Minggu, 02 September 2012

Pasar Citayam, Kota Depok: Sejak Tahun 1999 ‘Dianeksasi’ Pemerintah Kabupaten Bogor

Pasar Citayam (foto:internet)

Wilayah Pasar Citayam--sesuai UU Nomor 15 tahun 1999 tentang Pembentukan Kota Depok--adalah bagian dari wilayah Kelurahan Pondok Terong, Kecamatan Pancoran Mas (kini menjadi Kecamatan Cipayung) Kota Depok). Secara dejure hal ini ditegaskan dalam peta yang menyertai undang-undang tersebut. Sedangkan secara de facto warga yang tinggal di lingkungan pasar tersebut memiliki KTP Kelurahan Pondok Terong. Namun sejak 1999 pengelolaan pasar tersebut masih tetap dikuasai oleh Pemda Kabupaten Bogor. Ini berarti aset pasar masih diklaim Pemda Kabupaten Bogor sebagai miliknya dan hasil retribusi pasar  masuk ke kas daerah Kabupaten Bogor. Berbagai upaya telah dilakukan Pemda Depok untuk ‘menagihnya’, tetapi Pemda Kabupaten Bogor kukuh ‘menganeksasinya’. 

Sabtu, 01 September 2012

Polda Metro Jaya, Polres Depok, dan Polsek Bojong Gede; Kodam Jaya/Jayakarta, Kodim Depok dan Koramil Bojong Gede

*Artikel asal usul Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya dalam blog ini Klik Disini

Awalnya perihal keamanan di Depok berada di bawah Polsek Depok yang menjadi bagian dari Polda Jabar. Pada tahun 1981 Polsek Depok ditingkatkan menjadi Polres Depok seiring dengan pembentukan Kota Administratif (Kotif) Depok yang sekaligus Polres Depok  masuk ke dalam kewenangan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).  Polres Depok saat itu membawahi tiga polsek yakni Polsek Beji, Polsek Pancoran Mas dan Polsek Sukmajaya. Pada tahun 1996, Polres Depok diperluas yang juga meliputi Polsek Cimanggis, Polsek Sawangan, Polsek Limo dan Polsek dan Polsek Bojong Gede. Pada tahun 1999 Depok ditingkatkan statusnya dari kotif menjadi kota yang terdiri dari enam kecamatan yakni Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya, Cimanggis, Sawangan, dan Limo. Sementara Kecamatan Bojong Gede tetap sebagai bagian dari Kabupaten Bogor. Kini, Polres Depok terdiri enam polsek meliputi  11 kecamatan di Kota Depok plus satu polsek di dua kecamatan di  wilayah Kabupaten Bogor yakni Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan Tajur Halang (pemekaran dari Kecamatan Bojong Gede). Sebagai catatan: struktur dan tahun pembentukan Kodim dan Koramil di Kota Depok sama dengan struktur dan tahun pembentukan 
Polres dan Polsek di Kota Depok.

Minimarket ‘Menjamur’ di Depok: Bertambah Satu Unit Per Minggu


Minimarket yang pertama hadir di Kota Depok adalah Indomaret yang lokasinya berada di Jalan Kartini. Pada masa ini jumlah minimarket sudah sangat banyak dan bahkan pertumbuhannya tergolong sangat  pesat. Pada tahun 2002 jumlah minimarket di Kota Depok  masih bisa dihitung dengan jari. Kini, jumlah minimartket sudah mencapai 410 unit. Dengan luas kota yang hanya 200 KM2 berarti setiap satu kilometer persegi terdapat dua unit minimarket. Berdasarkan perda yang ada, jumlah ini terbilang sudah jauh melampuai kuota yang ditentukan yakni sebanyak satu unit minimarket per kecamatan. Jika diperhatikan bahwa kehadiran minimarket di Kota Depok yang baru berlangsung selama 10 tahun, maka pertambahan minimarket di Kota Depok adalah satu unit per minggu. Masihkah akan bertambah?

Rabu, 29 Agustus 2012

Sejarah Cinere: Secara ‘defacto’ Masuk Wilayah Sosial DKI Jakarta, Tetapi Secara ‘dejure’ Bagian Wilayah Administratif Kota Depok

*Baca juga Sejarah Cinere terbaru dalam blog ini Klik Disini


Pada masa awal kolonial di wilayah Cinere (Ci Kanyere) terdapat satu hamparan lahan milik Isaac de I’ Ostale de Saint Martin (lahir di Oleron, Bearn, Prancis tahun 1629) yang bekerja untuk VOC. Pada era kemerdekaan Cinere bahkan tidak pernah dibicarakan, karena pada waktu itu, Cinere hanyalah kumpulan beberapa dusun yang didiami oleh orang Betawi yang di sana sini masih terdapat hutan karet, lahan persawahan dan rawa-rawa. Namun pada masa kini, adakalanya  Cinere justru lebih populer dibanding Depok atau Cimanggis. Apa yang menyebabkan Cinere menjadi begitu populer khususnya bagi warga Jakarta?

Minggu, 26 Agustus 2012

Stasiun Depok Lama: Stasiun KRL Tertua Setelah Jakarta dan Bogor

*Artikel Sejarah Stasion Depok 1873 dalam blog ini Klik Disini

Stasiun Depok adalah stasiun kereta api yang terletak di Jalan Stasiun, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.  Stasiun yang kerap disebut Stasiun Depok Lama (Stadela) ini merupakan salah satu stasiun tertua di wilayah Jabodetabek.  Stasiun ini berada antara jalur kereta api Batavia (Jakarta)-Buitenzorg (Bogor). Stasiun Depok ini dibangun pada masa kemerdekaan. Sebelum stasiun ini dibangun, penggunaan kareta api rel listrik (KRL) antara Beos (Stasiun Kota)-Buitenzorg sudah dioperasikan sejak tahun 1930. Pada waktu itu, KRL Batavia-Buitenzorg  merupakan sistem angkutan umum massal pertama yang ramah lingkungan dan merupakan sistem transportasi paling maju di Asia. Sementara itu, Stasiun Bogor yang terletak di Kota Bogor dibangun pada tahun 1881 seiring dengan selesainya dibangun lintas Batavia–Buitenzorg sepanjang 59 Km pada tahun 1880. Sedangkan Stasiun Beos (Stasiun Kota) di Batavia dibangun pada tahun 1870.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Depok Dari Masa Ke Masa: Depok Lama, Kota Lama; Depok Baru, Kota Baru

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini  

Pada tanggal 4 Agustus 1952 Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengambil alih 'Republik Depok' (Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok) dengan membayar ganti rugi sebesar Rp. 229.261  kepada seluruh 'marga' yang ada di Gemeente Bestuur Depok. Seluruh tanah di kota Depok resmi menjadi milik Pemerintah RI kecuali hak-hak eingendom dan beberapa bangunan seperti: gereja, sekolah, pastoran, balai pertemuan dan pemakaman. Sejak itu pula Depok secara resmi menjadi sebuah kecamatan di Kewedanaan Parung, Kabupaten Bogor. Pada saat itu Kecamatan Depok terdiri dari 21 buah desa dengan ibukota berada di Desa Depok. Jalan Kartini yang sekarang merupakan pusat kota kala itu dimana terdapat kantor-kantor milik pemerintah seperti kantor kecamatan (sekarang menjadi kantor Kecamatan Pancoran Mas), kantor desa, kantor pos, kantor telepon, koramil, PDAM. Di sebelah barat jalan poros (jalan ke stasiun) dibangun SD Negeri 1; di sebelah timur (Jalan Pemuda) didirikan SD Negeri 2 (eks pusat kesehatan di era Gemeente Bestuur) dan SMP Negeri 1 (eks sekolah berbahasa Belanda). Sementara pasar sudah sejak dulu ada yang berlokasi di samping rel ke arah Sawangan (sekarang Jalan Dewi Sartika). Sedangkan  kantor Polsek dibangun di dekat pemakaman (sekarang kantor Polresta Depok). Dalam perkembangannya berdiri sebuah bioskop di Jalan Pemuda (depan SD). Pusat kota kecamatan inilah yang menjadi kota lama yang kini sering disebut Depok Lama. Lantas dimana Depok Baru?