*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini
Nama Muar pada masa ini di Malaysia tidaklah penting. Namun nama Muar pada masa lampau di Semenanjung Malaya sungguh begitu penting. Mengapa? Besar dugaan Muar adalah kota kedua di pantai barat Semenanjung Malaya (setelah Malaka). Kota Malaka banyak dihuni oleh orang-orang India, sedangkan Muar dihuni oleh orang-orang Moor. Oleh karena itu nama tempat, nama sungai dan nama gunung disebut Moor. Namun lambat laun nama Moor bergeser menjadi Moar, Moear dan Muar. Catatan: orang Moor adalah pelaut-pedagang beragama Islam yang berasal dari Afrika Utara di laut Mediterania (kini Tunisia dan Morocco). Orang Moor adalah pendahulu (predecessor) orang Portugis.
Lantas bagaimana sejarah kehadiran orang-orang Moor di Muar? Setelah orang-orang Portugis menaklukkan Malaka, orang Moor terpecah ke segala penjuru (Hindia Timur) termasuk merapat ke Kerajaan Aroe di daerah aliran sungai Baroemoen (Padang Lawas). Kerajaan Aroe pernah menyerang kerajaan Malaka sebelum ditaklukkan Portugis. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Muar: Moor, Moar, Moear, Muar
Tunggu deskripsi lengkapnya
Nama Moro: Pulau Moro, Pulau Morotai dan Bangsa Moro
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar