Senin, 27 November 2023

Sejarah Bahasa (141): Bahasa Tagalog di Wilayah Filipina dan Bahasa Mongondow di Sulawesi Utara; Era Spanyol dan Amerika


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Tagalog adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan secara luas di Filipina. Bahasa ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan bahasa-bahasa di Kalimantan dan Gorontalo-Sulawesi Utara utamanya Bahasa Mongondow maupun Sabah. Tergolong keluarga bahasa Austronesia, bersama-sama dengan bahasa Maori, Indonesia, Melayu, Hawaii, dan bahkan bahasa-bahasa kesukuan di Taiwan. Kesamaan dengan Bahasa Indonesia ini terletak pada banyaknya kemiripan kosakata seperti anak, mahal, murah, kambing, ako dan ikaw.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Tagalog adalah salah satu dialek dari bahasa resmi negara yaitu Filipino, dituturkan oleh lebih kurang 21 juta orang sebagai bahasa pertama dan 50 juta lainnya sebagai bahasa kedua. Karena penutur yang sedemikian banyak, banyak orang Indonesia mengira Tagalog sebagai bahasa resmi. Penutur bahasa Tagalog sebagai bahasa ibu terkonsentrasi di provinsi Bulacan, Bataan, Aurora, Batangas, Cavite, Laguna, Metro Manila, Nueva Ecija, Quezon dan Rizal. Sedangkan di luar Pulau Luzon, bahasa Tagalog dituturkan di kepulauan Lubang, Marinduque dan bagian utara serta timur pulau Mindoro. Pada mulanya bahasa Tagalog ditulis dengan huruf baybayin atau juga disebut alibata, yang berakar dari huruf Brahmi dan terdiri atas 17 huruf, yakni 3 huruf hidup dan 14 huruf mati yakni a, i, u, ka, nga, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, la, wa, sa dan ha. Bukti ini ditemukan oleh para penjajah Spanyol pada abad ke-16. Bahasa Tagalog terbagi atas beberapa dialek, seperti dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan, Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan Tayabas. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Tagalog di wilayah Filipina dan bahasa Mongondow di Sulawesi Utara? Seperti disebut di atas bahasa Tagalog dituturkan di wilayah Filipina. Era Spanyol dan Amerika. Lalu bagaimana sejarah bahasa Tagalog di wilayah Filipina dan bahasa Mongondow di Sulawesi Utara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bahasa (140): Bahasa Saluan di Semenanjung Banggai; Teluk Tomini, Laut Maluku dan Laut Banda Tempo Doeloe


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Saluan adalah bahasa yang digunakan di wilayah kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Bahasa ini dipakai oleh tiga etnis suku Saluan, yaitu Saluan Loinang, Saluan Obo, dan Saluan Lingketeng. Asal usul orang Saluan belum sepenuhnya diketahui. Ada yang berpendapat dari Sulawesi Selatan (Luwu) dan ada yang mengatakan orang Saluan berasal dari Maluku bermigrasi ke Sulawesi pada abad ke-14 atau ke-15. Mereka termasuk dalam kelompok masyarakat Melanau, dan bahasa mereka berkaitan dengan bahasa-bahasa yang ada di Maluku.


Suku Saluan merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Jumlah masyarakat Saluan berdasarkan sensus penduduk 2016 lebih kurang 200.000 jiwa. Masyarakat asli Saluan adalah orang Loinang yang berarti orang gunung. Hal ini sesuai dengan tempat tinggal suku asli Saluan yang sebagian besar di daerah pegunungan. Suku Saluan adalah suku besar di Kabupaten Banggai. Nama Saluan adalah salah satu dari ke tiga anak Raja yang memerintah dahulu kala, Saluan ini merupakan anak Bungsu sang Raja. Suku Saluan terbagi atas beberapa bagian yaitu Saluan Lingketeng, Saluan Loinang dan juga Saluan Obo. Yang membedakan dari ke tiga Suku ini adalah dialek bahasa yang sedikit berbeda, asal mula dari ke tiga saluan di atas pun berbeda. Saluan Lingketeng berasal dari pedalaman Kecamatan Pagimana, kemudian Saluan Loinang berasal dari pedalaman Simpang Kecamatan Simpang Raya sedangkan Saluan Obo berasal dari pedalaman perbatasan antara Kabupaten Banggai dan Kabupaten Tojo Una-Una. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Saluan di semenanjung Banggai? Seperti disebut di atas bahasa Saluan dituturkan dio kabupaten Banggai. Teluk Tomini, laut Maluku dan laut Banda tempo doeloe. Lalu bagaimana sejarah bahasa Saluan di semenanjung Banggai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 26 November 2023

Sejarah Bahasa (139): Bahasa Togean di Pulau Togean di Kepulauan Togean di Teluk Tomini di Sulawesi Tengah; Bahasa Saluan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Togean adalah bahasa daerah yang populer digunakan di wilayah kepulauan Togean. Bahasa Togean termasuk rumpun bahasa Saluan. Bahasa Togean tempo doeloe disebut bahasa Togian. Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Salah satu pulau terbesar adalah pulau Togean (berada di tengah kepulauan).Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Secara administrasi, wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una. Kepulauan Togean merupakan hamparan pulau-pulau yang terdiri 6 pulau besar dan sekitar 60 pulau yang lebih kecil di sekitar Teluk Tomini. Beberapa pulau besar: Togian, Batudaka, Talatako, Waleabahi/ Walea Bae, Walea kecil/ Walea Kodi, Poat. Suku yang mendiami kepulauan Togea serta terdistribusi dihampir seluruh Pulau dikenal beberapa suku dominan yaitu Suku Togean itu sendiri, Suku Bobongko, dan Suku Saluan. Suku Laut Bajo juga menghuni beberapa pulau yang komposisi penduduknya relatif homogen, hanya dihuni oleh orang-orang Bajo dengan keadaan khas dan unik mereka. Adapun suku lainnya yang datang belakangan di antaranya Bare'e, Gorontalo, Kaili, Bada, Bugis, dan lain-lain. Saat ini, bahasa daerah yang populer digunakan di wilayah kepulauan Togean adalah bahasa Togean. Bahasa Togean termasuk rumpun bahasa Saluan, dan di Una-Una terdapat suku Saluan dan suku Bobongko. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Togean di pulau Togean di kepulauan Togean di teluk Tomini Sulawesi Tengah? Seperti disebut di atas bahasa Togean diturkan di kepulauan Togean. Bahasa Saluan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Togean di pulau Togean di kepulauan Togean di teluk Tomini Sulawesi Tengah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bahasa (138): Bahasa Sea-Sea Pulau Peleng di Kepulauan Maluku di Timur Laut P Sulawesi; Bahasa Banggai Orang Sea-Sea


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Sea-sea merupakan suku asli di pedalaman dataran tinggi Pulau Peleng yang mendiami Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut dan sebagian wilayah Kabupaten Banggai di daerah pegunungan. Sebenarnya, terdapat tiga suku asli di Kabupaten Banggai, yaitu Suku Banggai, Suku Balantak, dan Suku Saluan. Akan tetapi, ketiga suku tersebut memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda.


Bahasa Banggai atau Silingan Banggai, merupakan anak cabang Melayu-Polinesia, yang dituturkan oleh suku Banggai dan suku Sea-sea yang disebut juga suku Banggai pegunungan. Penuturan bahasa ini berpusat di provinsi Sulawesi Tengah, yakni di kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut dan kabupaten Banggai. Di samping wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Maluku dan Maluku Utara (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sea-Sea di pulau Peleng di timur laut pulau Sulawesi di kepulauan Maluku? Seperti disebut di atas orang Sea-Sea disebutkan berbahasa Banggai. Adakah bahasa Sea-Sea atau hanya disebut bahasa Banggai Sea-Sea? Lalus bagaimana sejarah bahasa Sea-Sea di pulau Peleng di timur laut pulau Sulawesi di kepulauan Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 25 November 2023

Sejarah Bahasa (137): Bahasa Taliabu Orang Taliabu Pulau Taliabu; Pulau Taliabu Antara Pulau Sula di Timur-Pulau Sulawesi di Barat


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kabupaten Pulau Taliabu adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula 2012. Bahasa Taliabu adalah bahasa yang digunakan oleh etnis Taliabu. Kini semakin berkurang pengguna bahasa Taliabu dalam komunikasi sehari-hari, terutama bagi generasi muda dan masyarakat suku Taliabu di dalam maupun luar daerah.


Desain Kamus Bahas Daerah Taliabu Maluku Utara. Misrawati AP dkk. Abstract. Bahasa Taliabu adalah bahasa yang digunakan oleh etnis Taliabu yang terletak di propinsi Maluku Utara, Semakin berkurangnya penggunaan bahasa Taliabu dalam komunikasi sehari-hari, terutama bagi generasi muda dan masyarakat suku Taliabu yang berpenduduk di dalam maupun luar daerah disebabkan oleh perkembangan zaman dan terkikisnya budaya-budaya daerah oleh dampak modernisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sebuah aplikasi kamus bahasa Taliabu berbasis Android, yang akan memudahkan masyarakat dalam mempelajari kosa kata dalam bahasa Taliabu serta melestarikan bahasa Taliabu itu sendiri. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan Android Studio, Sqlite Manager dan diimplementasikan dalam sistem operasi Mobile yaitu Android. Metode analisis data yang digunakan yaitu waterfall (air terjun) dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analysis, desain, implementation, testing, dan maintenance. Pengujian sistem menggunakan metode pengujian testcase yakni whitebox, dan blackbox (https://journal.upgris.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Taliabu orang Taliabu di pulau Taliabu? Seperti disebut di atas bahasa Taliabu dituturkan orang Taliabu di pulau Taliabu. Pulau Taliabu diantara pulau Sula di timur dan pulau Sulawesi di barat. Lalu bagaimana sejarah bahasa Taliabu orang Taliabu di pulau Taliabu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (136): Bahasa Sula Orang Sula Pulau Sula Kepulauan Maluku; Nama Pulau Sulawesi Era Navigasi Portugis


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Sula Baku (Li Sua) adalah sebuah bentuk bahasa baku yang digunakan sebagai basantara oleh masyarakat Sula yang terdiri dari beragam suku bangsa. Bahasa ini merupakan sebuah alternatif pemersatu bagi bahasa-bahasa Sulaik; yakni bahasa Fagudu, Faluhu, Fatcei, dan Mangon.


Rumpun Sula (Yafei Gareha; Yafai Gareha) adalah sebuah rumpun etnis atau bangsa pribumi wilayah Kepulauan Sula di Maluku Utara yang secara genealogis berasal dari moyang atau leluhur yang sama. Sejak tahun 1800an, rumpun Sula diidentifikasi sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Motto dari rumpun Sula ialah Dad Hia Ted Sua, yang memiliki arti "bersatu membangun Sula". Rumpun Sula terbagi kedalam beberapa soa atau suku, diantaranya ialah: Suku Fagudu, Suku Falahu, Suku Fatcei, Suku Mangon. Meskipun keempat suku tersebut berserumpun, namun masing-masing suku tidak mengklaim diri mereka sebagai bagian dari satu sama lain. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sula orang Sula di pulau Sula di kepulauan Maluku? Seperti disebut di atas, bahasa Sula dituturkan orang Sula di pulau Sula. Nama pulau Sulawesi pada era navigasi pelayaran Portugis. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sula orang Sula di pulau Sula di kepulauan Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982