Minggu, 12 September 2021

Sejarah Makassar (76): Pahlawan Ambe Ma’a di Luwu Melawan Pemerintah Hindia Belanda; Bahasa Padoe, Wotu dan Angkona

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini  

Sesungguhnya banyak pahlawan negeri yang tidak tercatat dalam sejarah nasional bahkan sejarah daerah. Di Depok yang berjuang melawan pemerintah Hindia Belanda di Bekasi Bapa Rama dan di Angkola Mengaradja Ranggar Laoet. Tentu saja masih banyak lagi di berbagai wilayah. Salah satu nama dari Luwu adalah Ambe Ma’a. Bagaimana sejarah perlawasan Ambe Ma’a di sisi utara teluk Luwu (teluk Bone) kurang terinformasikan. Padahal pahlawan tetaplah pahlawan.

Pada masa ini, disebut Ambe Ma’a asal wilayah Wotu di kampong Jalajja (lihat eppasulapa.blogspot.com). Di kampong ini terdapat benteng yang terbuat dari susunan batu sungai dan tanah yang masih eksis hingga sekarang (berada di pinggiran sungai Singgeni). Nama asli Ambe Ma'a adalah Manjarara, Ambe Ma’a adalah salah satu pengikut setia raja Luwu, Datu Luwu. Dalam perlawanannya terhadap Pemerintah Hindia Belanda akhirnya berhasil ditangkap dan diasingkan ke pulau Jawa (tidak pernah kembali dan tidak diketahui dimana makamnya).

Lantas bagaimana sejarah Ambe Ma’a di wilayah Luwu? Seperti disebut di atas bagaimana sejarah Ambe Ma’a kurang terinformasikan. Sebagaimana diketahui Luwu adalah kerajaan sejak zaman kuno (sudah dicatat dalam teks Negarakertagama 1365). Kerajaan Luwu berada antara gunung Gondangdewata di barat dan gunung Balease di timur. Kampong Ambe Ma’a berada di sisi timur gunung Balease dengan sungai Angkona. Lalu bagaimana sejarah Ambe Ma’a? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 11 September 2021

Sejarah Makassar (75): Wilayah Kolaka Bagian Utara, Perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara; Ada Sejarahnya?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini 

Wilayah perbatasan selalu kurang dipwerhatikan termasuk wilayah Kolaka bagian utara provinsi Sulawesi Tenggara dengan provinsi Sulawesi Selatan. Mengapa? Wilayah pinggiran selalu tidak penting, dianggap tidak penting dan hanya dipandang sebagai pintu belakang. Padahal dalam sejarah awal, sejarah wilayah perbatasan juga sangat dinamis. Dalam kerangka itulah narasi sejarah wilayah perbatasan perlu ditulis.

Pada masa ini wilayah perbatasan provinsi Sulawesi Tenggara dan provinsi Sulawesi Selatan berada diantara kabupaten Kolaka Utara dan kabupaten Konawe dengan kabupaten Luwu Timur (provinsi Sulawesi Tengah). Namun yang unik pada masa ini wilayah kabupaten Kolaka Utara tidak sepenuhnya berbatasaan dengan provinsi Sulawesi Selatan tetapi juga kabupaten Konawe. Mengapa bisa begitu? Kabupaten Konawe tidak hanya berbatasan dengan provinsi Sulawesi Selatan tetapi juga berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah. Persoalan ini terkesan rumit dari sudut pandang nasional (provinsi) tetapi mungkin menjadi lebih mudah dari sudut pandang lokal (kabupaten). Penarikan batas-batas wilayah sejak zaman kuno tidak ada rumusnya.

Lantas bagaimana sejarah wilayah perbatasan Kolaka bagian utara dengan provinsi Sulawesi Selatan? Seperti disebut di atas wilayah paling utara provinsi Sulawesi Tenggara ini kurang terinformasikan. Lalu apa pentingnya sejarah perbatasan di wilayah Kolaka bagian utara? Wilayah itu memiliki sejarahnya sendiri. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Makassar (74): Wilayah Konawe Bagian Utara, Perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara; Ada Sejarahnya?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini  

Wilayah perbatasan selalu kurang dipwerhatikan termasuk wilayah Konawe bagian utara provinsi Sulawesi Tenggara dengan provinsi Sulawesi Tengah. Mengapa? Wilayah pinggiran selalu tidak penting, dianggap tidak penting dan hanya dipandang sebagai pintu belakang. Padahal dalam sejarah awal, sejarah wilayah perbatasan juga sangat dinamis. Dalam kerangka itulah narasi sejarah wilayah perbatasan perlu ditulis.

Pada masa ini wilayah perbatasan provinsi Sulawesi Tenggara dan provinsi Sulawesi Tengah berada diantara kabupaten Konawe Utara dan kabupaten Konawe dengan kabupaten Morowali (provinsi Sulawesi Tengah). Namun yang unik pada masa ini wilayah kabupaten Konawe Utara menyela wilayah kabupaten Konawe. Mengapa bisa begitu? Kabupaten Konawe tidak hanya berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah tetapi juga berbatasan dengan provinsi Sulawesi Selatan. Persoalan ini terkesan rumit dari sudut pandang nasional (provinsi) tetapi mungkin menjadi lebih mudah dari sudut pandang lokal (kabupaten). Penarikan batas-batas wilayah sejak zaman kuno tidak ada rumusnya.

Lantas bagaimana sejarah wilayah perbatasan Konawe bagian utara dengan provinsi Sulawesi Tengah? Seperti disebut di atas wilayah paling utara provinsi Sulawesi Tenggara ini kurang terinformasikan. Lalu apa pentingnya sejarah perbatasan di wilayah Konawe bagian utara? Wilayah itu memiliki sejarahnya sendiri. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.