*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Founding
Fathers di Amerika antara lain George Washington, John Adams dan Thomas
Jefferson. Di Indonesia sangat terkenal Three Founding Fathers yakni Ir
Soekarno, Drs Mohamad Hatta dan Mr Amir Sajrifoeddin Harahap. Ketiganya satu
kesatuan dengan latar nelakang pendidikan berbeda (teknik, ekonomi dan hukum).
Disebut Three Founding Fathers karena mereka bertigalah yang menjadi tiga pilar
pertama dari era Hindia Belanda hingga awal terbetuknya (kabinet) Republik
Indonesiater: Ir Soekarno sebagai Presiden, Drs Mohamad Hatta sebagai Wakil
Presiden dan Mr Amir Sjarifoeddin Harahap sebagai Menteri Penerangan yang
secara defacto merangkap Menteri Pertahanan/Badan Keamanan Rakyat.
Mohammad Hatta (12 Agustus 1902 – 14 Maret 1980) adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden. Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi. Sutan Sjahrir (5 Maret 1909 – 9 April 1966) adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia. Sjahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. (Wikipedia).:
Lantas bagaimana sejarah Mohamad Hatta, sekolah di Prins Hendrik School Batavia? Seperti disebut di atas Mohamad Hatta adalah seorang sarjana ekonomi, lulusan Sekolah Tinggi Perdagangan (Handelshoogeschool) di Rotterdam. Lalu bagaimana sejarah Mohamad Hatta, sekolah di Prins Hendrik School Batavia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.