Senin, 11 Desember 2023

Sejarah Bahasa (169): Bahasa Melayu di Semenanjung Malaya dan Pulau Singapura; Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Masyarakat Melayu (Melayu: Melayu Malaysia) salah satu dari bangsa Malaysia, penduduk setempat yang menghuni wilayah Semenanjung dan Borneo Utara. Masyarakat Melayu di Malaysia sama dengan masyarakat Melayu di beberapa wilayah Indonesia, tetapi beberapa wilayah merupakan kelompok tersendiri (di Sarawak, Sabah, Kedah, Terengganu atau Kelantan). Definisi Melayu adalah penduduk peribumi bertutur bahasa Melayu, beragama Islam, menjalani tradisi dan adat-istiadat Melayu.


Bahasa Melayu Malaysia atau bahasa Malaysia, biasa disebut bahasa Melayu saja adalah bentuk bahasa Melayu yang dibakukan dan digunakan sebagai bahasa kebangsaan resmi di Malaysia menurut baku yang ditetapkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia. Bahasa Melayu Malaysia Baku lebih dari 80% kognitif dengan Bahasa Indonesia Baku yang seakar dan dituturkan oleh lebih dari 15 juta orang di Malaysia. Bahasa Melayu ini menjadi bahasa kebangsaan negara Malaysia menurut Pasal 152 Undang-Undang Dasar Perserikatan Malaysia, menyebut bahwa: "Bahasa kebangsaan ialah bahasa Melayu". Bahasa ini dituturkan oleh sebagian besar penduduk Malaysia meskipun sebagian besarnya mempelajari bentuk bahasa Melayu tempatan atau bahasa asli lain terlebih dahulu. Bahasa Melayu adalah mata pelajaran wajib di sekolah dasar dan menengah. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu di semenanjung Malaya dan pulau Singapura? Seperti disebut di atas bahasa Melayu ditututkan penduduk Malayasia dan Singapura di Semenanjung Malaya dan pulau Sungapura. Dialek-dialek bahasa Melayu di Malaya. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu di semenanjung Malaya dan pulau Singapura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (168): Bahasa Champ di Thailand; Apakah Bahasa Aceh di Sumatra Berasal dari Bahasa Champ di Thailand?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Cham adalah kelompok etnis di Asia Tenggara. Diperkirakan sekitar 4,000 suku Cham tinggal di Thailand; banyak dari mereka telah pindah ke selatan ke provinsi Pattani, Narathiwat, Yala, dan Songkhla untuk bekerja. Suku Cham merupakan keturunan dari Kerajaan Champa (abad ke-7 sampai 15). Mereka berkaitan dengan suku bangsa Austronesia lainnya dan menuturkan bahasa Cham, suatu bahasa Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia (subkelompok Aceh-Cham).


Bahasa Aceh adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Aceh yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rade dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Champ di Thailand? Seperti disebut di atas bahasa Champ dituturkan orang Champ yang tersebar di berbagai wilayah termasuk di Thailand. Apakah bahasa Aceh di Sumatra berasal dari bahasa Champ di Thailand? Lalu bagaimana sejarah bahasa Champ di Thailand? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 10 Desember 2023

Sejarah Bahasa (167): Bahasa Champ di Kamboja; Sungai Mekong di Kamboja Sejak Era Portugis dan Semasa Era VOC/Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Cham adalah kelompok etnis di Asia Tenggara. Mereka menghuni daerah antara Provinsi Kampong Cham di Kamboja Cham membentuk pusat komunitas Muslim di Kamboja. Suku Cham merupakan keturunan dari Kerajaan Champa (abad ke-7 sampai 15). Mereka berkaitan dengan suku bangsa Austronesia lainnya dan menuturkan bahasa Cham, suatu bahasa Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia (subkelompok Aceh-Cham).


Bahasa Khmer merupakan sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Austroasiatik yang dituturkan oleh bangsa Khmer. Bahasa ini menjadi bahasa resmi sekaligus bahasa nasional dari Kamboja. Bahasa Khmer digolongkan kedalam rumpun Austroasiatik, yakni sebuah rumpun bahasa yang tersebar dari Semenanjung Malaka hingga India bagian timur, Asia Selatan, Asia tenggara bagian Utara, dan kepulauan Andaman dan Nikobar. Rumpun bahasa Austroasiatik, yang sendirinya juga mencakup Mon, Vietnam, dan Munda, telah dipelajari sejak 1856 dan pertama kali diajukan sebagai rumpun bahasa pada 1907. Meskipun begitu, hubungan antarbahasa dan klasifikasi dalam rumpun ini masih menjadi perdebatan, walaupun telah dilakukan sejumlah penelitian mengenainya. Diffloth menempatkan bahasa Khmer di cabang timur dari rumpun bahasa Mon-Khmer. Akan tetapi menurut hasil penelitian terkini, validitas pengelompokan bahasa Mon-Khmer diperdebatkan. Hal tersebut membuat bahasa Khmer menjadi cabang Austroasiatik tersendiri yang berbeda dengan 12 cabang lainnya pada rumpun Austroasiatik. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Champ di Kamboja? Seperti disebut di atas, pentur bahasa Champ dari orang Champa juga ditemukan di wilaayah Kamboja. Sungai Mekong di wilayah Kamboja sejak Era Portugis dan Era VOC/Belanda. Lalu bagaimana sejarah bahasa Champ di Kamboja? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (166): Bahasa Champ di Vietnam dan Kerajaan Champa Masa Dulu; Bahasa Austronesia - Bahasa Austroasiatik


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Cham adalah kelompok etnis di Asia Tenggara. Mereka menghuni daerah antara Provinsi Kampong Cham di Kamboja dan daerah Phan Rang-Thap Cham, Phan Thiết, Ho Chi Minh City dan An Giang di Vietnam tengah. Suku Cham merupakan keturunan dari Kerajaan Champa (abad ke-7 sampai 15). Mereka berkaitan dengan suku bangsa Austronesia lainnya dan menuturkan bahasa Cham, suatu bahasa Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia (subkelompok Aceh-Cham).


Bahasa Cham adalah bahasa dari orang Cham di Asia Tenggara, bahasa ini sebelumnya adalah bahasa dari Kerajaan Champa di Vietnam Tengah. Bahasa ini masuk dalam Rumpun bahasa Melayu-Polinesia dalam keluarga bahasa Austronesia, Bahasa Cham dituturkan oleh 100.000 orang di Vietnam dan sampai 220.000 orang di Kamboja. bahasa Cham berkerabat dengan bahasa Indonesia, Malaysia, Madagaskar, dan Filipina. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Champ di Vietnam dan kerajaan Champa tempo doeloe? Seperti disebut di atas bahasa Champ dituturkan orang Champa di Vietnam. Bahasa Austronesia dan bahasa Austroasiatik. Lalu bagaimana sejarah bahasa Champ di Vietnam dan kerajaan Champa tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 09 Desember 2023

Sejarah Bahasa (165): Rumpun Bahasa di Pulau Hainan, Hlai, Yao dan Utsul; Rumpun Bahasa Austronesia - Bahasa Austroasiatik


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Hainan adalah sebuah provinsi yang terkecil dan terselatan dari Republik Rakyat Tiongkok. Disingkat sebagai Qiong.  Beribu kota di Haikou. Pada tahun 2002, luasnya adalah 33.920 km². Penduduknya berjumlah 8.030.000 jiwa. Secara kebudayaan, Hainan berbeda dengan Republik Rakyat Tiongkok dari segi budaya dan bahasa. Ada kelompok etnis Melayu juga yang mendiami pulau Hainan dengan populasinya yang banyak juga.


Orang Hainan yang dikenal sebagai Hainan dan suku Hainan, biasanya merujuk kepada orang yang berasal dari Hainan, provinsi Tiongkok terkecil dan paling selatan. Istilah "Hainan kemudian digunakan oleh Han pemakai bahasa Hainan yang merupakan mayoritas di pulau tersebut, untuk mengidentifikasikan diri mereka sendiri di luar negeri. Selain itu, orang-orang asli lainnya di pulau tersebut seperti Hlai, Yao dan Utsul juga menggunakan istilah tersebut. Di Hainan, Tionghoa Standar biasanya merupakan bahasa dagang seperti halnya di belahan China lainnya. Dengan kedatangan orang Hainan ke Guangdong, beberapa penduduk lokal juga menggunakan bahasa Kanton. Tionghoa Han lokal memakai bahasa Hainan, sebuah bahasa Min Selatan yang juga dikenal sebagai Qiongwen, sebagai bahasa ibu mereka. Dialek Wenchang dianggap sebagai dialek khas. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah rumpun bahasa di pulau Hainan, Hlai, Yao dan Utsul? Seperti disebut di atas ada sejumlah bahasa asli di pulau Hainan. Rumpun Bahasa Austronesia dan Rumpun Bahasa Austroasiatik. Lalu bagaimana sejarah rumpun bahasa di pulau Hainan, Hlai, Yao dan Utsul? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (164): Rumpun Bahasa di Kepulauan Ryukyu, Jepang; Bahasa Amami, Okinawa, Miyako, Yaeyama, dan Yonaguni


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Ryukyu atau Lewchewan adalah penduduk pribumi yang hidup di Kepulauan Ryukyu, yang terletak antara pulau Kyushu dan pulau Taiwan. Suku Ryukyu secara umum terbagi menjadi beberapa subsuku, yaitu Amami, Okinawa, Miyako, Yaeyama, dan Yonaguni. Secara administratif, mereka mendiami Prefektur Okinawa dan Prefektur Kagoshima.


Rumpun bahasa Ryukyu adalah bahasa-bahasa yang dipertuturkan di Kepulauan Ryukyu, dan membentuk cabang dari rumpun bahasa Japonik. Percabangan antara rumpun bahasa Ryukyu dan bahasa Jepang terjadi tidak terlalu lama sebelum munculnya bukti-bukti tertulis awal bahasa Jepang, sehingga diperkirakan pada suatu masa sebelum abad ke-7. Di Okinawa, Bahasa Jepang Standar hampir selalu digunakan dalam berbagai situasi formal. Sedangkan dalam situasi informal, secara de facto bahasa sehari-hari yang dipergunakan oleh orang-orang Okinawa yang berusia di bawah 60 tahun adalah bahasa Jepang daratan beraksen Okinawa, yang disebut Bahasa Jepang Okinawa. Bahasa tersebut sering disalahpahami sebagai Bahasa Okinawa yang sebenarnya. Demikian pula, bahasa sehari-hari di pulau Amami bukan Bahasa Amami yang sebenarnya, melainkan bahasa Jepang daratan beraksen Amami yang disebut "Bahasa Kentang Standar". Sekarang terdapat program berita radio yang mengadakan siaran dalam bahasa Okinawa. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah rumpun bahasa di kepulauan Ryukyu, Jepang? Seperti disebut di atas rumpun bahasa di kepulauan Ryukyu dibedakan dengan rumpun bahasa Japonik Jepang. Rumpun bahasa Ryukyu Amami, Okinawa, Miyako, Yaeyama, dan Yonaguni. Lalu bagaimana sejarah rumpun bahasa di kepulauan Ryukyu, Jepang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982