk Malang setuju dengan itu. Mereka ini adalah para Republiken sejatai. Dalam hal ini mengapa harus dimulai, mengapa pula harus diakhiri? Lalu bagaimana sejarah Negara Jawa Timur dan para Republiken di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 20 Maret 2023

Sejarah Malang (54): Perang Kemerdekaan di Malang; Walikota Soerabaja Radjamin Nasoetion, Pegawai Mengungsi ke Malang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Perang kemerdekaan adalah perang yang dilancarkan untuk menghalangi dan mengusir pihak asing untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun dalam perkembangannya hanya sebagai rakyat Indonesia yang benar-benar tetap ingin mempertahankan kemerdekaan. Sebagian masyarakat Indonesia sebaliknya justru menerima/mendukung kehadiran asing, termasuk orang Belanda untuk kembali. Hal itu juga termasuk di wilayah Malang. Para republiken di Soerabaja harus menmgungsi ke pedalaman termasuk ke wilayah Malang.


Revolusi fisik di kota Malang tahun 1945-1949. Skripsi Helmi Wicaksono. Abstract. Kota Malang tempat penting yang baik bagi orang Eropa Timur Asing dan Orang Indonesia sendiri. Kota Malang pernah menjadi ibukota Propinsi Jawa Timur pada bulan Februari 1947 sampai bulan Juli 1947. Perpindahan Ibukota Propinsi Jawa Timur ke Kota Malang menjadikan Kota Malang sebagai tempat penampungan bagi warga korban perang dari daerah Surabaya dan daerah lain yang dikuasai Belanda. Agresi Militer Belanda pertama pada tanggal 31 Juli 1947 membuat Kota Malang sudah tidak aman lagi sebagai Ibukota Propinsi Jawa Timur. Langkah yang dilakukan oleh penduduk Kota Malang dalam mengantisipasi kedatangan Belanda ke Kota Malang adalah dengan bumi hangus bangunan yang dianggap penting. Keadaan Kota Malang setelah Agresi Militer Belanda I sampai tahun 1949 belum banyak yang menulisnya. Hasil dari penelitian ini antara lain Belanda menyerang Kota Malang dari arah Lawang Singasari hingga masuk daerah Blimbing. Kota Malang diduduki Belanda pada tanggal 31 Juli 1947. Penduduk Kota Malang ikut mengadakan perlawanan selama bulan Januari 1949 sampai bulan Maret 1949 (http://repository.um.ac.id/91437/)

Lantas bagaimana sejarah perang kemerdekaan di wilayah Malang? Seperti disebut di atas diantara penduduk Indonesia ada yang tetap ingin mempertahankan kemerdekaan tetapi juga ada yang menerima dan bekerjasama dengan asing terutama orang-orang Belanda yang jelas mengabaikan kemerdekaan Indonesia. Situasi dan kondisi ini juga terjadi di wilayah Malang. Walikota Soerabaja Radjamin Nasoetion dan para pegawainya yang republiken harus mengungsi ke pedalaman termasuk di wilayah Malang. Lalu bagaimana sejarah perang kemerdekaan di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (53): Indonesia Merdeka, Proklamasi, Situasi dan Kondisi di Malang; Sekutu/Inggris Evakuasi Militer Jepang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah satu hal. Situasi dan kondisi di Malang pada saat proklamasi kemerdekaan adalah hal lain. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di Djakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. Bagaimana situasi dan kondisi di Malang saat proklamasi atau sesudahnya. Yang jelas pasukan Sekutu/Inggris memasuki wilayah Indonesia termasuk di wilayah Malang dalam rangka melucuti dan mengevakuasi militer Jepang. Namun situasi ini dimanfaatkan Belanda/NICA untuk ‘berkuasa’ kembali di Indonesia termasuk di Malang.


Mengenang Sejarah Tugu di Kota Malang: Tugu kebanggaan warga Malang ini baru berdiri sekitar 17 Agustus 1946. Republika.co.id. 8 Maret 2018. Ada banyak jejak sejarah di tanah Kota Malang. Di antara peninggalan, menara tugu berada di depan Balaikota. Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang (UM), Ronal Ridho'i menjelaskan, menara tugu sebenarnya belum berdiri di masa kolonial Belanda maupun Jepang. Tugu kebanggaan warga Malang ini baru berdiri sekitar 17 Agustus 1946 oleh warga setempat. "Itu menandai setahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945". Mengenai diresmikannya tugu oleh Bung Karno, Ronal menilai, ini tak terlepas dari kegiatan presiden pertama di kota tersebut. Saat itu, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mengadakan rapat sidang di salah satu lokasi Kota Malang. Oleh sebab itu, wajar peresmian tugu pun bisa dilakukan oleh Presiden Soekarno. Adapun perbedaan tugu pada 1946 dan 1950, sebagai momen peringatan peristiwa penting. "1946 momen peringatan proklamasi kemerdekaan sedangkan 1950 peringatan momen setelah agresi militer. Indonesia saat itu bisa dikatakan benar-benar merdeka," jelas dia. "Lalu kok bisa ada pendapat kalau tugu sempat ada emas? Kan di masa itu Indonesia berada di masa yang sangat krisis. Bangunan saat itu bentuknya kontinuitas dari peninggalan Belanda," tambahnya. (https://news.republika.co.id/)

Lantas bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan situasi dan kondisi di Malang? Seperti disebut di atas, proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di Djakarta tanggal 17 Agustus 1945 lalu setelah itu terjadi banyak peristiwa termasuk di wilayah Malang yang dimulai Sekutu/Inggris melakukan evakuasi militer Jepang di wilayah Malang. Lalu bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan situasi dan kondisi di Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 19 Maret 2023

Sejarah Malang (52): Penjara Kota Malang Semasa Pendudukan Jepang dan Mr Amir Sjarifoeddin Harahap; Situasi Kota Malang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Orang Jepang sangat piawai berperang. Satu kebiasaan militer Jepang membangun benteng alam atau benteng bawah tanah. Berbeda dengan orang Eropa tempo doeloe membangun benteng di atas permukaan tanah dengan tembok dan barrier yang dilengkapi dengan bastion. Benteng alam bagi orang Jepang selain fungsi pertahanan dan gudang senjata juga digunakan sebagai penjara. Sementara itu sesame pendudukan Jepang, salah satu tokoh revolusioner Indonesia Mr Amir Sjarifoeddin Harahap ditahan di salah satu penjara terketat Jepang di Malang.


Sejumlah Gua Peninggalan Jepang Ditemukan di Malang. Kompas.com 12/10/2017. Sejumlah gua diperkirakan peninggalan Jepang 1942 sampai 1945 ditemukan di kelurahan Songgokerto, Kota Batu. Ada 6 lubang gua. Mulut keenam gua itu berjejer dalam satu kontur tanah di salah satu perbukitan, mulut gua sudah tidak tampak, hanya ada bebatuan besar dan semak belukar. Arkeolog pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, harus ada upaya pembersihan di mulut gua supaya terlihat lubangnya. Gua itu diperkirakan merupakan tempat tentara Jepang menyembunyikan senjatanya. Selain itu, gua itu juga menjadi tempat persembunyian dan pelarian tentara Jepang dari kejaran musuh. Salah seorang warga yang pernah memasuki gua itu menyebutkan bahwa rongga gua bercabang - cabang. Ada gua yang terhubung satu sama lain dan ada rongga gua yang tembus ke balik bukit. Gua - gua itu diperkirakan sengaja di bangun oleh tentara Jepang sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh. Seger Sukijo (78) warga setempat mengaku pada tahun 1951 masih kelihatan nampak betul. Truk saja masuk ke dalam gua. Dari enam gua, dua lainnya sudah tertutup. Sukijo mengatakan, gua itu merupakan gua peninggalan Jepang. Menurut dia mulut gua itu tertutup karena terkena longsor. (https://regional.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah penjara Kota Malang semasa pendudukan Jepang dan Mr Amir Sjarifoeddin Harahap? Seperti disebut di atas, salah satu tokoh revolusioner Mr Amir Sjarifoeddin Harahap ditahan di penjara terketat di Malang. Namun sejauh ini dimana itu belum terinformasikan. Apakah tempat tahanan itu di penjara kota atau di penjara bawah tanah? Dalam hubungan ini menarik memperhatikan situasi kondisi Malang saat itu. Lalu bagaimana sejarah penjara Kota Malang semasa pendudukan Jepang dan Mr Amir Sjarifoeddin Harahap? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (51): Pendudukan Jepang di Malang; Diantara Rezim Pemerintah Hindia Belanda dan Pemerintah Republik Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Pada era Pemerintah Hindia Belanda terjadi dua kali pendudukan: Pendudukan Inggris dan Pendudukan Jepang. Pada artikel terdahulu telah dideskripsikan masa Pendudukan Inggris (1811-1816). Masa Pendudukan Jepang (1942-1945) adalah pembeda era Pemerintah Kolonial Belanda dengan era Pemerintah Republik Indonesia Merdeka. Pendudukan Jepang, termasuk di Malang ada baiknya dan ada buruknya.


Pengaruh Pendudukan Jepang terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakatdi Karesidenan Malang tahun 1942-1945. Skripsi Najmah Fairus. 2013. Masa penjajahan Jepang salah satu periode yang paling menentukan sejarah Indonesia. Jepang menduduki Indonesia 3.5 tahun membawa perubahan besar membagi Indonesia menjadi tiga wilayah. Sumatra di bawah Angkatan Darat ke-25, Jawa dan Madura di bawah Angkatan Darat ke-16, dan Kalimantan serta Indonesia bagian Timur di bawah Angkatan Laut. Jepang mengubah di Jawa dan Madura membagi wilayah 17 Syuu (Karesidenan), diantaranya Karesidenan Malang dengan Minoru Tanaka sebagai Residen. Jepang mulai melaksanakan kebijakan meningkatkan produksi pangan. Cara dilakukan untuk mencapai tujuannnya mengenalkan varietasi padi dan tanaman baru, inovasi pertanian dari tradisional dengan sistem larikan, mengadakan perlombaan pertanian tanaman padi serta mendirikan sekolah pertanian, penggunaan pupuk kompos, melakukan pengurangan areal perkebenunan dan dialihkan tanaman pangan dan tanaman kapas. Dengan berbagai kebijakan berdampak pada kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat:  kemerosotan kemakmuran rakyat mengalami kekurangan sandang dan pangan, rakyat mengkonsumsi makanan alternatif, rakyat memakai pelindung tubuh dari bahan goni. Daya tahan tubuh rakyat menurun sehingga terserang penyakit yang berujung kematian. (http://repository.unej.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah pendudukan Jepang di Malang? Seperti disebut di atas, selama pendudukan Jepang, bagi bangsa Indonesia ada baiknya dan juga ada buruknya. Pendudukan Jepang adalah masa kritis diantara rezim Pemerintah ‘kolonial’ Hindia Belanda dan Pemerintah ‘merdeka’ Republik Indonesia. La;u bagaimana sejarah pendudukan Jepang di Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 18 Maret 2023

Sejarah Malang (50):Detik Berakhir Belanda di Wilayah Malang; Setelah Ratusan Tahun Orang Belanda Harus Jadi Terusir ke Eropa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Wilayah Malang, dalam sejarah berpusat di kota Malang. Malang dari suatu kampong pada era VOC telah bertransformasi menjadi suatu kota (gemeente) yang dipimpin langsung burgemeester Malang di Malang yang didukung dewan kota (gemeenteraad). Pembangunan kota dan pengembangan wilayah juga di afdeeling (residentie) Malang sudah mencapai puncak era colonial. Namun semua itu harus berakhir, orang-orang Belanda harus kembali ke Eropa, di Malang digantikan sepenuhnya warga Malang.


Wilayah Malang tentu saja sudah dikenal sejak lampau di zaman kuno. Bukti hal itu ditunjukkan dengan keberadaan candi-candi dan prasasti, Namun sejak kapan muncul nama Malang di wilayah tidak ada bukti-bukti terawal. Bukti kuat baru muncul pada era VOC ketika pasukan Trunojoyo yang dibantu pasukan eks Gowa dipimpin Galesong berhadapat dengan kkeuatan Mataram (Soesoehoenan) yang didukung Pemerintah VOC di Batavia. Perang yang berakhir 1680 inilah awal dikenal nama (kampong) Malang, di suatu lembah subur diantara gunung-gunung tinggi. Sejak itu pedagang-pedagang Eropa/Belanda mengambil bagian dalam perdagangan di wilayah pedalaman di Malang. Lalu pada permulaan Pemerintah Hindia Belanda (setelah VOC dibubarkan), cabang pemerintahan dibentuk sebagai residentie di Pasoeroean dimana terdiri dari tiga afdeeling, salah satu di afdeeling Malang. Pasa pendudukan Inggris, setelah Pemerintah Hindia Belanda dipulihkan pada tahun 1816, pada tahun 1817 diangkat seorang Asisten Residen yang berkedudukan di Malang. Sejak ini pula kampong Malang cepat tumbuh dan berkembang menjadi kota (hingga menjadi Gemeente) dan wilayah (afdeeling) Malang di luar kota terus berkembang ke segala penjuru.

Lantas bagaimana sejarah detik berakhirnya Belanda di wilayah Malang? Seperti disebut di atas Kota Malang yang sekarang bermula sejak era VOC dimana kehadiran orang-orang Eropa/Belanda yang kemudian secara perlahan terbentuk kota, pembangunan kota dan pengembangan wilayah di Malang sehingga kota Malang menjadi status kota (Gemeente). Semua itu, setelah ratusan tahun orang-orang Belanda harus hengkang dari Malang kembali ke Eropa. Tragis memang, tetapi roda sejarah tetap berputar. Lalu bagaimana sejarah detik berakhirnya Belanda di wilayah Malang?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (49): Radio di Malang Sejak Kapan Bermula? Gelombang SW Era RRI, Kini Radio Kota FM dan Radio Streaming


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Dalam artikel-artikel sebelum ini, telah dideskripsikan bagaimana aksara Latin diintroduksi termasuk di wilayah Malang. Dengan pendidikan populasi penduduk dengan penggunaan aksara Latin lalu terbentuknya pers (produk cetakan, brosur, majalah dan surat kabar) di Malang yang menjadi dunia baru dalam dunia komunikasi (massa). Sementara itu, teknologi telegraf segera diintegraskan dengan penemuan teknologi radio yang kemudian terbentuk komunitas pendengar radio yang melahirkan siaran radio sebagai substitusi atau komplemen majalah/surat kabar.


Mengulik Perkembangan Sejarah Berdirinya RRI Malang pada Momen Hari Radio 11 September. Suryo Eko Prasetyo. Sabtu, 11 September 2021. Mengutip laman resmi RRI, pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya RRI pada 11 September 1945. Berdirinya RRI tidak dapat dilepaskan dari keberadaan stasiun-stasiun radio di era itu. Generasi pertama stasiun radio ada di Malabar, Jawa Tengah, sejak 1925. Lima tahun setelah itu, terbentuk Nederland Indische Vereniging Radio Amateur. Stasiun radio pertama berdiri bernama BRV di Batavia. Selanjutnya stasiun radio Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) di Batavia. Pada masa pendudukan, Jepang mengakuisisi stasion radio milik Belanda. Selain untuk memberikan informasi, siaran radio juga berfungsi sebagai propaganda Jepang ke masyarakat Indonesia. Jawatan radio swasta akhirnya dibekukan dan disatukan dalam satu komando Hoso Kanri Kyoku, pusat radio siaran dan berkedudukan di Djakarta. Cabang-cabangnya yang dinamakan Hoso Kyoku terdapat di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Bom Hiroshima dan Nagasaki dan berkat informasi radio, Indonesia segera merealisasikan kemerdekaanya 17 Agutus 1945. Hoso Kyoku akhirnya dihentikan siarannya pada 19 Agustus 1945. Masyarakat Indonesia yang aktif di radio menyadari radio alat diperlukan pemerintah Republik Indonesia. Perwakilan stasiun radio eks Hosu Kyoku berkumpul di gedung Raad Van Indje Pejambon dan muncul nota kesepahaman, salah satunya untuk mendirikan stasiun radio. RRI akhirnya disepakati berdiri dan akan meneruskan penyiaran dari delapan stasiun di Jawa. Sementara itu, berdirinya RRI di Malang berawal dari stasiun pemancar milik Belanda yang berada di gedung sekolah terletak di pertigaan Oro-oro Dowo dan Jalan Bandung sekitar 1940-an. (https://www.ayomalang.com/)

Lantas bagaimana sejarah radio di Malang sejak kapan bermula? Seperti disebut di atas, radio sudah lama ada di Malang, yang terhubungan masa era Pemerintah Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang dan era kemerdekaan Indonesia. Semuanya bermula dari perkembangan teknologi radi dari gelombang SW hingga era RRI yang kemudian muncul radio dalam kota dengan frekuensi FM. Lalu bagaimana sejarah radio di Malang sejak kapan bermula?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 17 Maret 2023

Sejarah Malang (48): Lapangan Terbang di Wilayah Malang di Pakis;Lapangan Terbang Bugis Kini Jadi Nama Abdulrachman Saleh


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Tempo doeloe nama lapangan terbang mengikuti nama kampong. Karena di kampong itulah diletakkan lapangan terbang. Nama tempat berhak mendapat nama. Lapangan terbang sendiri adalah heritage dan jangan lupa nama kampong juga heritage. Lapangan terbang yang dibangun pada era Pemerintah Hindia Belanda terdapat antara lain di kampong-kampong Tjililitan, Polonia, Andir, Magoewo dan Bugis,


Bandar Udara Abdul Rachman Saleh adalah bandar udara terletak di Pakis, kabupaten Malang, 17 km arah timur dari pusat Kota Malang. Bandara Abdulrahman Saleh memiliki dua landasan pacu yang pertama untuk pesawat-pesawat bermesin propeller dan yang kedua untuk jenis pesawat bermesin jet dengan panjang 2.300 m. Nama bandara ini diambil dari salah satu pahlawan nasional Indonesia: Abdulrahman Saleh, dan sebelumnya bernama Lapangan Terbang Bugis. Pangkalan udara dibangun oleh pemerintahan Belanda pada era 1937-1940 bersamaan dengan pembangunan pangkalan-pangkalan udara lain seperti di Madiun, di Solo, dan di Jogjakarta. Lanud Abdulrachman Saleh berada di lembah Bromo dan dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu Gunung Semeru (3.676 m) di sebelah timur, Gunung Arjuno (3.339 m) di sebelah utara, dan Gunung Kawi (2.551 m) dan Gunung Panderman (2.045 m) di sebelah barat. Pangkalan Udara Abdulrachman saleh terletak di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Pada 17 Agustus 1952, dikeluarkannya surat Penetapan Kepala Staf Angkatan Udara yang berisi perubahan nama-nama Pangkalan Udara tipe A salah satunya adalah perubahan Pangkalan Udara Bugis menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah lapangan terbang di wilayah Malang di Pakis? Seperti disebut di atas, lapangan terbang di wilayah Malang berada di kampong Bugis. Kinin ama lapangan terbang Bugis berubah nama menjadi Abdul Rachman Saleh. Lalu bagaimana sejarah lapangan terbang di wilayah Malang di Pakis? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (47): Trem Kereta Api di Kota Malang, Apakah Hilang Tak Berbekas? Trem Kota Era Pemerintah Hindia Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Trem adalah kereta api, tetapi sejatinya berbeda dengan kereta api. Trem semasa era Pemerintah Hindia Belanda pertama kali dibangun di kota Batavia. Bagaimana dengan di kota-kota lain? Apakah ada di kota Malang? Tentu saja ada. Kini disebutkan buktinya masih dapat ditemukan di tengah kota Malang. Trem berada semasa kereta kuda dan sebelum munculnya mobil/bis.


Jalur Trem Kuno Tahun 1900-an Ditemukan di Kota Malang. CNN Indonesia. Kamis, 12 Nov 2020. Jakarta. Rel trem era Hindia Belanda diresmikan 1903 ditemukan terpendam di simpang empat Rajabali, Kota Malang. Pihak TACB melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti PT KAI, pelaksana proyek, kontraktor, termasuk sejarawan. Menurut Agung, diperkirakan rel trem era Hindia Belanda tersebut akan ditemui pada zona I, atau tepat di depan gedung PLN, akan dilihat sejauh mana rel tersebut bersinggungan dengan proyek Malang Heritage. "Dugaan kami, rel ini tidak hanya ditemukan di simpang empat Rajabali saja. Agung menambahkan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh PT KAI, bahwa rel yang berada di dalam tanah, masih menjadi aset milik PT KAI. Rel tersebut, tidak bisa dipindahkan, atau diambil. Pihaknya merekomendasikan agar rel tersebut tetap berada di lokasi, namun diberi penanda khusus. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat Kota Malang dan wisatawan mengetahui bahwa pada tahun 1900, Kota Malang telah memiliki moda transportasi. "Kami ingin memberikan satu pembelajaran kepada masyarakat bahwa Malang itu sejak awal 1900 sudah punya transportasi moda massal," kata Agung. Rencananya, koridor tersebut akan dibuat menyerupai Malioboro di Yogyakarta atau Jalan Braga yang ada di Bandung. (https://www.cnnindonesia.com/)

Lantas bagaimana sejarah trem kereta api di Kota Malang, apakah hilang tak berbekas? Seperti disebut di atas di Kawasan kota Malang yang sekarang ditemukan wujud rel yang diduga trem kereta api. Bagaimana trem di kota-kota era Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah trem kereta api di Kota Malang, apakah hilang tak berbekas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.