Selasa, 06 Juni 2017

Sejarah Bogor (6): Nama Jalan Di Bogor Tempo Doeloe; Nama Masa Kini, Teranyar Jalan Prof. Dr. H. Andi Hakim Nasoetion

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disini


Nama Kota Bogor adalah sesuatu yang baru. Nama Kota Bogor menggantikan nama Kota Buitenzorg baru terjadi pada tahun 1950. Pengumuman nama resmi Kota Bogor disampaikan oleh Menteri Pendidikan, A. Mononutu dalam konferensi pers (lihat De vrije pers: ochtendbulletin, 21-01-1950). Hal ini berbeda dengan Djakarta yang menggantikan nama Batavia, saat Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945 otomatis Batavia berganti menjadi Djakarta. Tidak demikian dengan Buitenzorg.

Nama jalan baru: Andi Hakim Nasoetion (foto asli ayobogor.com)
Nama kota dengan nama Buitenzorg secara resmi dimulai tahun 1810. Hal ini terkait dengan pembelian tanah-tanah partikelir yang dilakukan oleh Gubenur Jenderal Daendels mewakili Pemeribntah Hindia Belanda pada tahun 1810 untuk membentuk Kota Bogor sebagai milik pemerintah. Buitenzorg sendiri sebelum ditetapkan sebagai nama kota adalah nama area. Suatu nama area yang meliputi dari Dermaga hingga Tjiseroa dan dari Kampong Baro hingga Tjidjeroek. Nama area Buitenzorg berasal-usul dengan keberadaan Istana Gubernur Jenderal VOC di Kampong Baro (Kampong masa lampau dimana Istana Bogor yang sekarang berada). Bahasa Belanda, buiten=luar rumah, zorg=tempat peristirahatan.  

Setelah nama resmi Kota Bogor diubah, lalu nama-nama jalan juga diubah. Namun nama-nama jalan yang diubah hanya yang berbau Belanda. Sedangkan nama yang berbau pribumi tetap dipertahankan, seperti nama-nama geografis (nama kampong, nama area dan sebagainya).