Jumat, 10 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (643): Indonesia versus Malaysia; Ketergantungan Negara, Ketidaktergantungan Antara Kedua Negara

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Kemajuan di Indonesia dan di Malaysia masing-masing mengalami pasang surut dalam berbagai hal. Pasca Konfrontasi Indonesia-Malaysia (20 Januari 1963–11 Agustus 1966) hubungan kedua negara mulai dipulihkan. Indonesia mulai membangun, demikian juga di Malaysia. Dalam situasi ini Melaysia mengalama ketertinggalan dalam pendidikan sehingga harus mendatangkan guru dari Indonesia termasuk dua guru saya di SMA (B Panjaitan guru Fisika dan Mangantar Siregar guru matematika). Selama saya masih kuliah masih banyak mahasiswa asal Malaysia diantarnya ada dua teman sekelas. Pada tahun 1985-1995 Malaysia melesat dalam pembangunan yang dengan sendirinya pendidikan di Malaysia juga melesat sehingga pada tahun 2000an berbalik mahasiswa Indonesia yang ke Malaysia dan kini mahasiswa Malaysia berangsur-ansur mulai kembali ke Indonesia.

Namun ada satu hal di Malaysia yang dianggap maju merujuk pada negara lain seperti Tiongkok, Cina dan Jerman, tetapi tidak pernah (lagi) merujuk pada Indonesia; Akan tetapi jika yang bersifat negatif muncul di Malaysia maka buntutnya akan melecut Indonesia. Sementara pendekatakan yang digunakan di Indonesia adalah continuuous improvement, sebaliknya di Malaysia kerap mengalami trade off. Baru-baru ini misalnya soal bahasa: Indonesia sejak kemerdekaan meninggalkan aspek Belanda seperti bahasa ditinggalkan lalu bahasa sendiri Bahasa Indonesia dibangun setahap demi setahap, sementara di Malaysia bahasa Inggris diagung-agungkan namun memperburuk keadaan bahasa Melayu. Di Indonesia mengusung persatuan mutlak dalam asimlasi, sedangkan di Malaysia dengan intergrasi. Itu sedikit contoh perbedaaan Indonesia dan Malaysia pada masa ini yang bermula dari masa lalu.

Lantas bagaimana sejarah Indonesia versus Malaysia? Seperti disebut di atas, ketergantungan negara Malaysia dengan (negara) asing, sementara Indonesia sebaliknya, yang menyebabkan munculnya ketidaktergantungan antara kedua negara yang bahkan memicu perseteruan dalam banyak hal. Lalu bagaimana sejarah Indonesia versus Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Kamis, 09 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (642): Federasi Kerajaan Semenanjung Malaya dan Federasi Malaysia; Republik Indonesia Serikat (RIS)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) bentuk pemerintahannya beragam. Ada bentuk republik dan ada federasi (serikat). Di Republik Indonesia, bersifat presidensial, Presiden adalah kepala negara juga kepala pemerintahan, di Republik Singapoera bersifat parlementer, dimana Predisiden sebagai kepala negara, Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Di negara Federasi Malaysia kepala negara adalah Yang di-Pertuan Agong (raja yang dipilih diantara raja-raja) dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Federasi Malaya atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu adalah negara yang dibentuk pada tahun 1948 dan terdiri dari dua pemukiman Britania: Penang dan Melaka ditambah dengan sembilan negeri Melayu (masing-masing dipimpin oleh Sultan) yang saat ini merupakan bagian dari Malaysia bagian barat. Sementara itu Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali dari antara raja negara-negara bagian yang diperintah. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster (Inggris dan negara Persemakmuran dan eks-Persemakmuran setelah meraih pemerintahan bertanggung jawab), Malaysia sebagai negara federal tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Seiring dengan semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957. Pada 16 September 1963, sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514, dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya. Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia pada 9 Agustus 1965 dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Federasi Kerajaan Semenanjung Malaya dan Federasi Malaysia? Seperti disebut di atas, negara Malaysia pada masa kini memiliki sistem pemerintahan yang unik sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan. Lalu bagaimana sejarah Federasi Kerajaan Semenanjung Malaya dan Federasi Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (641): Federasi Kerajaan di Sumatra dari Masa ke Masa; Persekutuan Kerajaan hingga Negara Serikat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Semua wilayah di muka bumi, yang kemudian memiliki penduduk telah terbagi habis dalam wilayah-wilayah kerajaan yang awalnya lalu menjadi negara-negara. Dalam hal ini semua kerajaan menjadi suatu negara atau bagian dari suatu negara (yang kini tergabung dalam wadah PBB). Bagaimana tempo doeloe? Umumnya yang ada adalah mornarki dan oligarki. Apakah kerajaan-kerajaan ada yang membentuk federasi? Dalam hal ini secara khusus bagaimana dengan di wilayah Nusantara?

Federasi atau negara berserikat, dari bahasa Belanda, federatie dan berasal dari bahasa Latin; foeduratio yang artinya "perjanjian". Federasi pertama dari arti ini adalah "perjanjian" daripada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa Jerman yang lalu menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke 4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidak memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja. Di Malaysia, bentuk pemerintahan ini dikenal dengan istilah Persekutuan. Pada saat ini, sebuah federasi dikatakan sebagai sebuah bentuk pemerintahan yang beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuk kesatuan yang disebut negara federal. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap negara bagian biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup bebas. Ini berbeda dengan sebuah negara kesatuan, yang biasanya hanya ada provinsi saja. Kelebihan sebuah negara kesatuan, ialah adanya keseragaman antar semua provinsi. Federasi mungkin multi-etnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah, meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi biasanya ditemukan dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa negara bagian "berdaulat". (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bentuk federasi kerajaan di Sumatra tempo doeloe? Seperti disebut di atas, pada masa kini ada kerajaan-kerajaan yang membentuk federasi dan juga ada negara-negara yang membentuk federasi. Lalu bagaimana sejarah bentuk federasi kerajaan di Sumatra tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Rabu, 08 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (640): Monarki di Indonesia dan di Malaysia; Kerajaan di Nusantara hingga Akhir Era Kolonial

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Lain lubuk lain pula belalangnya. Suatu pepatah yang tidak sempurna. Pun halnya dengan Indonesia dan Malaysia. Wilayah kedua negara ini dulu berangkat dari nama Nusantara, Hindia Timur, Indien Archipel kemudian Melayunesia atau Indonesia. Diantara Belanda dan Inggris yang bersaing kemudian satu wilayah ini menjadi berbeda (politik, bahasa, budaya dan sebagainya). Perbedaan ini semakin kontras dari waktu ke waktu hingga ini hari. Dalam hal ini perbedaan politik termasuk soal kerajaan-kerajaan yang ada.

Ketuanan Melayu adalah konsep politik yang menekankan keunggulan Melayu di Malaysia saat ini. Konsep ini tertuang dalam Pasal 153 Konstitusi Malaysia yang memberikan jaminan hak-hak khusus kepada etnis Melayu di Malaysia. Institusi politik tertua di Malaysia adalah sistem penguasa Melayu di sembilan negara bagian Melayu. Pemerintahan kolonial Inggris mengubah sistem ini dan menggantikannya terlebih dahulu menjadi sistem pemerintahan tidak langsung, kemudian pada tahun 1948, dengan menggunakan lembaga berdasarkan budaya ini, mereka memasukkan monarki Melayu ke dalam cetak biru bagi Federasi Malaya yang sudah merdeka. Istilah Tanah Melayu menganggap kepemilikan negara bagian Melayu. Dalam metode ini, pemerintah kolonial memperkuat etnonasionalisme Melayu, etnis dan budaya Melayu, serta kedaulatan Melayu dalam negara-bangsa baru. Meskipun budaya lain akan terus berkembang, identitas komunitas politik yang muncul akan dibentuk oleh budaya politik "bersejarah" dari kelompok etnis Melayu yang dominan. Imigran Tionghoa dan India yang merupakan minoritas signifikan di Malaysia dianggap berutang budi kepada orang Melayu karena memberi mereka kewarganegaraan dengan imbalan hak istimewa sebagaimana diatur dalam Pasal 153 Konstitusi Malaysia. Pengaturan quid pro quo ini biasanya disebut sebagai kontrak sosial. Ketuanan Melayu biasa disebut oleh para politikus, khususnya yang tergabung dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah monarki di Indonesia dan Malaysia? Seperti disebut di atas, sejak masa lampau di wilayah Indonesia dan Malaysia sekarang terdapat kerajaan-kerajaan. Namun pengaruh Belanda dan Inggris menyebabkan perbedaan yang dihadapi oleh kerajaan-kerajaan. Lalu bagaimana sejarah monarki di Indonesia dan Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (639): Nama Indonesia di Malaysia, Malayonesia; Indien Archipel Indian Archipelago MalayArchipel

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Nama Malayonesia muncul satu dasawarsa yang lalu di Malaysia. Nama ini sebenarnya adalah nama lama, Malayunesia yang diperkenalkan George Samuel Windsor Earl pada tahun 1850. Malayunesia dimaksudkan untuk menggantikan Indien Archipel (Belanda) dan Indian Archiepelago (Inggris). Namun Earl juga memeperkenalkan nama lain Indunesia. Rekannya, James Richardson Logan tampknya tidak puas dengan nama Indunesia lalu diubah dengan nama Indonesia. Logan secara konsisten menggunakannya.,  

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah jurnal Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia yang dikelola oleh James Richardson Logan. Kemudian pada tahun 1849George Samuel Windsor Earl bergabug. Dalam volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations yang mana Earl menegaskan sudah saatnya Kepulauan Hindia untuk memiliki nama khas, sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: "... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"". Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu. Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia. Dalam volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago yang menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan yang sekarang dikenal sebagai Indonesia, sebab istilah Indian Archipelago terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia..Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia): Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. (Wikipedia).  

Lantas bagaimana sejarah Malayonesia, nama Indonesia di Malaysia? Seperti disebut di atas, nama Malayonesia belum lama diperkenalkan di Malaysia, tetapi nama Melayunesia untuk menyebut nama Indonesia sudah eksis sejak 1850. Lalu bagaimana sejarah Malayonesia, nama Indonesia di Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Selasa, 07 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (638): Melayu dan Sejarah Awal Malaysia; Malaijur dan Malayu Sumatra, Malaya Malaka Malaysia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Seperti halnya sejarah Indonesia, sejarah Malaysia juga memiliki sejarahnya sendiri. Malaysia hari ini adalah negara Federasi Malaysia (Federasi Malaya, Sabah dan Sarawak minus Singapoera). Dalam hal ni, sejarah Malaysia berumpu pada sejarah yang terjadi di Semenanjung Malaya (Federasi Malaya). Dalam konteks Federasi Malaya (Semenanjung Malaya) inilah sejarah Malaysia selalu dibicarakan di Malaysia.

Narasi sejarah Malaysia dimulai dari era Ptolomeus tentang nama semennajung Aurea Chesonesus (Wikipedia). Akan tetapi peta Aurea itu dilalui oleh garis ekuator. Tentu saja itu tidak dimiliki Semenanjung Malaya yang sekarang. Nama semenanjung disebut aurea yang artinya emas, fakta masa kini tidak ditemukan emas melainkan timah dan besi di wilayah Semenanjung Malaya. Sejarah Malaysia awal juga mengacu pada Sriwijaya. Sementara Sriwijaya berada di pantai timur Sumatra. Nama Sriwijaya ditemukan pada prasasti Talang Tuo (684 M) yang ditemukan di Palembang. Ibu kota (pusat) Sriwijaya berada di Minanga (prasasti Kedoekan Boekit 682 M yang ditemukan di Palembang. Nama Minanga harus diartikan nama Binanga di Padang Lawas (Tapanuli). Pintu gerabang (kerajaan) Sriwijaya berada di wilayah Padang Lawas (lihat prasasti Tanjore 1030 M). Dalam prasasti Tanjorea baru ditemukan nama kerajaan di Semenanjung Malaya yakni Kadaram (yang diinterpretasi sebagai Kedah). Lantas mengapa armada Chola hanya sampai di Semenanjung dan Padang Lawas (tidak sampai ke Djambi dan Palembang)? Karena Sriwijaya yang ditaklukkan Chola  beribukota di Padang Lawas. Dalam hal ini wilayah yurisdiksi (kerajaan) Sriwijaya berada di pantai timur Sumatra dan pantai barat Semenanjung Malaya. Dalam hal ini wilayah Sumatra bagian selatan (Palembang, Djambi, Bangka dan Pasemah) adalh wilayah yurisdiksi Sriwija di selatan dan di utara (hingga Lamuri dan Andaman) dan di timur (Kadaram).

Lantas bagaimana sejarah awal Melayu dan sejarah awal Malaysia? Seperti disebut di atas, sejarah awal Melayu dimulai di Sumatra (Malaijur dan Malayu) dan sejarah awal Malaysia dihubungkan dengan Malaya dan Malaka. Lalu bagaimana sejarah awal Melayu dan sejarah awal Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..