Selasa, 06 April 2021

Sejarah Australia (24): Sungai Bensbach, Sungai Besar Batas Inggris dan Belanda di Papua-Nugini; Selat Torres dan Queensland

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin 

Banyak simpul sejarah Australia. Dua simpul yang tertua adalah Pulau Tasman di selatan Australia dan Selat Torres di utara Australia. Selat Bass adalah laut yang misahkan daratan Australia dengan Pulau Tasman. Sedangkan yang memisahkan daratan Australia dengan pulau Nova Guienea (kini Papua-Nugini) adalah Selat Torres. Bagian wilayah Australia di Selat Torres ini adalah wilayah (negara bagian) Queensland dan bagian wilayah (pulau) Papua Nova Guirna adalah daerah aliaran sungai Bensbach.

Daerah aliran sungai dan muara sungai Bensbach adalah wilayah yang ramai dalam perdagangan zaman kuno (bahkan sejak sebelum era Portugis). Nama sungai ini dikenal sebagai nama Jerman sejak kehadiran Jerman di bagian timur pulau Nova Guinea (kini Papua Nugini). Sungai Bensbach ini berhulu di pedalaman, mengalir melalu perbatasan Papua (Indonesia) dengan wilayah Moreshed (Papua Nugini) dan bermuara di Selat Torres. Muara sungai Bensbach ini kini memiliki banyak cabang.

Lantas bagaimana sejarah Sungai Bensbach (di Nova Guinea) di Selat Torres? Tentu saja pertanyaan ini tidak penting-penting amat. Namun jika pertanyaan ini dikaitkan dengan pertanyaan berikutnya tentang apa hubungan Sungai Bensbach (di Nova Guinea) dan daratan Australia (Quensland) maka sudah barang tentu menarik. Lalu, menariknya apa? Wilayah Quensland awalnya dikenal, tumbuh dan berkembang karena pengaruh perdagangan di Selat Torres yang bersumber dari wilayah di daerah aliran sungai Bensbach. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Australia (23): Sejarah Brisbane, Ibu Kota Negara Bagian Queensland; Tetangga Nova Guinea (Papua Nugini) Lautan Pasifik

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin

Ada tiga poisisi GPS kota besar di Australia. Kota-kota di pantai atau teluk, seperti Sydney, Melbourne, Adelaide, Perth dan Darwin. Kota di pedalaman seperti Canberra, ibu kota Australia. Satu posisi yang lain adalah kota di pedalaman tetapi dapat diakses dari laut melalui pelayaran sungai. Kota serupa ini adalah Brisbane, kota yang menjadi ibu kota negara bagian Queensland. Negara bagian Queensland berada di pantai timur laut Australia dan letak kota Brisbane berada di batas selatan (dekat dengan batas negara bagian New South Wales).

Seperti halnya negara bagian Nord Australia (beribukota Darwin), negara bagian Queensland dan kota Brisbane juga berada di wilayah iklim sub-tropis (musim panas berhawa hangat dan musim dingin berhawa sejuk. Populasi penduduk pusat kota Brisbane sekitar 1 Juta jiwa. Kota Brisbane dilalui oleh sungai besar yang dapat dilayari, Sungai Brisbane. Disebutkan Brisbane sebagai pemukiman Eropa didirikan pada tahun 1824, tahun dimana antara Belanda dan Inggris melakukan perjanjian perbatasan wilayah yurisdiksi yang dikenal sebagai Traktat London 1824.

Lantas bagaimana sejarah asal usul kota Brisbane? Lalu mengapa wilayah (negara bagian) disebut Queensland? Kota Brisbane ini dapat dikatakan begitu dekat dengan Pulau Papua (Papoea Nova Guinea) di sebelah utara. Jauh sebelumnya, sudah ada hubungan perdagangan antara Hindia Timur dengan kota Darwin. Apakah dengan demikian sebelum adanya pemukian Eropa di Brisbane sudah terbentuk perdagangan dengan Hindia Timur (baca: Indonesia)? Tentu saja hal itu menarik untuk dipahami. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 05 April 2021

Sejarah Australia (22): Canberra, Ibu Kota Baru Australia, Antara Sydney-Melbourne; Jakarta Baru, Antara Samarinda-Balikpapan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin 

Sejarah asal-usul kota Canberra di Australia dapat dikatakan sejarah yang cukup menarik. Tidak seperti kota-kota besar di Australia (ibu kota negara bagian) yang berada di pantai, kota Canberra justru berada di pedalaman (jauh dari pantai). Uniknya kota Canberra ini kemudian dijadikan sebagai ibu kota negara (federasi) Australia (menggantikan kota Melbourne). Kota Canberra kini hanya memiliki populasi sekitar 400 ribu jiwa, kota terbesar ke-8 di Australia (bandingkan dengan populasi Melbourne sekitar 5 Juta jiwa). Canberra bukan ibu kota negara bagian, tetapi ibu kota negara yang berada di Australian Capital Territory (di dalam wilayah negara bagian New South Wales).

Relokasi ibu kota negara itu sudah jaman, bahkan sudah pernah dilakukan sejak zaman kuno, seperti pemindahan ibu kota (federasi) Amerika Serikat dari kota New York ke Washington DC. Hal serupa itulah yang dilakukan oleh negara (federasi) Australia yang tempo doeloe telah memindahkan ibu kota dari Melbourne ke Canberra. Pada masa kini negara (federasi) Malaysia telah merelokasi ibu kota dari Kualalumpur ke Putra Jaya. Tentu saja pada saat ini pemerintah Republik Indonesia tengah bersiap-siap merelokasi ibu kota negara dari Jakarta ke suatu lokasi baru di Kalimantan (Timur) yang berada di antara Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Untuk sekadar diingat bahwa Jakarta sendiri adalah ibu kota pemerintahan VOC di zaman lampau, yang sejatinya bagi VOC Jakarta adalah ibu kota baru yang dimulai tahun 1619, yang sebelumnya berada di Amboina (1605-1619).

Lantas bagaimana sejarah asal usul kota Canberra? Sudah barang tentu sudah ada yang menulisnya. Namun sejarah tetaplah sejarah. Sejauh data baru ditemukan, penulisan narasi sejarah Canberra tidak pernah berhenti. Lalu apa pentingnya sejarah Canberra? Yang jelas Kota Canberra kini menjadi ibu kota negara Australia, kota besar yang justru berada di pedalaman. Oo, begitu. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.