Rabu, 02 Agustus 2023

Sejarah Sepak Bola Indonesia (21): Media Sepakbola Era HindiaBelanda;Rubrik Sepak Bola Surat Kabar, Majalah Olahraga, Radio


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini berita dan ulasan sepak bola pada era digital sangat mudah diakses di berbagai situs melalui internet. Bahkan apa yang disajikan dalam bentuk fisik surat kabar dan majalah juga dapat diakses melalui internet. Tapi kita sedang membicarakan media sepak bola di awal sejarah sepak bola, apakah surat kabar atau majalah (termasuk iklan/poster dan buku). Semua media ini menjadi channel pemberitaan sepak bola (kini menjadi sumber sejarah sepak bola). Satu bentuk media sebelum muncul teknologi televisi adalah siaran radio. Radio juga melakukan siaran langsung pandangan mata dari lapangan sepak bola (stadion).


Bola adalah tabloid olahraga Indonesia. Tabloid ini merupakan tabloid olahraga populer dan merupakan pelopor dalam penerbitan media massa bertema olahraga di Indonesia. BOLA awalnya terbit sebagai sisipan harian Kompas pada 3 Maret 1984, empat tahun kemudian diterbitkan terpisah. Hingga tahun 1997, Bola hanya diterbitkan sekali seminggu (hari Jumat). Tabloid Bola mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri, termasuk Piala Dunia FIFA. Masthead tabloid Bola dan rancangan halaman depannya telah banyak dikopi tabloid-tabloid olahraga sejenis di Indonesia. Selain tabloid Bola, tabloid Bola kini juga diterbitkan dalam format majalah: BolaVaganza, yang membahas tentang sepak bola namun lebih terfokus pada artikel-artikel non-berita yang terbit pertama kali pada bulan November 2001, dan Bola Sports (terbit 2004), yang mempunyai fokus pada cabang olahraga lainnya namun sayang Bola Sports memberhentikan peredaran pada tahun 2006 dan juga Bola Poster yang diterbitkan perdana pada tahun 2000. Pada tanggal 17 Oktober 2018, Tabloid Bola mengumumkan akan menghentikan penerbitannya di akhir bulan Oktober 2018. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah media sepak bola sejak era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, sepak bola terinformasikan melalui media. Dalam hal ini media adalah bagian tidak terpisahkan dari dinamika olah raga. Secara khusus terbentuk rubrik sepak bola di surat kabar, munculnya majalah olahraga dan siaran sepak bola melalui radio dan televisi. Lalu bagaimana sejarah media sepak bola sejak era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Media Sepak Bola Era Hindia Belanda; Rubrik Sepak Bola Surat Kabar, Majalah Olahraga, Siaran Radio

Permainan sepak bola telah mendapat tempat di semua komunitas: Eropa (Belanda dan Inggris), Tionghoa dan pribumi. Pertandingan-pertandingan sepak bola juga yang kerap dilangsungkan telah pula mendapat tempat di dalam pemberitaan koran-koran. Tidak hanya surat kabar local juga surat kabar nasional.


Surat kabar berskala ‘nasional’ dan bertiras besar yang juga memberitakan kegiatan sepak bola antara lain Bataviaasch nieuwsblad dan Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië dan Algemeen Handelsblad terbit di Batavia; Soerabaijasch handelsblad (di Soerabaija), Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie (di Semarang); De Sumatra post terbit di Medan (suksesi Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad). Surat kabar tersebut secara terus menerus melaporkan kejadian olahraga khususnya sepakbola.

Pada tahun 1905 surat kabar Algemeen Handelsblad mempelopori perlu didirikannya majalah khusus olahraga. Nama majalah tersebut adalah Indische Sport: Weekblad voor Sport in Indie. Pendirian majalah ini dimaksudkan untuk memperkuat segmen olahraga dalam pemberitaan sehubungan dengan semakin intensnya pemberitaan olahraga khususnya sepak bola. Majalah ini tidak hanya menyatukan pemberitaan olahraga ‘nasional’ tetapi juga untuk menyediakan ruang yang lebih luas terhadap berita-berita olahraga/sepak bola internasional khususnya dari Belanda/Inggris.


De Sumatra post, 13-03-1905: ‘Majalah olahraga pertama. ‘Het Orgaan, Algemeen Sportblad voor Ned.-Indie, majalah yang terbit dua kali sebulan yang bertindak editor R. Brons Middel. Sebuah "kata pengantar" dalam edisi perdana menyebutkan tujuan dari jurnal berita ini adalah untuk menyediakan cara yang umum bagi praktisi olahraga untuk tetap berhubungan dengan satu sama lain. Di Jawa, olahraga kuda hingga saat ini adalah olahraga utama, majalah khusus yang ada sebelumnya tentang sastra  kini bertambah lagi yang bersegmen olahraga, sehingga setiap orang dapat menemukan kejadian-keajdian dalam olahraga. Majalah ini juga akan mencakup selain olahraga berkuda, balap sepeda dan automobil, shooting game, olahraga air, senam dan atletik, tennis, permainan sepak bola dan kriket serta kompetisi lainnya di berbagai bidang. Para pembaca juga akan dapat menginformasikan hal apapun dari olahrga asing. Dalam edisi pertama, hal yang membuat menguntungkan untuk warga Sumatra adalah adanya laporan pertandingan sepakbola yang dilangsungkan pada tanggal 16 Januari di Medan antara Sportclub Medan vs Langkat Sportclub’.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Rubrik Sepak Bola Surat Kabar, Majalah Olahraga, Siaran Radio: Pemberitaan Sepak Bola Tempo Doeloe, Sumber Data Sejarah Masa Kini

Jauh sebelum sepak bola popular di Hindia, diantara yang dijual di toko buku di Batavia juga terdapat majalah olahraga yang didatangkan dari Eropa/Belanda (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 08-02-1890). Namun kurang terinformasikan apakah majalah olahraga yang dijual mengulas sepak bola. Namun lazimnya sesuatu hal, ada informasi yang beredar di suatu tempat sebelum sesuatu itu dipraktekkan. Informasi mempengaruhi orang mempraktekkannya. Majalah-majalah olahraga yang dijual silih berganti seiring berjalannya waktu.


Pada tahun 1905 ada seorang pembaca menulis tentang keresahannya banyaknya istilah asing dalam olah raga (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-08-1895). Sang pembaca menulis itu resah karena istilah yang ada dalam berbagai cabang olah raga seperi balap sepeda tidak menggunakan bahasa Belanda. Penulih gelisah antara istilah Inggris dan Inggris dalam olah raga tercampur bagai gado-gado. Penulis menambahkan tidak hanya dalam olah raga juga yang terjadi dengan istilah dalam industry banyak tercampur dengan bahasa Prancis. Tidak terungkap dalam tulisannya bagaimana dengan istilah sepak bola yang bahasa Inggris football atau soccer dengan voetbal dalam bahasa Belanda. Demikianlah dengan bahasa Indonesia dengan istilah sepak raga untuk menyebut sepak bola (voetbal). Dari kegalauan penulis itu tergambar bagai pembentuk (kosa kata) bahasa Belanda dalam olahraga yang merujuk bahasa asing. Oleh karena sepak bola bermula di Inggris, kata football kemudian diserap ke dalam bahasa Belanda sebagai voetbal. Kata sport untuk bahasa Inggris dan Belanda sama. Boleh jadi merujuk bahasa awal, bahasa kuno bahasa Latin.

Bahasa olahraga atau bahasa sepak bola berkembang dengan pertumbuhan dan perkembangan sepak bola itu sendiri. Tidak hanya di Belanda, juga di Hindia. Dalam hal ini penting arti media. Seperti disebut di atas, majalah olahraga di Batavia terbit pada tahun 1905 (lihat De Sumatra post, 13-03-1905). Majalah olahraga bernama ‘Het Orgaan’ majalah yang terbit dua kali sebulan, Dalam edisi pertama untuk sepak bola, menyajikan laporan pertandingan sepak bola yang dilangsungkan pada tanggal 16 Januari di Medan antara Sportclub Medan vs Langkat Sportclub. Media olah raga dengan sendirinya akan menyebarkan sepak bola dan bahasa yang digunakannya.


Sebelumnya di Soerabaja, terbit majalah olahraga dengan nama Algemeen Sportblad (lihat Soerabaijasch handelsblad, 31-12-1904). Majalah ini berafiliasi dengan surat kabar Soerabajasch Handelsblad. Pada tahun 1910 timbul perselisihan internal dan majalah olah raga Soerabaja ini akan dihentikan (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 20-10-1910). Akan tetapi dalam perkembangannya majalah tersebut tetap eksis.

Sementara itu majalah olahraga ‘Het Orgaan’ yang terbit di Batavia sudah lama tidak terinformasikan. Pada tahun 1912 di Batavia terbit majalah olahraga yang baru dengan nama Sport in Beeld (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 24-07-1912). Majalah baru ini mulai terbit bulan Augustus. Satu yang berbeda dengan majalah olahraga Algemeen Sportblad di Soerabaja, majalah Sport in Beeld dibuat bergambar.


Kota Batavia dan kota Soerabaja dapat dikatakan dua kota di Hindia Belanda yang pertama memiliki media olahraga. Tentu saja belum ada majalah sepak bola. Majalah-majalah inpor juga masih mengisi rak toko-toko buku seperti majalah olahraga Het Sportblad dari Belanda. Pada tahun 1913 majalah olahraga Algemeen Sportblad sudah mulai dimasukkan foto-foto (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 28-08-1913). Majalah olahraga seakan ada persaingan di lapangan bisnis seperti halnya klub-klub sepak bola bersaing di lapangan rumput. Lalu bagaimana hubungan majalah olahraga dengan surat kabar? Surat kabar juga mengutip informasi dari majalah. Namun ada sedikit protes dari redaksi Algemeen Sportblad menulis di surat pembaca agar informasi di malajah olahraga Soerabaja itu meneybit sumber dari informasi yang kerap dikutip surat kabar Bataviaasch nieuwsblad (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 16-05-1916). 

Selain majalah olahraga, juga muncul majalah otomotif tahun 1916 di Batavia dengan nama De Motortijd (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 07-04-1916). Dari Semarang juga dikabarkan akan segera terbeit majalah olahraga (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 25-07-1916). Di Surabaya diberitakan terbit majalah olahraga baru dengan nama De Nieuwe Sportkroniek, terbit mulai pada tanggal 1 Agustus 1916 (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 07-08-1916). Disebutkan majalah tersebut dikhususkan untuk sepak bola di Hindia.


Akhirnya majalah olahraga yang dikhususkan untuk sepak bola terbit di Soerabaja. Secara khusus majalah sepak bola ini dikhususkan sepakbola di Oost Java dan Midden Java. Ini untuk yang kedua kota Soerabaja menjadi yang pertama untuk media olahraga. Sebelumnya majalah olahraga umum Algemeen Sportblad, kini majalah olahraga khusus sepak bola. Juga disebutkan akan terbit lagi majalah olahraga yang baru (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 28-09-1916). Majalah olahraga ini bergambar, Namun apa Namanya belum terinformasikan. 

Sebagaimana diketahui kegiatan sepak bola di Jawa semakin marak. Terutama setelah tahun 1915 di Semarang diadakan kejuaran sepak bola antar kota (antar perserikatan di Jawa). Dalam perkembangannya, setelah kejuaran antara kota di Bandoeng tahun 1918 sejumlah perserikatan (bond) disatukan dengan membentukan perserikatan nasional sepak bola dengan nama Ned. Ind. Voetbalbond (NIVB). Dalam hal ini semakin berkembangan dunia sepak bola Di Hindia Belanda, terutama di \wilayah (pulau) Jawa. Semakin maju pula medianya. Tidak hanya majalah olah raga, juga surat kabar menambah halamannnya untuk seputar sepak bola. 


Pada tahun 1918 terbit majalah baru di Batavia dengan nama Het Indische Sportblad (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 04-03-1918). Majalah baru ini berafiliasi dengan surat kabar Bataviaasch nieuwsblad. Majalah baru di Batavia ini akan bersaing dengan majalah sepak bola di Soerabaja, De Nieuwe Sportkroniek.

Pada tahun 1919 terbit majalah olahraga baru yang khuusus untuk olahraga berkuda (paardensport) yang diterbitkan oleh organisasi/perserikatan tertentu (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 15-03-1919). Sebagaimana disebut di atas, majalah otomotif juga diterbitkan oleh organisasi/perserikatan tertentu. Demikianlah seterunya. Pada tahun 1921 terbit majalah baru yang dikhususkan untuk sepakbola oleh yang ahli di bidang sepak bola. Apakah ini De Sport akan bersaing dengan , De Nieuwe Sportkroniek?


Bataviaasch nieuwsblad, 07-02-1921: ‘Olahraga dan game. Majalah olahraga baru. Seperti yang kami umumkan minggu lalu, majalah olahraga Hindia baru, De Sport, akan diluncurkan. Edisi pertama majalah, yang kami terima terlambat karena alasan yang tidak diketahui, terlihat bagus. Memang benar isinya belum terlalu luas, tapi kami yakin akan begitu. Editornya adalah Tuan Ernst Versteegh, pemaina BVC terkenal, yang pengetahuannya tentang permainan sepak bola, kriket, dan cabang olahraga lainnya, baik secara teoritis maupun praktis, tidak akan diabaikan oleh siapa pun, sehingga pelanggan dari organ baru tidak hanya dapat mengandalkan informasi ahli, tetapi terutama pada laporan dan artikel yang tidak memihak dan tenang. Kami akan terus mengikuti kehidupan De Sport dengan penuh minat dan ingin mendoakan Tuan Versteegh meraih kesuksesan sebesar mungkin, yang tidak kami ragukan untuk saat ini, mengingat kebutuhan yang besar akan majalah olahraga yang bagus di Hindia. Penerbit adalah NV "Papyrus" di Weltevreden’.

Pada tahun 1923 muncul isu majalah olahraga Indisch Sportblad (yang dengan nama Algemenen Indisch Sportblad) akan dihentikan (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 11-12-1923). Disebutkan Alg. Indisch Sportblad akan dihentikan karena alasan yang tidak diberikan oleh editor. Beberapa tokoh olahraga terkemuka, termasuk ketua perserikatan Bandoengschen, baru saja bertemu dengan editor yang bertanggung jawab, Tnyeling, menyatakan bersedia melanjutkan penerbitan majalah dengan cara lama. Sementara Alg. Ind. Sportblad selalu memenuhi kebutuhan besar sejak kemunculannya, kami yakin keputusan ini akan berhasil. diterima di dunia olahraga.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar