Jumat, 04 Desember 2020

Sejarah Singapura (14): Sejarah Macao dan Hong Kong. Dari Malaca hingga Macao; Sejarah Portugis pada Era VOC (Belanda)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini

Pada tahun 1511 Portugis menaklukkan kerajaan (kesultanan) Malaka. Tamat sudah kekuasaan kesultanan Malaka, kerajaan yang pernah diserang oleh kerajaan Aroe (di daerah aliran sungai Barumun, pantai timur Sumatra). Kerajaan Atjeh yang semakin menguat menyebabkan Portugis yang berbasis di Malaka tidak bisa berkembang di Sumatra, tetapi mengambil alih jalur perdagangan Kerajaan Aroe ke Tiongkok dan Borneo hingga Ternate. Kerajaan Aroe pun kemudian meredup, hanya tinggal dua kekuatan besar: Portugis dan Atjeh.

Pada tanggal 20 Desember 1999, Macao secara resmi dikembalikan Portugis kepada China. Itu berarti Portugis telah membentuk koloni di pantai tenggara Tiongkok sekitar empat abad (hal yang sama sebelumnya dengan Timor Timur). Pedagang-pedagang Portugis kali pertama ke daratan Tiongkok menyusuri pantai timur Semenajung Malaya pada tahun 1513 di bawah pimpinan Jorge Alvares. Sejak inilah Macao menjadi kandidat pos pedagangan Portugis. Lalu kemudian pada tahun 1521 pedagang Portugis George Menesez sapai di Borneo (yang mana orang Portugis kemudian menamai pulau dengan Borneo yang mengacu pada nama kampong di teluk pantai utara Boernai (kini Brunei). Orang Belanda sendiri baru mengunjungi pula Borneo pada tahun 1600 oleh O van Noort, Pada tahun 1605 Belanda menaklukkan Portugis di Amboina dan kemudian Belanda (VOC) kembali menaklukkan Portugis di Malaca pada tahun 1643. Sejak inilah Macao menjadi penting bagi Portugis yang kemudian disusul oleh Inggris dengan membentuk koloni baru di Hongkong.

Lantas bagaimana sejarah hubungan Malaca dan Macao? Tentu saja ini belum pernah ditulis karena tidak menarik bagi sejarawan. Lalu apa pentingnya sejarah hubungan Malaca dan Macao? Hubungan ini sesungguhnya mengindikasikan bagaimana panasnya hubungan antara Belanda Portugis di era VOC. Hal itulah mengapa sejarah tersebut dapat dianggap penting. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 03 Desember 2020

Sejarah Singapura (13): Singapura Bersatu dalam Federasi Malaysia (1963); Singapura Memisahkan Diri Menjadi Negara Republik

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini 

Negara Singapura lahir sebagai negara yang unik. Sebuah pulau sebuah negara. Sebuah pulau di ujung Semenanjung Malaya yang terpisah dengan pulau-pulau Indonesia. Meski luas pulau sempit tetapi jumlah penduduk yang banyak menjadi kepadatannya tinggi. Penduduk Singapoera mayoritas Cina. Meski demikian, penduduk asli Singapoera (Melayu) tetap diakui. Mengapa? Itulah Singapura.

Pada tahun 1963 ketika dibentuk Federasi Malaysia, Singapura termasuk di dalamnya. Tidak demikian dengan Brunai yang dari awal ingin menjadi negara (kerajaan) sendiri. Namun baru dua tahun usia federasi (Malaysia), Singapoera memisahkan diri dengan membentuk negara sendiri sebagai Negara Republik. Lantas apa yang menyebabkan Singapoera demikian? Itulah Singapura. Mengapa pulau Penang tidak mengikuti langkah Singapura? Lain Penang, lain Singapura. Yang jelas tempo doeloe, Singapoera dan Penang sama-sama Strait Settlement.

Lantas bagaimana sesungguhnya penyatuan Singapura ke dalam federasi dan bagamana pula Singapura memisahkan diri dari federasi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.