*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini
Al-Qur'an kitab suci agama Islam identik dengan bahasa
Arab. Bukti tertua bahasa Arab dengan aksara Arab ditermukan dalam prasasti
Namara yang berasal dari tahun 328. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama, yang
menandai dimulainya dakwah Islam tahun 610. Lalu kemudian pada tahun 622 Nabi
Muhammad SAW melakukan hijriah dari Mekah ke Medina (sebagai tahun pertama
kalender hijriah). Di Sana’a, Yaman ditemukan sebuah papirus berbahasa Arab
yang berasal dari tahun 643, teks yang dianggap sebagai contoh awal berbahasa
Arab Islam.
"Titik Nol Islam" mengacu pada Kota Barus di Sumatera Utara, yang diyakini sebagai pusat awal penyebaran agama Islam di Nusantara (Indonesia). Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara diresmikan di Barus pada 24 Maret 2017 oleh Presiden Joko Widodo, menandai pentingnya kota ini dalam sejarah Islam Indonesia. Barus, yang terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, adalah sebuah kota pelabuhan tua yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai negara pada masa lalu. Keberadaan makam-makam kuno, seperti Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi, juga menjadi bukti sejarah awal masuknya Islam ke wilayah ini. Meskipun ada beberapa perdebatan di kalangan sejarawan mengenai titik awal pasti penyebaran Islam, Barus secara resmi ditetapkan sebagai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, memperkuat posisinya dalam sejarah Islam Indonesia (AI Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah permulaan Hijriah di Nusantara dan Canton? Seperti disebut di atas, (agama) Islam bermula tahun 610 dan penanggalan tahun hijriah dimulai pada tahun 622, tahun kapan Nabi Muhammad SAW melakukan hijriah dari Mekah ke Medina. Lalu bagaimana sejarah permulaan Hijriah di Nusantara dan Canton? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.