*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini
Sejarah wilayah tidak semua bermula di
lingkungan kerajaan. Sejumlah aspek sejatah justtu dimulai di tempat lain,
bahkan bisa di tempat yang tak terduga di tempat yang kini terpencil. Hal itu
juga di berbagai wilayah dimana banyak ibukota provinsi yang sekarang justru
masik kampung ketika di tempat lain sudah tumbuh dan berkembang kota-kota.
Dalam hal ini, bagaimana dengan sejarah Kesehatan di wilayah Jambi.
Pada zaman Belanda ada salah satu institusi di daerah pelabuhan dengan nama Heven arts dibawah Haven Master (Departemen Perhubungan) pada tahun 1911-1950. Tujuan dari Heven Arts adalah untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina ke Indonesia melaui pelabuhan laut. Dengan terbitnya Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut, Heven Arts menjadi perangkat Departemen Kesehatan, dengan organisasinya disebut Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut (DKPL). Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/IV/SK/1978, maka organisasi DKPL ada perubahan nama organisasinya menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Hingga tahun 2008 dengan diterbitkannya Permenkes No 356/MENKES/PER/IV/2008 dan telah diperbaharui dengan Permenkes Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 yang menyatakan bahwa KKP adalah unit pelaksana teknis Ditjen PP dan PL Depkes RI, yang mempunyai tugas pokok untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilan epidemologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja pelabuhan. bandara dan pos lintas batas. (https://kkpjambi.id/profil/detail/5/sejarah)..
Lantas bagaimana sejarah status kesehatan penduduk
Jambi? Sejauh ini kurang terinformasikan. Namun pentingnya? Sejarah kesehatan adalah
bagian dari sejarah wilayah. Lalu bagaimana
sejarah status kesehatan penduduk Jambi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.