Senin, 29 Januari 2024

Sejarah Bahasa (267): Bahasa Pigmi Bahasa TapiroPigmy di Mimika Pantai Barat Papua; Kelompok Populasi Negrito, Alifuren, Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Istilah pigmi menyebut orang-orang bertubuh pendek, berasal dari bahasa Yunani (pygmaios) via bahasa Latin pygmaei. Rata-rata tingginya sangat pendek orang dewasanya tidak melebihi 150 cm. Pigmi yang paling dikenal adalah Aka, Efé dan Mbuti di Afrika Tengah. Ada pula pigmi di Australia, Thailand, Malaysia, Kepulauan Andaman, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Brasil. Istilah "pigmi" dianggap peyoratif. Namun, tidak ada istilah penggantinya, tetapi orang pigmi sendiri lebih senang disebut dengan nama kelompok etnis mereka sendiri.


New Guinea Pygmies. AC Haddin. Nature volume 83, Published: 09 June 1910. Abstract In the last number of Country Life (vol. xxvii., p. 797) Mr. W. R. Ogilvie-Grant, under the running title of “The Expedition of the British Ornithologists' Union to the Snow Mountains of New Guinea,” published his fourth article, entitled “The Discovery of a Pigmy Race,” part of which appeared in the Times on June 3. All the information we have at present is that the expedition ascended the Mimika river, and at “an elevation of about two thousand feet they came across a tribe of pigmy people, of whom the tallest stood about four feet six inches, the average height being four feet three inches. Though at present no further details have been received except that they were extremely wild, there can be little doubt that they belong to that distinct division of the human race known as the Negritos.” Mr. Ogilvie-Grant added a short account, with illustrations, of the Semang, a Negrito people of the Malay Peninsula. (https://www.nature.com/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Pigmi bahasa Tapiro Pigmy di Mimika pantai barat Papua? Seperti disebut di atas di wilayah Mimika bagian pegunungan terdapat kelompok populasu pigmi. Kelompok populasi Negrito, Alifuren dan kelompok populasu Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa Pigmi bahasa Tapiro Pigmy di Mimika pantai barat Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (266): Bahasa Kamoro di Mimika; Kampong Kamoera dan Kampong Atoeka di Hilir Sungai Kamoera Masa Dulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kamoro dituturkan di kampong Atuka, distrik Mimika Tengah, kabupaten Mimika, provinsi Papua Tengah. Bahasa Kamoro berbeda dengan bahasa Wabo dan bahasa Sempan. Bahasa Kamora masuk rumpun bahasa Asmat yang dipercaya, rumpun bahasa ini adalah hasil dari persebaran orang Asmat di sepanjang pantai selatan pulau Papua, karena mereka memiliki kemiripan satu sama lain, dan mereka hanya memiliki sedikit perbedaan dalam kata ganti.


Bahasa Kamoro adalah bahasa yang termasuk kedalam rumpun bahasa Papua dari cabang Asmat–Kamoro yang dituturkan di pesisir selatan Kabupaten Mimika oleh sekitar 8,000 orang. Bahasa Kamoro memiliki keragaman dialek, dan Kamoro mungkin tidak dapat dianggap sebagai satu bahasa. Dialek-dialeknya adalah sebagai berikut. Yamur (barat jauh di sekitar Danau Yamur dan Teluk Etna); Barat (Japakopare, Keakwa, dan Sungai Umari, 450 penutur pada tahun 1953); Tarja (Sungai Opa, 500 penutur pada tahun 1953); Tengah (Sungai Wakia ke hulu Sungai Mimika, 4.300 penutur pada tahun 1953); Kamora (Sungai Kamora, 400 penutur pada tahun 1953); Wania (Sungai Wania, 1.300 penutur pada tahun 1953); Mukumuga (Sungai Mukumuga, 800 penutur pada tahun 1953) (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kamoro di Mimika? Seperti disebut di atas bahasa Kamoro dituturkan di kampong Atuka di Mimika. Kampong Kamoera dan kampong Atoeka di hilir sungai Kamoera. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kamoro di Mimika? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 28 Januari 2024

Sejarah Bahasa (265):Bahasa Pigapu Distrik Iwaka, Mimika; Sungai-Sungai Pegunungan Antara Danau Majoor dan Puncak Carstenz


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa.Pigapu dituturkan di kampong Pigapu di distrik Iwaka di kabupaten Mimika provinsi Papua Tengah. Kampong Pigapu bersebelah dengan kampong Mimika Timur (berbahasa Hiropo dan bahasa Tipoko) di sebelah timur, kampong Miyoko Atuka di barat (berbagasa Etape), kampong Timika Kota di utara dan selatan. Bahasa Pigapu berbeda dengan bahasa Fakaguku dan bahasa Kaugapu.


Iwaka adalah sebuah distrik yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah (Sekaran kecamatan Kuala Kencana). Distrik ini mencakup wilayah seluas 492,73 km². Pada tahun 2019, terdapat 7.590 jiwa yang menempati distrik ini. Pembagian administrative terdapat 7 kampung di distrik ini: Iwaka, Limau Asri Barat, Limau Asri Timur, Mulia Kencana, Naena Muktipura, Pigapu dan Wangirja. Distrik Iwaka bertetangga dengan distrik Tigi dekat danau Majoor dan kecamatan Tembagapura dekat Puncak Carsten yang kini dikenal Puncak Jaya (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Pigapu di distrik Iwaka, kabupaten Mimika? Seperti disebut di atas bahasa Pigapu dituturkan di wilayah Mimika. Sungai-sungai pegunungan diantara danau Majoor dan puncak Carstenz. Lalu bagaimana sejarah bahasa Pigapu di distrik Iwaka, kabupaten Mimika? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (264): Bahasa Sempan di Inauga, Distrik Wania; Kampong Timika di Sungai Timika Teluk Mimika Tempo Dulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Sempan dituturkan di kampong Inauga, distrik Wania, kabupaten Mimika, provinsi Papua Tengah. Di wilayah timur adalah wilayah bahasa Kamoro, di sebelah utara bahasa Mume dan di sebelah selatan bahasa Koprapoka. Bahasa Sempan berbeda dengan bahasa Kamoro, bahasa Ekari, bahasa Wolani dan bahasa Moni.


Wania adalah sebuah distrik yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Distrik ini mencakup wilayah seluas 197,32 km². Pada tahun 2019, terdapat 24.847 jiwa yang menempati distrik ini. Pembagian administrative terdapat 3 kelurahan di distrik ini. Inauga, Kamoro Jaya dan Wonosari Jaya. Selain itu, terdapat juga 4 kampung di distrik ini adalah Kadun Jaya, Mandiri Jaya, Mawokau Jaya, Nawaripi (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sempan di Inauga di distrik Wania, kabupaten Mimika? Seperti disebut di atas bahasa Sempan di wilayah Wania. Kampong Timika di sungai Timika dan teluk Mimika tempo dulu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sempan di Inauga di distrik Wania, kabupaten Mimika? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 27 Januari 2024

Sejarah Bahasa (263): Bahasa Yeresiam di Distrik Yamor dan Danau Jamur Pedalaman Kaimana; Penutur Tinggal Hitungan Jari


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Distrik Yamor adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Kaimana, provinsi Papua Barat. Distrik Yamor merupakan kecamatan yang paling jauh untuk ditempuh kalau dengan mengunakan kapal bisa sampai tiga hari namun kalau dengan menggunakan pesawat kita harus ke Nabire dulu dan melanjutkan perjalan lagi dengan menggunakan perahu selama dua jam.


Bahasa Yeresiam Pedalaman (Sirise) dituturkan di kampung Wagoha, distrik Yamor, kabupaten Kaimana. |Kampung Wagoha terletak di pedalaman yang penghuninya merupakan etnik Wagoha. Jumlah penutur bahasa Yeresiam Pedalaman (Siri) di kampung ini lebih kurang lima belas jiwa. Menurut pengakuan penduduk, kampung Wagoha di sebelah timur berbatasan dengan kampung Urubika yang masyarakatnya menuturkan bahasa Napiti (dalam hal ini Bahasa Napiti Pedalaman), di sebelah barat berbatasan dengan kampung Wosokuno menuturkan bahasa Mee, di sebelah utara berbatasan dengan kampung Ure menuturkan bahasa Miere, dan di sebelah selatan berbatasan dengan kampung Etahima menuturkan bahasa Yeresiam Pedalaman. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Yeresiam Pedalaman (Sirise) berbeda dengan bahasa Yeresiam, bahasa Yeresiam Kiruru, dan bahasa di sekitarnya, misalnya dengan bahasa Girimora, bahasa Air Matoa, dan bahasa Napiti Pantai. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Yeresiam di Distrik Yamor dan danau Jamur di pedalaman Kaimana? Seperti disebut di atas bahasa Yeresiam di distrik Yamor. Penutur tinggal hitungan jari. Lalu bagaimana sejarah bahasa Yeresiam Orang Wagoha di distrik Yamor, Yeresiam pedalaman Kaimana? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (262): Bahasa Air Matoa di Rurumo Tinggal Setetes Lagi di Teluk Etna: Pulau Aiduma hingga Aroe di Teluk Etna


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kita tidak sedang membicarakan gununfg Etna di Eropa tetapi suatu teluk di Kaimana Papua yang menjadi nama distrik. Dalam hal ini distrik Teluk Etna terdiri kampong-kampang Bamana, Boiya, Nariki, Rurumo dan Siawatan. Di kampong Rurumo terdapat penutur bahasa Air Matoa (bukan Akhir Matua).


Bahasa Air Matoa dituturkan di kampong Rurumo distrik Teluk Etna, kabupaten Kaimana. Di kampong ini juga dituturkan bahasa Yeresiam dan bahasa Yuafeta. Kampong yang terletak di pantai dihuni oleh kelompok populasi Miere. Di kampong ini hanya ada satu penutur bahasa Air Matoa dan empat orang penutur pasif. Wilayah bahasa Air Matoa dulunya di Kampong Air Matoa di sebelah utara Rurumo (hingga 1975). Sementara itu bahasa Naipiti Pantai di sebelah timur di kampong Bamana di sebelah barat di kampong Ombapamuku serta di sebalah utara di kampon Hairapara. Sedangkan di sebelah selatan di Boiya dituturkan bahasa Busama. Bahasa Air Matoa berbeda dengan bahasa Girimora, bahasa Irarutu Bofuer, bahasa Kamberau dan bahasa Yeresiam. Bahasa Miere dituturkan di kampong Miere yang berbatasan dengan wilayah bahasa Napiti. Bahasa Miere berbeda dengan bahasa bahasa Muri, bahasa Wau Arak dan bahasa Yeresiam (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Air Matoa di Rurumo tinggal setetes lagi di Teluk Etna? Seperti disebut di atas bahasa Air Matoa hanya tinggal satu orang lagi penutur aktif. Apakah sudah didokumentasikan? Pulau Aiduma hingga Aroe di Teluk Etna. Lalu bagaimana sejarah bahasa Air Matoa di Rurumo tinggal setetes Lago di Teluk Etna? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982