Selasa, 14 November 2023

Sejarah Bahasa (124): Bahasa Kola Orang Kola di Pulau Kola Kepulauan Aru;Kerajaan Aru Pantai Timur Sumatra P Aru di Laut Aru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kola adalah bahasa yang dituturkan oleh etnis Kola yang merupakan etnis pribumi pulau Kola di Kepulauan Aru, Indonesia Timur. Bahasa Kola lebih banyak dituturkan di Pulau Kola di ujung utara Kepulauan Aru. Namun demikian, bahasa ini juga dituturkan oleh suku Kola yang tinggal di Dobo dan daerah lain di Maluku.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Kola dituturkan oleh masyarakat Desa Kolaha, Manombai, dan Ujir, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Bahasa itu mempunyai tiga dialek, yaitu dialek Kola Kolaha yang dituturkan di Desa Kolaha, Kecamatan Sir-Sir, dialek Manombai yang dituturkan di Desa Manombai, Kecamatan Aru Tengah, dan dialek Ujir yang dituturkan di Desa Ujir, Kecamatan Pulau-Pulau Aru. Persentase perbedaan ketiga dialek tersebut berkisar 71%--74%. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Kola merupakan sebuah bahasa karena persentase perbedaannya dengan bahasa lain di Maluku berkisar 81%--100%, misalnya Bahasa Dobel dan Bahasa Karey (https://petabahasa.kemdikbud.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kola orang Kola di pulau Kola di kepulauan Aru? Seperti disebut di atas bahasa Kola dituturkan di kepulauan Aru oleh orang Kola. Kerajaan Aru di pantai timur Sumatra, pulau Aru di laut Aru. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kola orang Kola di pulau Kola di kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (16): Pertandingan Catur Era Pendudukan Jepang - Perang Kemerdekaan; Perang Papan Catur, Republiken vs Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Ada satu fase sejarah catur di Indonesia yang tidak penting-penting amar, tetapi tetap menarik untuk diperhatikan. Itulah masa dimana terjadi perang di Indonesia. Sejak Maret 1942 era Pemerintah Hindia Belanda berakhir, dan sebagai penggantinya adalah era Pemerintah Militer Jepang di Indnesia. Namun demikian, dalam dunia catur di Indonesia tetap relevan sebagaimana ditulis penyair Inggris TS Eliot: ‘Masa depan datang dari masa lalu’. Catur tetaplah catur sebagaimana motto dalam catur: ‘gens una sumus’ (kita semua bersaudara).


Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan Jepang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan berasal dari India kuno caturangga (rumpun catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina). Di seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain setelah catur dan xiangqi. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. Sama halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan (mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi. Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap, kemungkinan remis adalah sangat kecil. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah pertandingan catur selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia? Seperti disebut dunia catur di Indonesia selama pendudukan Jepang kurang terinformasikan. Bagaimana dengan pada masa perang kemerdekaan Indonesia? Republiken vs pecatur Belanda. Lalu bagaimana sejarah pertandingan catur selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Senin, 13 November 2023

Sejarah Bahasa (123): Bahasa Buru Orang Buru di Pulau Buru di Wilayah Maluku; Pulau Seram di Timur - Pulau Sula di Utara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Buru adalah sebuah kelompok etnis yang tinggal di pulau Buru, Indonesia, serta pada beberapa Kepulauan Maluku lainnya. Mereka juga menyebut diri Gebfuka atau Gebemliar yang secara harfiah berarti "orang dunia" atau "orang tanah". Orang Buru terkait dengan kelompok antropologi Indonesia Timur dan dari titik etnografis pandang yang sama dengan masyarakat adat lain dari pulau Buru. Mereka berbicara dalam bahasa Buru.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Buru merupakan sebuah bahasa Austronesia yang dituturkan di Pulau Buru, Maluku. Bahasa Buru termasuk ke dalam rumpun bahasa Maluku Tengah yang juga mencakup sebagian besar bahasa-bahasa Austronesia di Kepulauan Maluku. Di antara bahasa-bahasa Maluku Tengah, bahasa Buru paling dekat hubungannya dengan bahasa-bahasa di kepulauan Sula dan Taliabu, membentuk subkelompok Buru-Sula-Taliabu dalam rumpun Maluku Tengah. Rumpun bahasa Maluku Tengah sendiri termasuk dalam kelompok Melayu-Polinesia (cabang Tengah-Timur) dari keluarga Austronesia. Bahasa Buru memiliki lima dialek, yaitu Masarete, Wae Sama, Rana, Lisela, dan Fogi. Di antara kelima dialek bahasa Buru, dialek Lisela merupakan dialek yang paling berbeda secara kosakata. Namun, dalam hal struktur, dialek Lisela hampir persis sama dengan dialek Masarete dan Rana. Perbedaan antar dialek juga tidak menghalangi usaha untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Ditambah lagi, masyarakat Buru menganggap bahwa kelima dialek ini merupakan satu kesatuan dan bukannya bahasa-bahasa berbeda. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Buru orang Buru di pulau Buru di wilayah Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Buru dituturkan oleh orang Buru di pulau Buru; Pulau Seram di timur dan pulau Sula di utara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Buru orang Buru di pulau Buru di wilayah Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (15): PERTJASI (Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia); Sebaran Para Pemain Catur Pribumi Era Hindia Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini satu-satunya wadah pemain catur di Indonesia adalah Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia). Tidak demikian pada era Pemerintah Hindia Belanda. Hal itu juga dengan sepak bola (NIVU vs PSSI). Pada era Hindia Belanda selain perserikatan catur Hindia Belanda (NISB) juga ada perserikatan catur (kalangan) pribumi yang diberi nama Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia disingkat Pertjasi.


Persatuan Catur Seluruh Indonesia (disingkat PERCASI) adalah induk organisasi keolahragaan yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan cabang olahraga catur di Indonesia. PERCASI didirikan pada tahun 1948. Namun karena situasi saat itu masih dalam perang kemerdekaan Indonesia dan masa peralihan, maka barulah tanggal 17 Agustus 1950 ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya PERCASI yang berkedudukan di Yogyakarta. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia? Seperti disebut di atas pada era Hindia Belanda perserikatan (bond) catur tidak hanya NISB juga ada Pertjasi. Perserikatan dan sebaran pemain catur pribumi era Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Pertjasi Persatoean Tjatoer Seloeroeh Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 12 November 2023

Sejarah Bahasa (122): Bahasa Loda Bahasa Loloda di Halmahera; Bahasa Galela Sejak Era Kerajaan Gilolo di Pantai del Moro


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kerajaan Loloda adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah Maluku Utara pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di bagian utara dan barat pulau Halmahera. Kerajaan Loloda merupakan kerajaan tertua di Maluku Utara yang wilayahnya meliputi pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera. Pada Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Loloda berstatus distrik dengan kepemimpinan Sangaji.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Loloda adalah bahasa Halmahera Utara. Kawasan Loloda merupakan bagian dari Kabupaten Halmahera Barat. Garis pantai di sini sangat terjal, terkadang terdapat tebing-tebing vertikal yang menjulang dari laut. Penduduk daratan yang sebagian besar beragama Kristen sebagian besar tinggal di desa-desa terpencil yang terletak di teluk yang indah. Kedi, ibu kota daerah Loloda bagian selatan yang termasuk Kabupaten Halmahera Barat, berada di selatan, dekat perbatasan dengan Ibu. Loloda Utara juga mencakup gugusan pulau-pulau besar di lepas pantai utaranya. Penduduk pulau-pulau yang sangat cantik ini, yang terbesar adalah Doi dan Dagasuli, sebagian besar beragama Islam. Desa-desa di sepanjang bagian paling utara pantai ini secara etnis adalah suku Galela, dan secara umum budaya dan bahasa Loloda cukup mirip dengan budaya dan bahasa tetangga Galela. Ada seorang Sultan setempat yang dianggap tidak terlalu berkuasa. Loloda dan sekitar distrik ini menggunakan perahu. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Loda bahasa Loloda di Halmahera? Seperti disebut di atas bahasa Loloda yang dulu disebut Loda (saja) dituturkan kelompok populasdi di pulau Halmahera. Bahasa Galela sejak era Kerajaan Gilolo di pantai del Moro. Lalu bagaimana sejarah bahasa Loda bahasa Loloda di Halmahera? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (14): Juara Catur dan Pertjasi Era Hindia Belanda; Kampiun Kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Sejarah adalah narasi fakta dan data. Fakta adalah suatu benda atau kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Namun hal itu baru bisa dinarasikan sebagai sejarah jika didukung data sebagai bukti. Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri.


Sejarah Kejuaraan Catur Pertama di Indonesia. Selasa 11-07-2023. jektivnews.com. Kejuaraan catur pertama kali di Indonesia diselenggarakan tahun 1946, dikenal sebagai Kejuaraan catur Nasional atau disebut j Kejuaraan catur PONRI (Pekan Olahraga Nasional Republik Indonesia). Kejuaraan ini diadakan di Jakarta 15-25 Desember 1946 sebagai bagian PONRI pertama yang diikuti berbagai provinsi. Kejuaraan Catur PONRI pertama ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan catur di Indonesia. Juaranya Master Catur Nasional Suwardi Surjan. Sejak itu, kejuaraan catur nasional di Indonesia terus diselenggarakan setiap tahun, termasuk Kejuaraan Catur Nasional, Kejuaraan Catur PON, Kejuaraan Catur Pelajar. Perkembangan catur di Indonesia terus berkembang sejak kejuaraan catur pertama diadakan. Indonesia telah menghasilkan sejumlah pemain catur yang sukses baik di tingkat nasional maupun internasional. Kejuaraan catur tetap menjadi ajang yang penting dalam menginspirasi dan mengembangkan bakat catur di Indonesia (https://jektvnews.disway.id/)

Lantas bagaimana sejarah pecatur hebat dan perserikatan catur Pertjasi era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas sejarah adalah narasi fakta dan data. Sejarah catur adalah narasi fakta dan data tentang catur. Daftar kampiun kejuaraan Nederlandsch Indischen Schaakbond (NISB).   Lalu bagaimana sejarah pecatur hebat dan perserikatan catur Pertjasi era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982