Jumat, 10 November 2023

Sejarah Bahasa (120): Bahasa Galela Pulau Halmahera dan P Morotai; Bahasa Ternate dan Bahasa-Bahasa di Pulau Halmahera

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Galela adalah salah satu bahasa Halmahera Utara yang dituturkan di Maluku Utara. Penuturnya berjumlah sekitar 79.000 orang (1990) dan tersebar Teluk Galela di ujung utara pulau Halmahera, Morotai, Bacan, Obi dan di sepanjang pantai barat daya Halmahera. Galela adalah sebuah kecamatan yang terletak pesisir pantai bagian utara pulau Halmahera di Kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Studi tentang Pergeseran Bahasa pada Masyarakat Tutur Bahasa Galela di Desa Lemo Lemo oleh Dahrun Sarif dab Umar Hi. Rajab. Abstrak. Penelitian ini mengkaji tentang pergeseran bahasa yang terjadi pada masyarakat tutur bahasa Galela di desa Lemo-Lemo. Pergeseran bahasa pada masyarakat Lemo-Lemo merupakan suatu fenomena sosiolingusitik yang terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalah bilingualisme, multiilngualisme, migrasi dan kontak bahasa (language contact). Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi pergeseran bahasa dari bahasa Galela ke bahasa Ternate. Etnis Galela di desa Lemo-Lemo tidak lagi menggunakan bahasa Galela tetapi bahasa Ternate. Namun demikian, di antara mereka masih mengetahui bahasa Galela dengan baik. Bahasa Ternate kemudian menjadi bahasa utama (b1) bagi masyarakat Lemo-Lemo. Pergeseran bahasa ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu migrasi, kontak bahasa, presetise bahasa dan sikap bahasa. (Jurnal Penelitian Humano, Vol. 12. No. 1, Juni 2021)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Galela dipPulau Halmahera dan di pulau Morotai? Seperti disebut di atas, bahasa Galela dituturkab orang Gelela di Halmahera. Bahasa Ternate dan bahasa-bahasa di Halmahera. Lalu bagaimana sejarah bahasa Galela dipPulau Halmahera dan di pulau Morotai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (12): FKN Harahap dan Para Penulis Buku Catur; Buku-Buku Catur Sejak Hindia Belanda hingga Republik Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Frits, anak seorang pendeta yang lulus Sekolah Tinggi Teologi di Belanda. Frits sejak kanak-kanak sudah sangat menyukai permainan catur. Ketika Frits berada di Belanda sempat bertanding dan mengalahkan Max Euwe (Juara Catur Belanda yang kemudian menjadi Juara Catur Dunia). Frits juga seorang aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda yang memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Frits lebih terkenal sebagai pecatur dan penulis catur daripada seorang pendeta dan pengkhotbah.


Memang tidak ada salahnya seorang pecatur menjadi pendeta, atau sebaliknya tidak dilarang seorang pendeta menggemari permainan catur. Namun kombinasi dua profesi ini sangat jarang terjadi. Tidak hanya itu, Frits juga adalah seorang dosen sejarah di Akademi Wartawan di Djakarta. Pada era Hindia Belanda sudah banyak buku-buku tentang permainan catur yang ditulis dan demikian juga dengan buku sejarah catur. Dalam hal ini, FKN Harahap kemudian juga dikenal sebagai penulis buku catur termasuk buku Sejarah Catur di Indonesia (1986). FKN Harahap juga terbilang produkstif menulis buku. Buku-buku lainnya yang ditulis FKN Harahap antara lain Bagaimana Bermain Catur (1965); Kejuaraan Dunia Sepak Bola Antar Negara (1974); Tokoh-Tokoh Dunia Dalam Lapangan Berpikir (1978); Kejuaraan Dunia Catur (1979); Pembukaan Pembukaan Catur: Jilid 1. Pertahanan Ruy Lopez (Spanyol) (1981); Catur Wanita (1980)’ Pembukaan-Pembukaan Catur Pertahanan Siciilia; Botwinnik Pemain Catur Terhebat; Belajar Main Catur dari Master-Master Internasional dan Nasional (1987).

Lantas bagaimana sejarah FKN Harahap dan para penulis buku catur di Indonesia? Seperti disebut di atas, FKN Harahap adalah seorang pemain catur, yang kemudian menjadi penulis buku. Buku-buku catur sejak era Hindia Belanda hingga Republik Indonesia. Lalu bagaimana sejarah FKN Harahap dan para penulis buku catur di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 09 November 2023

Sejarah Bahasa (119): Bahasa Talaud Orang Talaud di Kepulauan Talaud Laut Sulawesi Utara; Wilayah Antara Mindanao - Morotai


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Zaman dulu warga Talaud telah memiliki pengembangan sistem social maupun sistem politik dengan pembentukan kerajaan-kerajaan kecil.  Bangsawan keturunan raja-raja dinamai dengan papung. Kerajaan Talaud dahulu memiliki pemimpin sebagai seorang ratu atau raja. Kepemimpinan pada lapisan bawahnya terbagi atas orang jogugu sebagai pemimpin sejumlah kampung (wanua). Kepala kampung dinami kapitan laut, dibantu oleh dewan adat Inanggu Wanua..Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Suku Talaud merupakan suku yang menempati gugusan pulau-pulau Talaud kawasan Kepulauan Sangir, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu kabupaten terluar dari negara Indonesia, yang terletak di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan Filipina. Berdasarkan fakta sejarah dahulu kala Suku Talaud memiliki keterbukaan akan hadirnya bangsa lain dari peran terhadap kepulauan lintasan perdagangan antar bangsa-bangsa pada kawasan utara menuju ke selatan dunia. Kawasan mereka ini memiliki tiga pulau pusat, yakni Pulau Karakelang, Salibabu dan Kabaruan. Istilah lain dari Talaud yakni Taloda, yang mempunyai makna "orang laut". Ada pula yang menyebut sebagai Porodisa. Bahasa Talaud memiliki enam dialek, yakni Sali-Babu, Karakelang, Essang, Nanusa, Miangas, dan Kabaruan. Bahasa ini pula terdapat tingkatan bahasa halus, menengah, dan kasar. Sebagian besar Suku Talaud memakai bahasa Melayu Manado dalam berbahasa sehari-hari. Kosakata: bakar=tutu; mati=nate; minum=inu; delapan=oalu; ayah=yama; danau=rano; hati=ate; ibu=ina; tujuh=pitu; batu=watu; lidah=lila; siapa=isai (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Talaud Orang Talaud di kepulauan Talaud laut Sulawesi? Seperti disebut di atas, bahasa Talaud dituturkan orang Talaud di Kepulauan Talaud. Wilayah antara pulau Mindanao dan pulau Morotai. Lalu bagaimana sejarah bahasa Talaud Orang Talaud di kepulauan Talaud Sulawesi Utara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (11): Pecatur Arab Indonesia Era Hindia Belanda; Klub Catur Soerabaja Schaakclub dan Noer Ichwan Schaakclub


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Apakah catur haram? Itu di Arab pada masa ini. Yang jelas di Indonesia sejak era Hindia Belanda dianggap ok-ok saja. Orang Arab sendiri di Indonesia pada era Hindia Belanda banyak yang bermain catur. Bahkan di Soerabaja ada klub catur yang anggotanya adalah orang Arab. Konon nama catur sendiri disebut asal usul dari nama satoer (Batak), tjatoer (Hindustan), schach (Parsi) dan melalui bahasa Arab, di Eropa disebut schack (Jerman), schaak (Belanda) dab chess (Inggris).


Catur Diharamkan di Arab Saudi, Ulama Indonesia Tak Setuju. Clara Maria Tjandra Dewi H. Jumat, 22 Januari 2016. Tempo.co, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan catur hukumnya hanya makruh dan tidak perlu difatwakan haram. Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnaen mempersilakan bila ulama di luar negeri memfatwa haramkan catur. Tengku mengatakan dalam Islam segala kegiatan harus ada manfaatnya, harus produktif. Menurut dia, catur tidak produktif dan hanya membuang-buang waktu. “Siapa bilang catur olahraga asah otak, emang abis main catur dia jadi ilmuwan dan tau-tau bisa bikin pesawat terbang,” ujar Tengku dengan bercanda. Tengku mengatakan catur tidak akan difatwakan haram di Indonesia. Namun hukum makruhnya juga tidak dapat dihilangkan karena sifat permainannya yang sangat membuang-buang waktu. Sebelumnya, ulama Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh, menilai permainan catur cenderung seperti musik yang masuk dalam kategori kejahatan ringan. Presiden Komite Hukum Asosiasi Catur Saudi Musa bin Thaily mengatakan fatwa larangan catur itu belum memiliki efek hukum. (https://nasional.tempo.co/)

Lantas bagaimana sejarah pecatur Arab di Indonesia era Hindia Belanda?  Seperti disebut di atas, orang Arab juga bermain catur, termasuk yang ada di Indonesia sejak era Hindia Belanda. Di Soerabaja ada nama klub catur Soerabaja Schaakclub dan Noer Ichwan Schaakclub. Lalu bagaimana sejarah pecatur Arab di Indonesia era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 08 November 2023

Sejarah Bahasa (118): Bahasa Sangir Bahasa Sangihe di Kepulauaan Sangihe; Bahasa Melayu, Bahasa Bantik Wilayah Minahasa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Sangir (Tau Sangér) adalah kelompok etnis di kepulauan antara Sulawesi dan Mindanao, Bahasa asli suku ini adalah bahasa Sangir. Suku Sangir biasanya ditemukan di provinsi Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud Indonesia dan Wilayah Davao, Filipina.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Sangir biasa juga disebut bahasa Sangihé, Sangil, Sangihê, Sangér adalah bahasa yang digunakan oleh etnis Sangihe di Sulawesi Utara, yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Davao. Sebagian penutur bahasa ini juga terdapat di kota Manado, kota Bitung dan Kabupaten Minahasa terutama daerah pesisir pantai utara. Terdapat 3 aksen/dialek Bahasa Sangihe yaitu dialek Sangir Besar yang digunakan penduduk di gugusan kepulauan Sangihe Besar, dialek Siau digunakan penduduk di kepulauan Siau dan dialek Tagulandang digunakan penduduk di kepulauan Tagulandang dan Biaro. Dengan memperhatikan tata bahasa suku Bantik, suku asli di Manado, akan dengan mudah dapat dikenali kesamaannya bahwa bahasa Bantik berakar dari Bahasa Sangir. Bahasa Sangihe bukan merupakan bahasa tulisan, sedangkan administrasi, surat menyurat dan hubungan dalam perniagaan menggunakan tulisan bahasa Melayu/Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sangir bahasa Sangihe di kepulauaan Sangihe? Seperti disebut di atas bahasa Sangir dituturkan di wilayah kepulauan Sangihe. Bahasa Melayu dan bahasa Bantik di wilayah Minahasa. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sangir bahasa Sangihe di kepulauaan Sangihe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (10): Pecatur Cina Indonesia Era Hindia Belanda; Teka Teki Asal Usul Permainan Catur di Batak dan di Cina

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Pada era Pemerintah Hindia Belanda, apakah ada pecatur Cina? Yang jelas umumnya pecatur pada era tersebut adalah orang Belanda. Diantara pribumi, pecatur-pecatur dari Tanah Batak juga mendapat perahatian. Pertandingan-pertandingan yang dilakukan menggunakan aturan Eropa/Belanda. Namun ada pembahasan tersendiri pada waktu itu, bagaimana dengan catur Batak dan catur Cina? Dimana asal-usul catur masih belum dapat terbuktikan.  


Asian Para Games, China Mau Belajar Catur di Indonesia, Ini Alasannya. Ichsan Kholif Rahman dan Rudi Hartono. Senin, 30 Oktober 2023. Solopos.com. Indonesia melalui cabang olahraga para catur memberi kejutan setelah mampu memborong 10 medali emas Asian Para Games 2022 Hangzhou, China yang digelar 22-28 Oktober 2023 lalu. Prestasi ini membuat China geleng-geleng dan berencana menimba ilmu catur ke Indonesia. Indonesia menjadi juara umum pada cabang olahraga (cabor) para catur dengan berhasil membawa pulang 10 medali emas, tujuh perak, dan delapan perunggu. Kita tahu catur selama ini dikuasai oleh beberapa negara khususnya dari negara pecahan Soviet. Ternyata kita bisa menandingi bahkan lebih baik dari mereka. Dalam pesta olahraga disabilitas Asia itu, Indonesia berada di peringkat keenam klasemen perolehan medali dengan raihan 29 emas, 30 perak, dan 36 perunggu, total 95 medali. Indonesia menjadi kontingen terbaik dari kawasan Asia Tenggara. (https://sport.solopos.com/)

Lantas bagaimana sejarah pecatur Cina di Indonesia era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas adakah pecatur Cina di Indonesia pada era Hindia Belanda? Bagaimana dengan teka teki asal usul permainan catur di Batak dan di Cina? Lalu bagaimana sejarah pecatur Cina di Indonesia era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.