Rabu, 10 Januari 2024

Sejarah Bahasa (229): Bahasa Saparua di Pulau Saparua Kepulauan Maluku; Kerajaan Aru dan Prasasti Batu Wadu Tunti di Bima


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Saparua dituturkan di pulau Saparua. Saparua adalah salah satu pulau yang ada di Kepulauan Maluku bersama dengan Haruku, Nusalaut dan lainnya, Saparua merupakan bagian dari pulau-pulau Lease. Saparua awalnya terdiri dari satu kecamatan saja wilayahnya juga mencakup Nusalaut yang kemudian dimemekarkan 2011 dan pada tahun 2012 dimekarkan lagi membentuk kecamatan Saparua Timur yang terdiri negeri-negeri Iha, Ihamahu, Itawaka, Mahu, Nolloth, Ouw, Sirisori Amalatu, Sirisori Islam, Tuhaha dan Ullath.


Distribusi fonem bahasa di pulau Saparua: data negri Sisisori Islam. Erniati Erniati; (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016) Abstrak. Bahasa Sissori Islam bahasa yang masih digunakan masyarakat. Bahasa ini merupakan bahasa daerah yang terdapat di pulau Saparua, provinsi maluku, yang memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan bahasa daerah lain. Oleh sebab itu, patut mendapatkan prioritas dan perhatian yang sama dengan bahasa-bahasa daerah lain. Bahasa ini digunakan oleh kelompok masyarakat yang tinggal di Sisisori Islan dan sekitarnya. Adapun umlah penuturanya kurang dari 1.600 orang. Untuk melestarikan dan menghindari kepunahan bahasa sisisori silan diperlukan penelitian tentang fonem bahasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fonem bahasa Sisisori dan pendistribusiannya dalam kata. Metode yang digunkan adalah metode kualitataif deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada bahaa Sisisori Islan terdiri atas enam fonem vokal dan tujuh belas fonem konsonan. (https://lontar.ui.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Saparua di pulau Saparua kepulauan Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Saparua dituturkan di pulau Saparua. Kerajaan Aru dan prasasti Batu Wadu Tunti di Bima. Lalu bagaimana sejarah bahasa Saparua di pulau Saparua kepulauan Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (228): Bahasa Haruku di Pulau Haruku; Nusa Ina, Ma’a Tupa Umea dan Kerajaan Alaka (Hatuhaha Amarima)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Haruku dituturkan di pulau Haruku di desa Hulaliu, Pelauw, Kailolo, dan Rohomoni. Bermula kedatangan penduduk dari Nusa Ina (Pulau Seram) abad ke-14 akibat perang saudara Patasiwa dan Patalima. Sementara sudah ada penduduk yang menghuni pulau Haruku (bahasa Nusa Ina disebut Ma’a Tupa Umea). Di bagian utara penduduk asli sudah mempunyai pemerintahan yaitu Kerajaan Alaka (Hatuhaha Amarima). Di bagian selatan, dipersatukan satu kepemimpinan pada 7 Aman (Negeri): Heratu, Hendatu, Huin, Wei, Sipauw, Hatu dan Toumoi.


Struktur Frase Verba Bahasa Kailolo di Kecamatan Pulau Haruku Provinsi Maluku Tengah. Tualeka, Sumarlam Sumarlam. Abstract. Abstract: The focus of this research is on how the structure of the Kailolo language verb phrase in Haruku Island District, Central Maluku Province. This study aims to describe the structure of the Kailolo language verb phrase. Data collection techniques were carried out using the listening method and the speaking method. The location of this research is in Kailolo Village, Haruku Island, Central Maluku Province. From the results of the study found three forms of verb phrase structures in the kailolo language. That is, intransitive verb phrases with modified type of structure are divided into three types, namely, 1) intransitive verb phrases with modified H-T types, 2) Intransitive verb phrases with modified T-H types, 3) intransitive verb phrases with modified T-H-T types. Monotransitive verb phrases in Kailolo language are divided into three types, namely, 1) monotransitive verb phrases H-T, 2) monotransitive verb phrases T-H, 3) monotransitive verb phrases T-H-T. (https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Haruku di pulau Haruku? Seperti disebut di atas bahasa Haruku dituturkan di pulau Haruku. Nusa Ina, Ma’a Tupa Umea dan Kerajaan Alaka (Hatuhaha Amarima). Lalu bagaimana sejarah bahasa Haruku di pulau Haruku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Selasa, 09 Januari 2024

Sejarah Bahasa (227): Bahasa Boano Pulau Boano di Kepulauan Maluku; Bahasa Boano dan Orang Boano di Pantai Barat Sulawesi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Boano merupakan suku bangsa yang mendiami kecamatan Domimi dan kecamatan Ampibabo, kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Suku Boano hidup secara nomaden dengan populasinya sekitar 1.700-5.600 jiwa. Bahasa Boano juga disebut bahasa Bolano.  Bahasa Boano dituturkan di satu desa Bolano.  Penutur bahasa Boano dikelilingi oleh penutur bahasa Tialo yang tinggal di sepanjang pantai antara Tingkulang (Tomini) dan Moutong. Bahasa Boano juga di Maluku.

 

Pulau Buano (Boano) pulau terletak sebelah timur laut dari pulau Kelang dan sebelah barat laut pulau Seram. Pulau Buano termasuk ke dalam daerah dua desa di kecamatan Huamual Belakang, kabupaten Seram Bagian Barat. Nama pulau Buano dicatat François Valentijn, 1724 sebagai Bonoa, Boan, Boano, dan Bonnoa. Di bagian selatan pulau ini terdapat tiga desa yang bernama "Tuhusu", "Boway", dan "Tean". Ketiga desa tersebut berada di bawah kepemimpinan seorang "Sengadji Tahakeke" dan "Latu Hakeke". Desa-desa lainnya bernama "Hatulilli" dan "Hulu" di utara, "Sea" di barat, dan "Senanoy" atau "Senay" serta "Hata-Puteh" di timur. Sebelumnya di wilayah pegunungan di Buano juga ada empat desa yang bernama "Ussan", "Olan", "Hatuwahoen", dan "Selubatten". Orang di pegunungan disebutkan telah turun ke wilayah kaki pada tahun 1667. Valentijn menyebutkan perundingan perdamaian antara Herman van Speult dari VOC dengan Sengadji dari Buano yang dimediasi oleh kapten dari Hitu pada tahun 1619. (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Boano di Pulau Boano di kepulauan Maluku? Seperei disebutkan bahasa Boano di pulau Boano.Bahasa Boano orang Boano di pantai barat Sulawesi. Lalu bagaimana sejarah bahasa Boano di Pulau Boano di kepulauan Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (226): Bahasa Manipa Pulau Manipa di Maluku; Kapiten Jonker dan Pemimpin Pulau Manipa Sangadji Kawasa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Manipa adalah bahasa Austronesia dari Indonesia bagian timur. Ini terutama digunakan di pulau Manipa, yang terletak di antara pulau Buru dan pulau Seram. Pulau Manipa adalah sebuah pulau di kabupaten Seram Bagian Barat, terletak 8 km lepas pantai barat pulau Kelang di ujung barat Pulau Seram dan 25 km lepas pantai barat Buru. Penduduknya berbicara dalam bahasa Manipa, serta bahasa Indonesia dan Melayu Ambon.


Suku Manipa adalah kelompok etnis yang berasal dari Pulau Manipa di Maluku. Secara administratif, wilayah yang dihuni suku Manipa termasuk kedalam kecamatan kepulauan Manipa. Suku ini berkerabat dengan suku Wemale di dataran utama pulau Seram, khususnya di pesisir utara Seram Bagian Barat. Kapitan Jonker, seorang bangsawan lokal dan serdadu VOC yang terkenal berasal dari suku Manipa. Jonker lahir di Manipa tahun 1620, dengan nama Achmad Sangadji Kawasa. Sangaji jabatan penguasa lokal di kepulauan Maluku. Masyarakat Manipa terikat budaya Haikalima dan Henaluaka. Budaya ini mengikat masyarakat yang memiliki bahasa dan karakter yang berbeda dalam satu jalinan persaudaraan. Diantara masyarakat suku Manipa dan pendatang Buton juga lazim terjadi pernikahan, khususnya antara laki-laki Buton dan perempuan Manipa. Setelah menikah, laki-laki suku Buton tersebut kemudian akan menyandang marga suku Manipa. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Manipa di pulau Manipa di Maluku? Seperti disebut di atas bahasa Manipa dituturkan di pulau Manipa. Kapiten Jonker dan pemimpin pulau Manipa Sangadji Kawasa. Lalu bagaimana sejarah bahasa Manipa di pulau Manipa di Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Senin, 08 Januari 2024

Sejarah Bahasa (225): Bahasa Nunusaku di Jantung Pulau Seram; Gunung Binaya dan Dialek Bahasa Kelompok Populasi Kecil


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa-bahasa Nunusaku, yaitu rumpun dan bahasa-bahasa asli di pulau Seram dan sekitarnya. Bahasa Amahai masih serumpun dengan bahasa-bahasa Nunusaku. Di pulau Seram sendiri cukup banyak penutur bahasa yang berbeda dalam kelompok populasu kecil. Konon, dialek-dialej bahasa itu bersumber dari bahasa sama yang menjadi rumpun bahasa Nunusaku.


Ungkapan Maluku Satu Darah dalam Prespektif Cerita Nunusaku. Kantor Bahasa Maluku. Helmina Kastanya. Maluku Satu Darah adalah sebuah ungkapan yang mengandung makna mendalam. Ungkapan ini memiliki kekuatan besar untuk menyatukan seluruh anak Maluku. Kisah-kisah masa lampau dituturkan secara lisan dari generasi ke generasi: Masyarakat Maluku berasal dari satu suku bangsa kemudian menyebar yang terbentuknya negeri-negeri di Maluku terutama di pulau Ambon, pulau Lease, pulau Buru, dan pulau Seram. Kisah Nunusaku sebagai sejarah awal kehidupan masyarakat Maluku merupakan salah satu titik pemaknaan Maluku Satu Darah. Umumnya sejarah masa lampau masyarakat Maluku menyebutkan bahwa diri mereka berasal dari pulau Seram. Kehidupan di Nunusaku bagaikan sebuah kerajaan. Hingga pada suatu masa terjadi peperangan antarmasyarakat setempat yang mengakibatkan terjadinya perpecahan di Nunusaku. (https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2018)

Lantas bagaimana sejarah bahasa-bahasa Nunusaku di jantung pulau Seram? Seperti disebut di atas bahasa-bahasa rumpun Nunusaku berada di pulau Seram; Dialek-dialek bahasa kelompok populasi kecil di pulau Seram. Lalu bagaimana sejarah bahasa-bahasa Nunusaku di jantung pulau Seram? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (224): Bahasa Piru Bahasa di Teluk Piru di Bagian Barat Pulau Seram; Asilulu, Luhu (Piru), Manipa, Larike, Sepa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Teluk Piru adalah sekelompok dua puluh bahasa Melayu-Polinesia yang digunakan di Pulau Ambon dan sekitar Teluk Piru di pulau Seram. Tak satu pun dari bahasa-bahasa tersebut memiliki lebih dari dua puluh ribu penutur, dan beberapa di antaranya terancam punah. Bahasa-bahasa tersebut adalah sebagai berikut: Teluk Piru Barat (pulau Seram dan pulau Ambon) Asilulu, Hoamoal: Luhu (Piru), Manipa; Larike-Wakasihu, Boano. Teluk Piru Timur: Sepa, Teluti, Solehua.


Seram Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Desa Piru yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat. Pada tahun 2020, penduduk Seram Barat berjumlah 35.045 jiwa dengan kepadatan 70 jiwa/km². Hal tersebut menempatkan Seram Barat sebagai kecamatan berpenduduk terbanyak kedua di Kabupaten Seram Bagian Barat setelah Kecamatan Huamual. Kecamatan Seram Barat terdiri atas 7 desa desa terjauh dari ibu kota kecamatan adalah Desa Kaibobo yang berjarak 25 km dari Piru. Berikut adalah daftar desa di Kecamaran Seram Barat: Kaibobo, Eti, Lumoli, Morekau, Neniari, Piru dan Kawa (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Piru bahasa teluk Piru di bagian barat pulau Seram? Seperti disebut di atas bahsa Piru dituturkan di teluk Piru pulau Seram. Dialek-dialen bahasa Asilulu, Luhu (Piru), Manipa, Larike, Boano. Sepa, Teluti dan lainnya. Lalu bagaimana sejarah bahasa Piru bahasa teluk Piru di bagian barat pulau Seram? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982