*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini
Kota Sijuk tidak sejuk, karena kota berada di
pantai utara pulau Belitung. Namun sangat sejuk memandang ke horizon di Laut
Cina Selatan. Namun yang lebih penting kota Sijuk, berada di suatu wilayah/Kawasan
strategis. Pada masa lampau Sijuk terhubung ke barat di pulau Bangka dan pantai
timur Sumatra, dan ke timur di pulau Karimatan dan pantai barat Kalimantan. Hal
itulah mengapa dulu Sijuk penting. Bagaimana pada masa kini?
Sijuk adalah sebuah kecamatan di kabupaten Belitung, provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wisata unggulan kabupaten Belitung, banyak berada di kecamatan Sijuk, terutama objek wisata pantai, seperti Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang, dan Pantai Tanjung Binga. Kecamatan Sijuk terdiri dari 10 desa: Batu Itam, Terong, Air Seruk, Air Selumar, Tanjung Binga, Keciput, Sijuk, Sungai Padang, Pelepak Pute, dan Tanjong Tinggi. Pusat Pemerintahan Kecamatan Sijuk adalah di Desa Sijuk. Secara geografis Kecamatan Sijuk terletak terletak disebelah Utara, dengan batas wilayah sebagai berikut; Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Belitung Timur; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjungpandan & Kecamatan Badau; Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna. Surau Tertua di Belitung, Masjid Sijuk yang Berdiri Sejak 1817. Dalam poster tertulis, Masjid Sijuk dibangun oleh seorang bernama Tuk Dong yang kabarnya merupakan seorang penyebar agama Islam dari Kalimantan. Di Sijuk juga pernah terjadi pertempuran melawan NICA/Belanda 1945 di sekitar dekat jembatan di Desa Air Seruk Kecamatan Sijuk. Pertempuran sengit itu terjadi pada tanggal 25 November 1945. Pertempuran saat itu dipimpin Lettu Daud Malik (berbagai sumber).
Lantas bagaimana sejarah kota Sidjoek tempo dpeloe, kota pantai di bagian utara pulau Belitung? Seperti disebut di tas, kota Sijuk dahulunya sudah menjadi salah satu pusat perdagangan timah dimana pertambangan timah ditemukan di wilayah pedalaman. Lantas bagaimana sejarah kota Sidjoek tempo dpeloe, kota pantai di bagian utara pulau Belitung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Kota Sidjoek Tempo Doeloe, Kota Tua d Pantai Utara Pulau Belitung; Sejarah Pertambangan Timah
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sejarah Pertambangan Timah di Pulau Belitung: Bagaimana Tambang Timah di Wilayah Sijuk?
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar