Senin, 13 November 2023

Sejarah Bahasa (123): Bahasa Buru Orang Buru di Pulau Buru di Wilayah Maluku; Pulau Seram di Timur - Pulau Sula di Utara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Buru adalah sebuah kelompok etnis yang tinggal di pulau Buru, Indonesia, serta pada beberapa Kepulauan Maluku lainnya. Mereka juga menyebut diri Gebfuka atau Gebemliar yang secara harfiah berarti "orang dunia" atau "orang tanah". Orang Buru terkait dengan kelompok antropologi Indonesia Timur dan dari titik etnografis pandang yang sama dengan masyarakat adat lain dari pulau Buru. Mereka berbicara dalam bahasa Buru.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Buru merupakan sebuah bahasa Austronesia yang dituturkan di Pulau Buru, Maluku. Bahasa Buru termasuk ke dalam rumpun bahasa Maluku Tengah yang juga mencakup sebagian besar bahasa-bahasa Austronesia di Kepulauan Maluku. Di antara bahasa-bahasa Maluku Tengah, bahasa Buru paling dekat hubungannya dengan bahasa-bahasa di kepulauan Sula dan Taliabu, membentuk subkelompok Buru-Sula-Taliabu dalam rumpun Maluku Tengah. Rumpun bahasa Maluku Tengah sendiri termasuk dalam kelompok Melayu-Polinesia (cabang Tengah-Timur) dari keluarga Austronesia. Bahasa Buru memiliki lima dialek, yaitu Masarete, Wae Sama, Rana, Lisela, dan Fogi. Di antara kelima dialek bahasa Buru, dialek Lisela merupakan dialek yang paling berbeda secara kosakata. Namun, dalam hal struktur, dialek Lisela hampir persis sama dengan dialek Masarete dan Rana. Perbedaan antar dialek juga tidak menghalangi usaha untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Ditambah lagi, masyarakat Buru menganggap bahwa kelima dialek ini merupakan satu kesatuan dan bukannya bahasa-bahasa berbeda. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Buru orang Buru di pulau Buru di wilayah Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Buru dituturkan oleh orang Buru di pulau Buru; Pulau Seram di timur dan pulau Sula di utara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Buru orang Buru di pulau Buru di wilayah Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (15): PERTJASI (Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia); Sebaran Para Pemain Catur Pribumi Era Hindia Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini satu-satunya wadah pemain catur di Indonesia adalah Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia). Tidak demikian pada era Pemerintah Hindia Belanda. Hal itu juga dengan sepak bola (NIVU vs PSSI). Pada era Hindia Belanda selain perserikatan catur Hindia Belanda (NISB) juga ada perserikatan catur (kalangan) pribumi yang diberi nama Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia disingkat Pertjasi.


Persatuan Catur Seluruh Indonesia (disingkat PERCASI) adalah induk organisasi keolahragaan yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan cabang olahraga catur di Indonesia. PERCASI didirikan pada tahun 1948. Namun karena situasi saat itu masih dalam perang kemerdekaan Indonesia dan masa peralihan, maka barulah tanggal 17 Agustus 1950 ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya PERCASI yang berkedudukan di Yogyakarta. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia? Seperti disebut di atas pada era Hindia Belanda perserikatan (bond) catur tidak hanya NISB juga ada Pertjasi. Perserikatan dan sebaran pemain catur pribumi era Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 12 November 2023

Sejarah Bahasa (122): Bahasa Loda Bahasa Loloda di Halmahera; Bahasa Galela Sejak Era Kerajaan Gilolo di Pantai del Moro


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kerajaan Loloda adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah Maluku Utara pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di bagian utara dan barat pulau Halmahera. Kerajaan Loloda merupakan kerajaan tertua di Maluku Utara yang wilayahnya meliputi pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera. Pada Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Loloda berstatus distrik dengan kepemimpinan Sangaji.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Loloda adalah bahasa Halmahera Utara. Kawasan Loloda merupakan bagian dari Kabupaten Halmahera Barat. Garis pantai di sini sangat terjal, terkadang terdapat tebing-tebing vertikal yang menjulang dari laut. Penduduk daratan yang sebagian besar beragama Kristen sebagian besar tinggal di desa-desa terpencil yang terletak di teluk yang indah. Kedi, ibu kota daerah Loloda bagian selatan yang termasuk Kabupaten Halmahera Barat, berada di selatan, dekat perbatasan dengan Ibu. Loloda Utara juga mencakup gugusan pulau-pulau besar di lepas pantai utaranya. Penduduk pulau-pulau yang sangat cantik ini, yang terbesar adalah Doi dan Dagasuli, sebagian besar beragama Islam. Desa-desa di sepanjang bagian paling utara pantai ini secara etnis adalah suku Galela, dan secara umum budaya dan bahasa Loloda cukup mirip dengan budaya dan bahasa tetangga Galela. Ada seorang Sultan setempat yang dianggap tidak terlalu berkuasa. Loloda dan sekitar distrik ini menggunakan perahu. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Loda bahasa Loloda di Halmahera? Seperti disebut di atas bahasa Loloda yang dulu disebut Loda (saja) dituturkan kelompok populasdi di pulau Halmahera. Bahasa Galela sejak era Kerajaan Gilolo di pantai del Moro. Lalu bagaimana sejarah bahasa Loda bahasa Loloda di Halmahera? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (14): Juara Catur dan Pertjasi Era Hindia Belanda; Kampiun Kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Sejarah adalah narasi fakta dan data. Fakta adalah suatu benda atau kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Namun hal itu baru bisa dinarasikan sebagai sejarah jika didukung data sebagai bukti. Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri.


Sejarah Kejuaraan Catur Pertama di Indonesia. Selasa 11-07-2023. jektivnews.com. Kejuaraan catur pertama kali di Indonesia diselenggarakan tahun 1946, dikenal sebagai Kejuaraan catur Nasional atau disebut j Kejuaraan catur PONRI (Pekan Olahraga Nasional Republik Indonesia). Kejuaraan ini diadakan di Jakarta 15-25 Desember 1946 sebagai bagian PONRI pertama yang diikuti berbagai provinsi. Kejuaraan Catur PONRI pertama ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan catur di Indonesia. Juaranya Master Catur Nasional Suwardi Surjan. Sejak itu, kejuaraan catur nasional di Indonesia terus diselenggarakan setiap tahun, termasuk Kejuaraan Catur Nasional, Kejuaraan Catur PON, Kejuaraan Catur Pelajar. Perkembangan catur di Indonesia terus berkembang sejak kejuaraan catur pertama diadakan. Indonesia telah menghasilkan sejumlah pemain catur yang sukses baik di tingkat nasional maupun internasional. Kejuaraan catur tetap menjadi ajang yang penting dalam menginspirasi dan mengembangkan bakat catur di Indonesia (https://jektvnews.disway.id/)

Lantas bagaimana sejarah pecatur hebat dan perserikatan catur Pertjasi era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas sejarah adalah narasi fakta dan data. Sejarah catur adalah narasi fakta dan data tentang catur. Daftar kampiun kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB).   Lalu bagaimana sejarah pecatur hebat dan perserikatan catur Pertjasi era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 11 November 2023

Sejarah Bahasa (121): Bahasa Tobelo Pulau Halmahera dan Orang Tobelo; Tempo Dulu Sejak Radja Gilolo hingga Radja Ternate


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Tobelo merupakan suatu suku yang berada di daerah semenanjung bagian utara Pulau Halmahera dan di sebagian daratan Pulau Morotai. Sebagian lagi hidup tersebar sampai ke pedalaman Halmahera, seperti ke daerah Patani. Weda dan Gane. Ada juga yang sampai ke Kepulauan Raja Ampat, Papua. Daerah asal mereka termasuk dalam wilayah Kecamatan Galela di Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Tobelo adalah sebuah bahasa dari rumpun bahasa Halmahera Utara yang dituturkan di pulau Halmahera dan di beberapa pulau di sekitarnya. Pusat penuturan bahasa Tobelo berada di kecamatan Tobelo dan Tobelo Selatan, Halmahera Utara yang terletak di pantai barat Teluk Kao. Dialek utama (Voorhoeve; 1988): Heleworuru, Boeng, Dodinga, Danau, Paca (Tugutil), Kukumutuk (Tugutil), Popon (Tugutil). Selain dari ketiga dialek Tugutil tersebut, suku Tugutil alias "Tobelo Dalam" dilaporkan mempunyai beberapa variasi dialek tambahan, tetapi hal ini belum didokumentasikan secara tepat (Voorhoeve; 1988).Selain itu, berdasarkan persentase kesamaan dalam kosakata dasar, (Voorhoeve; 1988) mengelompokkan lima bahasa Halmahera Utara lainnya sebagai dialek dari bahasa putatif yang dinamakannya "Halmahera Timur Laut". Bersama dengan bahasa Tobelo, bahasa putatif tersebut mencakup Galela, Loloda, Modole, Pagu dan Tabaru. Sebagian besar orang Halmahera tidak menyamakan bahasa-bahasa mereka dengan bahasa Tobelo, meskipun mereka mengakui adanya kesalingpahaman dari segi bahasa. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Tobelo di pulau Halmahera dan orang Tobelo? Seperti disebut di atas, bahasa Tobelo dituturkan orang Tobelo di pulau Halmahera.Tempo doeloe sejak Radja Gilolo hingga Radja Ternate. Lalu bagaimana sejarah bahasa Tobelo di pulau Halmahera dan orang Tobelo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (13): Peta Persebaran Catur Indonesia di Hindia Belanda; Medan hingga Manado, Bandjarmasin hingga Soekaboemi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Sejarah catur modern dapat dikatakan bermula dari Eropa. Perkembangan catur di Belanda menjadi penghubung tumbuh kembangnya catur dan permainan catur di Indonesia dari masa ke masa. Pertumbuan dan perkembangan catur mengikuti masanya. Pada masa ini catur dan permain catur sudah merata di seluruh Indonesia. Namun pada era Hindia Belanda belum merata, Hanya sejumlah kota tertentu yang perkembangannya yang dapat dicatat.


Peta Kekuatan Catur Indonesia Mulai Merata. 19 December 2022. metrotvnews.com. Peta kekuatan catur nasional mulai merata, serta Jawa Timur kini memimpin jadi penghasil pecatur-pecatur muda, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PB Percasi Grand Master Utut Adianto, usai menutup Turnamen Cepat Christmas Cup 2022. "Jawa Timur sekarang di dim sebagai harapan Jawa Barat dan Jawa tengah juga bisa bagian dari untuk memanas persaingan menjadi lebih baik lagi" ujar Ardianto. Ajang akhir tahun yang masuk kalender tetap Percasi berlangsung dua hari menggunakan format 9 babak. (https://www.metrotvnews.com/)

Lantas bagaimana sejarah peta persebaran catur di Indonesia era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas persebaran catur di Hindia Belanda belum merata, tetapi hanya tumbuh dan berkembang di sejumlah kota. Medan hingga Manado dan Bandjarmasin hingga Soekaboemi. Lalu bagaimana sejarah peta persebaran catur di Indonesia era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.