*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Ada nama kampong tempo doeloe disebut Petunduan. Nama kampong ini sudah lenyap ditelan bumi. Di atas eks kampong Petoendoean tersebut kemudian dibangun Stadion Gelora Bung Karno (Stadion GBK) tahun 1962 untuk keperluan penyelenggaraan Asian Games. Nama Petoendoean akan tetap abadi sepanjang stadion megah itu tetap abadi. Ingat Stadion GBK di Senayan, ingat Kampong Petoendoean.
Ada nama kampong tempo doeloe disebut Petunduan. Nama kampong ini sudah lenyap ditelan bumi. Di atas eks kampong Petoendoean tersebut kemudian dibangun Stadion Gelora Bung Karno (Stadion GBK) tahun 1962 untuk keperluan penyelenggaraan Asian Games. Nama Petoendoean akan tetap abadi sepanjang stadion megah itu tetap abadi. Ingat Stadion GBK di Senayan, ingat Kampong Petoendoean.
Kampong Petoendoean (Peta 1903) dan Stadion GBK (Now) |
Dalam proyek pembangunan
komplek olah raga tersebut, kampong yang digusur tidak hanya kampong Patoendoean,
tetapi juga kampong Senajan. Kampong Bendoengan Ilir dan kampong Bendoengan
Oedik hanya sebagian. Jika posisi GPS kampong Petoendoean adalah Stadion GBK
maka posisi GPS kampong Senayan termasuk lapangan parkir timur Senayan.
Seementara kampong Bendoengan Oedik yang tergusur termasuk Hotel dan Jembatan
Semanggi, sedangkan kampong Bendoengan Ilir yang tergusur kini menjadi komplek
DPR Senayan. Lantas bagaimana dengan sejarah Petoendoean sendiri? Untuk
menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sebuah dangau di tengah sawah (iklan RCTI) |
Kampong Petoendoean dan Kampong Senajan: Kampong Orang
Melajoe
Kampong Petoendoean tepat berada dimana kini komplek
Stadion Gelora Bung Karno (Stadion GBK) berada. Jika kita sedang menonton sepak
bola di Stadion GBK, kita bisa bayangkan di tengah lapangan yang hijau, dulunya
adalah persih sawah dari penduduk kampong Petoendoean. Mereka membajak tanah,
menanam, menyiangi, menghalau burung dan memanen beramai-ramai. Bayangkan pula
tepat di titik tengah lapangan hijau, tempat dimana bola bermula kick-off,
adalah suatu dangau (pondok, gubuk) pemilik/penyewa lahan sawah tersebut.
Itulah romantisme sejarah kampong persawahan Kampong Petoendoean di masa lampau
di tengah lapangan Stadion GBK.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Selamat siang, pak. Bolehkah saya meminta postingan mengenai kampung yang hilang akibat pembangunan kawasan gbk selain kampung Petunduan dan Bendungan Udik?
BalasHapusSilahkan korespondensi dengan menggunakan alamat email di atas. Terimakasih
HapusBapak saya orang petunduan, katanya ketupat yang paling enak ketupat petunduan
BalasHapus