*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Abjad
Jawi alias huruf Jawi, aksara Jawi, abjad Arab-Melayu, abjad Yawi, tulisan
Jawi, atau tulisan Melayu adalah kumpulan huruf berbasis abjad Arab yang
umumnya digunakan untuk menuliskan teks dalam bahasa Melayu (dialek Malaysia,
Brunei, Siak, Pahang, Terengganu, Johor, Deli, Kelantan, Songkhla, Riau,
Pontianak, Palembang, Jambi, Sarawak, Musi dan dialek lainnya) dan
bahasa-bahasa lainnya; seperti bahasa Aceh, Betawi, Banjar, Kerinci,
Minangkabau maupun Tausug.
Istilah Moor adalah sebuah eksonim pertama kali digunakan oleh orang Kristen Eropa untuk menunjuk populasi Muslim di Maghreb, al-Andalus (Semenanjung Iberia), Sisilia dan Malta selama Abad Pertengahan. Bangsa Moor bukanlah bangsa yang tunggal, berbeda, atau memiliki definisi sendiri. Orang-orang Eropa abad pertengahan dan periode modern awal menerapkan nama ini secara beragam pada orang Arab, Berber dan Muslim Eropa. Istilah dalam arti lebih luas untuk merujuk pada umat Islam pada umumnya, khususnya keturunan Arab atau Berber, di Andalusia atau Afrika Utara. Pada masa kolonial, Portugis memperkenalkan nama "Ceylon Moor" dan "Indian Moors" di Asia Selatan dan Sri Lanka, dan umat Islam Bengali juga disebut Moor. Di Filipina, komunitas Muslim yang sudah lama berdiri, sebelum kedatangan Spanyol, kini mengidentifikasi diri mereka sebagai "orang Moro", sebuah nama samaran yang diperkenalkan oleh penjajah Spanyol karena keyakinan Muslim (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah aksara Jawi bukti pertama di Trenggano, aksara Orang Moor? Seperti disebut di atas aksara Jawa diduga dipopulerkan oleh orang-orang Moor. Pantai Timur Sumatra-Pantai Barat Papua. Lalu bagaimana sejarah aksara Jawi bukti pertama di Trenggano, aksara Orang Moor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982