*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini
Nama
politeknik di Delft sudah lama dikenal, tidak hanya orang Eropa, orang Cina
asal Hindia, juga orang pribumi. Ismangoen Danoe Winito pernah studi di kota Delft
dan lulus tahun 1876. Lalu lulusan HBS Batavia Tan Tjoeng Liang mendapat gelar
insinyur di politeknik Delft tahun 1894. Pada tahun 1896 Raden Kartono diterima
di politeknik Delft, Raden Kartono adalah abang dari RA Kartini. Politik Teknik
di Delft ini kemudian bertransformasi menjadi Universiteit te Delft.
Prof. Ir. Wreksodiningrat (dikenal sebagai Notodinigrat) lahir di Djogjakarta 22 Agustus 1888 adalah seorang insinyur teknik sipil pertama Indonesia yang menjadi Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1947-1951). Ia lulus dari TH Delft tahun 1918. Ayah bernama KPH Notodirojo (Putra Sri Paku Alam V) dan Ibu yang bernama R.A. Muktionowati (Cucu Sri Paku Alam II). Nama kecil Wreksodiningrat yaitu Raden Mas Radete dan nama dewasanya Raden Mas Notodiningrat. Sedangkan gelar dari Keraton Kasunanan yaitu KRMT Wreksodiningrat. Sampai tingkat SMA tinggal di Puro Pakualaman, sekolah di Sekolah Rendah Ketiga, Bintaran, Yogyakarta (1896-1898); Sekolah Rendah kesatu, Yogyakarta (1898-1900); Sekolah Rendah kesatu, B. Semarang (1900-1903); Pada waktu SMA bersekolah di Sekolah HBS Semarang (1903-1908); Technische Hogeschoole Van Delft, Civieltnsinjoer (1908-1912 dan 1916-1918). Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda Wreksodiningrat ikut dalam Indische Vereeniging di Belanda, beliau menjadi salah satu pengurus dalam perhimpunan tersebut yaitu menjadi sekretaris. Indische Vereeniging yaitu organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah para insinyur lulusan Universiteit te Delft? Seperti disebut di atas, pelajar pribumi asal Hindia sudah mengenalnya sejak lama. Siapa saja yang lulus meraih insinyur dari Delft? Antara lain Notodiningrat, Soerachman, Sarengat dan Soeratin. Lalu bagaimana sejarah para insinyur lulusan Universiteit te Delft? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Para Insinyur Lulusan Universiteit te Delft; Notodiningrat, Soerachman, Sarengat, Soeratin dan Lainnya
Tunggu deskripsi lengkapnya
Notodiningrat, Soerachman, Sarengat, Soeratin dan Lainnya: THS Bandoeng 1920
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar