Selasa, 21 Agustus 2012

Pengelolaan Setu di Universitas Indonesia: Suatu Model Integrasi Antara Hutan Beton dengan Hutan Kota

Universitas Indonesia terletak di Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok. Di dalam lingkungan universitas ini terdapat empat setu (danau): Kenanga, Puspa, Mahoni dan Agathis. Setu Kenanga juga disebut danau Salam terletak di antara rektorat, balairung, masjid dan perpustakaan UI. Setu Kenanga memiliki luas 2 Ha dengan kedalaman 1-4 M. Setu Mahoni terletak diantara FE, FT, FIB. Antara FE/FT dengan FIB dihubungkan oleh sebuah jembatan yang diberi nama Jembatan Teksas (teknik-ekonomi-sastra). Luas Setu Mahoni 4 Ha dengan kedalaman 1-4 M. Setu Puspa terletak antara FMIPA dan Lapangan Hoki dengan luas 2 Ha dengan kedalaman 1-4 M. Setu Agathis berada di antara asrama mahasiswa/hotel makara, FEUI dan restotan Mang Engking.  Luas Setu Agathis 4 Ha dengan kedalaman 1-4 M.

Banjir Kanal Selatan Cisadane-Ciliwung (1854): Sumber Irigasi Pertanian di Depok


Peta-1. Posisi Sodetan Sungai Ciliwung (merah kiri bawah)
Jauh sebelum ada Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT) di Batavia (Jakarta) sudah ada Banjir Kanal Selatan (BKS). Banjir Kanal Selatan dibangun tahun 1854 oleh Belanda--suatu kanal atau terusan yang menghubungkan Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung yang daerah alirannya terletak antara Kota Buitenzorg (Bogor) dan Kota Depok. Kanal ini dulu disebut Westerlokkan (kanal barat Ciliwung). 


Foto-1. Muara BKS/Sodetan di Sunga Cisadane di  Kota Bogor



Muara dari kanal ini disodet dari Sungai Cisadane di Kota Bogor, tepatnya di daerah Pancasan/Empang (lihat Peta-1, tanda merah pada sisi kiri bawah; tanda merah pada sisi kanan atas adalah Sungai Ciliwung. Untuk lebih detil melalui foto satelit (google maps) dapat diperhatikan dalam Foto-1. 






Jembatan Merah di Bogor 1900

Aliran kanal ini dari Empang melalui Paledang, Jembatan Merah (belakang Pasar Jalan Merdeka), Ciwaringin, Jalan Semeru, Cimanggu Barata. Di Cimanggu Barat kanal bercabang, yang satu ke kiri menuju Cilebut dan yang lain ke kanan menuju Jalan Martadinata kemudian masuk Jalan Ahmad Yani dan selanjutnya aliran air masuk ke Sungai Ciliwung. Inilah yang kemudian disebuat ada kanal yang menghubungkan antara Sungai Cisadane dengan Sungai Ciliwung di Kota Bogor sebagai Banjir Kanal Selatan (BKS). 

Universitas Indonesia ‘Go Green’: Kampus Hijau Terbaik di Indonesia


Universitas Indonesia (UI) mulai menempati kampus barunya di Kota Depok pada semester gasal tahun 1987. Kampus baru UI ini menempati lahan seluas 320 Ha. Kini UI termasuk 50 besar kampus hijau terbaik di dunia. Ini seiring dengan kebijakan UI yang tetap mempertahankan kawasan hijau terhadap lahan yang ada. Hanya sebagain kecil saja (25 persen) yang digunakan untuk pembangunan gedung-gedung. Sebagian besar lahan yang ada merupakan taman, setu (danau) dan hutan. Secara garis besar alokasi tata ruang kawasan kampus terbagi ke dalam empat ekosistem, yaitu: bangunan fisik gedung dan penyangga hijauan lanskap (170 Ha); perairan (30 Ha); kawasan hutan (100 Ha); dan sarana prasarana penunjang termasuk penyangga lingkungan (12 Ha).

Senin, 20 Agustus 2012

Perumnas Depok: Perumahan Nasional Pertama di Indonesia


Peta Perumnas Depok: 1. Beji, 2 Tengah, 3 Timur Sukmajaya
Perumahan yang dibangun pertamakali oleh pemerintah adalah perumahan nasional (Perumnas) di Depok. Perumahan tersebut mulai dibangun tahun 1976 dengan lokasi di Beji (Depok I). Pada tahun 1977 dibangun lagi di Sukmajaya (Depok II Tengah). Luas tanah perumahan Depok II Tengah 117 Ha. Pada tahun 1978 dibangun lagi di atas lahan seluas 170 Ha di Sukmajaya (Depok II Timur). Lokasi perumahan perumnas ini kini berada di pusat Kota Depok. Pengembang (developer) yang membangun perumnas di Depok itu adalah Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas)--suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perumahan yang didirikan pada tahun 1974. Kini BUMN tersebut telah membangun perumahan dan pemukiman di 400 lokasi di Indonesia dengan total 500.000 unit rumah.

Jalur Pipa Gas (JPG) Alam: Balongan-Cilegon via Depok


Jalur pipa gas (JPG) alam di Depok merupakan bagian dari pipa gas yang berasal dari Balongan (Indramayu) menuju Krakatau Steel (Cilegon). Jalur pipa gas alam ini dibangun Pertamina pada tahun 1974. Pipa gas ini berfungsi sebagai jalur pasokan/distribusi gas melalui pipa dari ladang gas alam di lepas pantai (offshore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk kebutuhan pabrik pupuk (Cikampek), semen (Cibinong), baja (Cilegon), dan pabrik keramik. Di wilayah Depok JPG alam ini melalui Cimanggis, Jalan Juanda, batas kampus UI dan Limo. Pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dibuat sejajar dengan jalur pipa gas alam ini.

Cagar Alam Depok, Pertama Sejak Era Hindia Belanda: Mengapa Sekarang Disebut 'Taman Hutan Raya"


Buga juga Sejarah Cagar Alam terbaru dalam blog ini Klik Disini

Cagar Alam (Tahura) Depok di tengah pemukiman padat
Cagar Alam Depok sudah ditetapkan sejak era Hindia Belanda. Kini, cagar alam pertama tersebut sering disebut Taman Hutan Raya (Tahura). Cagar alam/tahura Depok ini berada di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok (dekat dengan stasiun kereta api Depok Lama). Hutan yang dulu luasnya 30 Ha, kini hanya tersisa seluas 6 Ha. Hutan ini adalah hutan peninggalan di Depok sejak abad-17. Waktu itu, wilayah Depok masih memiliki hutan yang luas, namun lambat laun hutan tersebut beralih menjadi areal pertanian. Khawatir dengan menyusutnya luas hutan, maka hutan yang masih tersisa oleh Nederlands Indische Vereniging Tot Natuur Berscherming (Perhimpunan Perlindungan Hutan Alam Hindia Belanda) bekerja sama dengan kota praja (Gemeente) Depok ditetapkan sebagai cagar alam (natuur reservaat). Konon, penetapan cagar alam ini dilaporkan kepada Prof Porsch di Wina, Austria dan dinyatakan secara resmi sebagai cagar alam pertama di Hindia Belanda. Peruntukkan hutan  cagar alam merupakan hibah dari seorang partikelir bernama Cornelis Castelein seluas 30 ha. Ini berbeda dengan pembangunan Kebun Raya Bogor di Buitenzorg (Bogor) yang dimaksudkan untuk menghutankan kembali dengan mengumpulkan pohon langka (forest). Cagar Alam Depok sendiri justru ditetapkan untuk tetap mempertahankan keasliannya sebagai asli hutan belantara (jungle).