*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Sejarah di berbagai wilayah (pulau) Sulawesi kurang lebih satu sama lain. Berawal dari penduduk asli yang merupakan kehadiran pedagang-pedagang awal yang bercampur dengan pendahulu terdahulu (negritos) yang penduduk asli ini disebut Alifurun. Dengan terbentuknya kota-kota pantai yang dihuni penduduk pendatang berikut, penduduk alifurun di pedalaman mulai membentuk kerajaan-kerajaan mulai dari wilayah utara (Minahasa) hingga wilayah selatan (Makassar). Kerajaan pertama yang diketahui adalah kerajaan pantai yang dikenal sebagai Kerajaan Luwu (di teluk Luwu, kini disebut teluk Bone). Kerajaan Luwu yang semakin menguat, dalam perkembangannya menjadi ancama bagi kerajaan-kerajaan kecil di pedalaman.
Lantas bagaimana sejarah Soppeng di pedalaman bagian selatan pulau Sulawesi? Seperti disebut di atas kerajaan Soppeng adalah satu dari wilayah adat Limae Ajattappareng yang sudah bergama Islam. Sementara di wilayah pedalaman terutama di batas pegunungan Latimojong masih banyak kerajaan-kerajaan kecil yang masih tetap dengan kepercayaan lama (pemujaan terhadap leluhur) seperti Toraja, Mamasa, Makki, Seko dan sebagainya. Dalam konteks inilah sejarah Soppeng bermula. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Soppeng dan Kerajaan Gowa: Luwu dan Mandar
Tunggu deskripsi lengkapnya
Limae Ajattappareng: Sejarah Lebih Lanjut Soppeng
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar