Kamis, 03 Agustus 2023

Sejarah Sepak Bola Indonesia (24): Pekan Olahraga Nasional (PON) RI, Sepak Bola di Negara Federal; Masa Perang, RIS, NKRI


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Apakah Indonesia pernah mengikuti olimpiade semasa Pemerintah Hindia Belanda? Itu satu hal. Dalam hal ini mengapa Pekan Olahraga Nasional (PON) Indonesia diselenggarakan pada masa perang kemerdekaan Indonesia? Bagaimana halnya sepak bola di PON? Bagaimana sepak bola di Indonesia semasa perang kemerdekaan Indonesia, RIS dan NKRI? Yang jelas sepak bola diselenggarakan dari masa ke masa.


Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia. PON diadakan setiap empat tahun. Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Saat itu menemui banyak kesulitan. PORI belum menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC). Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh dan paspor Indonesia tidak diakui oleh Pemerintah Inggris. Konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo. Konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI). Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok adanya stadion Sriwedari dilengkapi kolam renang. Seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo. Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) tanggal 8 sampai 12 September 1948. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pekan Olahraga Nasional (PON) dan sepak bola di negara-negara federal? Seperti disebut di atas, ada sepak bola pada era perang kemerdekaan. Sepak bola berlanjut pada era RIS dan selanjutnya NKRI. Lalu bagaimana sejarah Pekan Olahraga Nasional (PON) dan sepak bola di negara-negara federal? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Sepak Bola Indonesia (23): Jepang dan Era Perang Kemerdekaan di Indonesia; Sepak Bola di Barak Militer Hindia Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Kita tidak sedang berbicara sepak bola pada masa kini, membandingkan antara sepak bola Indonesia dan sepak bola Jepang. Kita sedang membicarakan sepak bola di Indonesia semasa pendudukan militer Jepang (1942-1945) dan era perang kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Apakah serdadu Jepang bermain sepak bola? Apakah orang Belanda masih bermain sepak bola di kamp interniran? Bagaimana dengan pemain sepak bola Indonesia?


Memori Sejarah: Timnas Indonesia Pernah Bantai Jepang Tanpa Ampun. Galih Priatmojo. Selasa, 21 Juni 2022. SuaraJogja.id. Dalam sejarahnya, Timnas Indonesia mampu kalahkan tim Jepang. Beberapa kali tim Merah-Putih pesta gol. Timnas Indonesia pernah menduduki ranking ke-97 tahun 1997. Namun kenyataan saat ini berbeda jauh dengan apa yang terjadi pada kejayaan masa silam. Dulunya, Jepang yang kerap dipecundangi oleh Timnas kini berada jauh di bawah level Jepang. Dari 15 kali pertemuan, Timnas Indonesia hanya mampu 5 kali meraih kemenangan dan 3 kali hasil imbang. Pertama kali bertemu pada 1 Mei 1954 di turnamen Asian Games. Indonesia menang dengan skor 5-3. Pertemuan kedua di Turnamen Merdeka 11 Agustus 1968. Skuad Garuda berhasil membantai tim Samurai Biru dengan skor telak 7-0. Terakhir terjadi pada laga persahabatan 24 Februari 1981 skor 2-0. Pertemuan terakhir skuad Garuda dengan tim Samurai Biru terjadi di ajang Kualifikasi Piala Dunia tahun 1990 (takluk dengan skor besar 0-5). Melihat pencapaian Timnas Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini yang menunjukkan garfik menurun. (https://jogja.suara.com/)

Lantas bagaimana sejarah pendudukan Jepang dan era perang kemerdekaan Indonesia? Seperti disebut di atas, dunia sepak bola di Indonesia semasa pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia adalah fase yang tidak normal. Dalam hubungan ini bagaimana sepak bola di barak militer Hindia Belanda dan barak militer pendudukan Jepang. Lalu bagaimana sejarah pendudukan Jepang dan era perang kemerdekaan Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 02 Agustus 2023

Sejarah Sepak Bola Indonesia (22): Sepak Bola di Negara Tetangga; Straits Settlements (Penang, Singapoera), Filipina dan Australia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Pada era Hindia Belanda, ada koneksi sepak bola Indonesia (baca: Hindia Belanda) dengan sepak bola dengan negara-negara lain di Asia seperti India dan Hongkong. Tentu saja dengan negara-negara tetangga seperti Australia, Filipina dan Straits Settlements. Wilayah Straits Settlements terutama Penang, Malaka dan Singapoera (kini menjadi negara Malaysia dan negara Singapoera). Apa pentingnya? Sepak bola tetap sepak bola, dalam hal ini sejarah awal sepak bola di Indonesia dalam konteks antara negara bertetangga.


Federasi Sepak Bola Asean (ASEAN Football Federation) atau sering disingkat AFF adalah federasi sepak bola bagian dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang terdiri dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Australia. "ASEAN" adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations. AFF didirikan pada tahun 1984 oleh Thailand, Filipina, Brunei, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Kantor pusat AFF berada di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia. AFF didirikan pada tanggal 31 Januari 1984 hasil pertemuan di Jakarta oleh 6 anggota pendiri yaitu Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Ide pendirian federasi datang dari inisiasi pertemuan mendirikan asosiasi sepak bola sub-regional di Bangkok pada 1982 yang dihadiri oleh Dato' Seri Haji Hamzah bin Haji Abu Samah (Malaysia), Dato' Peter Velappan (AFC), Hans Pandelaki (Indonesia), Fernando G. Alvarez (Filipina), Pisit Ngampanich (Thailand), Teo Chong Tee dan Yap Boon Chuan (Singapura). Negara selanjutnya yang bergabung adalah Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam (semua pada 1996), Timor Leste pada 2004 dan Australia pada 2013 (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah sepak bola di negara tetangga tempo doeloe? Seperti disebut di atas, ada keneksi sepak bola di awal sejarah perkembangan sepak bola di Indonesia sejak era Hindia Belanda dengan negara-negara lain, terutama di wilayah Straits Settlements (Penang, Singapoera), Filipina dan Australia. Lalu bagaimana sejarah sepak bola di negara tetangga tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Sepak Bola Indonesia (21): Media Sepakbola Era HindiaBelanda;Rubrik Sepak Bola Surat Kabar, Majalah Olahraga, Radio


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini berita dan ulasan sepak bola pada era digital sangat mudah diakses di berbagai situs melalui internet. Bahkan apa yang disajikan dalam bentuk fisik surat kabar dan majalah juga dapat diakses melalui internet. Tapi kita sedang membicarakan media sepak bola di awal sejarah sepak bola, apakah surat kabar atau majalah (termasuk iklan/poster dan buku). Semua media ini menjadi channel pemberitaan sepak bola (kini menjadi sumber sejarah sepak bola). Satu bentuk media sebelum muncul teknologi televisi adalah siaran radio. Radio juga melakukan siaran langsung pandangan mata dari lapangan sepak bola (stadion).


Bola adalah tabloid olahraga Indonesia. Tabloid ini merupakan tabloid olahraga populer dan merupakan pelopor dalam penerbitan media massa bertema olahraga di Indonesia. BOLA awalnya terbit sebagai sisipan harian Kompas pada 3 Maret 1984, empat tahun kemudian diterbitkan terpisah. Hingga tahun 1997, Bola hanya diterbitkan sekali seminggu (hari Jumat). Tabloid Bola mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri, termasuk Piala Dunia FIFA. Masthead tabloid Bola dan rancangan halaman depannya telah banyak dikopi tabloid-tabloid olahraga sejenis di Indonesia. Selain tabloid Bola, tabloid Bola kini juga diterbitkan dalam format majalah: BolaVaganza, yang membahas tentang sepak bola namun lebih terfokus pada artikel-artikel non-berita yang terbit pertama kali pada bulan November 2001, dan Bola Sports (terbit 2004), yang mempunyai fokus pada cabang olahraga lainnya namun sayang Bola Sports memberhentikan peredaran pada tahun 2006 dan juga Bola Poster yang diterbitkan perdana pada tahun 2000. Pada tanggal 17 Oktober 2018, Tabloid Bola mengumumkan akan menghentikan penerbitannya di akhir bulan Oktober 2018. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah media sepak bola sejak era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, sepak bola terinformasikan melalui media. Dalam hal ini media adalah bagian tidak terpisahkan dari dinamika olah raga. Secara khusus terbentuk rubrik sepak bola di surat kabar, munculnya majalah olahraga dan siaran sepak bola melalui radio dan televisi. Lalu bagaimana sejarah media sepak bola sejak era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 01 Agustus 2023

Sejarah Sepak Bola Indonesia (20): Suporter Indonesia Sejak Era Hindia Belanda;Dukung Klub Kota Kesayangan Apapun Bangsanya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Sejarah (permainan) sepak bola sudah lama. Lalu kemudian terbentuk klub-klub sepak bola termasuk di Indonesia semasa Hindia Belanda. Salah satu elemen penting klub adalaj supporter. Sejarah supporter sendiri sejatinya setua sejarah klub itu sendiri. Suporter terkenal semasa Hindia Belanda antara lain supporter Medan ke Bindjai, suporter Bandoeng ke Tjimahi dan supporter VIOS di Batavia berasal dari Depok.


Di laman Wikipedia ada entri seperti “Bobotoh”, “Aremania”, “Bondho Nekat”. Dalam laman Wikipedia juga ada entri "Suporter sepak bola Indonesia" Kategori ini memiliki 21 entri sebagai berikut: Aremania, Benteng Viola, Blaster Saburai, Bobotoh, Bondho Nekat, BUMI Mania, K-Conk Mania, Kabomania, Kebumen Militan Suporter, NJ Mania, Northside Boys 12, Panser Biru, Pusamania, Semeton Dewata, Slemania, SneX, Spartacks, The Jakmania, The Kmers, dan Ultras Gresik. Tentu saja tidak hanya, banyak supporter lainnya namun belum dientri di lama Wikipedia.

Lantas bagaimana sejarah suporter Indonesia sejak era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, supporter sepak bola Indonesia sudah ada sejak era Hindia Belanda. Mereka mendukung klub kesayangan di kota mereka apapun bangsanya. Lalu bagaimana sejarah suporter Indonesia sejak era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Sepak Bola Indonesia (19): Pemain Sepak Bola Terkenal Era Hindia Belanda; Siapa Damora Harahap dan Achmad Nawir?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Banyak pemain sepak bola masa kini yang hebat. Namun tidak banyak terinformasikan pemain-pemain sepak bola Indonesia pada era Hindia Belanda. Yang kerap dibicarakan adalah Achmad Nawir, yang menjadi kapten timnas Indonesia semasa Hindia Belanda (federasi NIVU). Para pemain hebat di federasi PSSI kurang terindormasikan karena wakil Indonesia ke Piala Dunia di Prancis tahun 1938 adalah NIVU dimana Achmad Nawir bernaung. Okelah, Salah satu pemain hebat dari federasi PSSI adalah Damora Harahap.


Lima Pemain Pribumi yang Ikut Bela Timnas Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, Nomor 1 Berprofesi Dokter. Ajeng Wirachmi, Litbang Okezone. Rabu 10 November 2021. Tim Nasional (Timnas) Indonesia dulu pernah mengikuti ajang Piala Dunia (Hindia Belanda). di Piala Dunia 1938 di Prancis. Kebanyakan berasal dari pelajar dan mahasiswa yang dipilih dari NIVU (Federasi Sepakbola Hindia Belanda). Tak ayal ada banyak pemain asal Belanda yang justru membela Timnas Hindia Belanda. Namun, beberapa pemain pribumi alias asli asal Indonesia yang turut serta bermain untuk Timnas Hindia Belanda. Lantas siapa saja mereka? Berikut 5 Pemain Pribumi yang Ikut Bela Timnas Hindia Belanda di Piala Dunia 1938: 5. Suvarte Soedamardji. Pria kelahiran 6 Desember 1915 ini menempati posisi sebagai penyerang. Aktif bermain di HBS Surabaya. 4. Sutan Anwar, pemain VIOS Batavia, pria asal Sumatera Barat yang lahir pada 21 Maret 1914; 3. Isaac Pattiwael, pria Maluku lahir pada 23 Februari 1914. 2. Frans Alfred Meeng, lahir 18 Januari 1910 dan merupakan pemain sepak bola di SVVB Batavia; 1. Achmad Nawir, kapten timnas seorang dokter muda. Pria yang lahir pada 1911 ini berposisi sebagai gelandang dalam timnya. Achmad adalah mahasiswa kedokteran di NIAS sejak 1929. (https://bola.okezone.com/) 

Lantas bagaimana sejarah pemain sepak bola terkenal era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, nama yang kerap disebut adalah Achmad Nawir. Tentu saja ada nama Damora Harahap namun kurang terinformasikan. Mengapa? Apakah Achmad Nawir dan Damora Harahap berasal dari Tapanoeli? Lalu bagaimana sejarah pemain sepak bola terkenal era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.