*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Memang tidak banyak mahasiswa Indonesia (baca: pribumi) yang syudi di Belanda aktif bermain catur. Namun diantara yang sedikit itu terdapat paling tidak dua mahasiswa yang ikut kompetisi catur di Belanda, yang pertama adalah Mohamad Iljas. Pemain catur berikutnya adalah FKN Harahap yang pernah mengalahkan juara catur Belanda. Bagaimana bisa membagi perhatian antara studi dan bermain catur?
Lantas bagaimana sejarah Mohamad Iljas, yang juga sang pemain catur dan ikut kompetisi di Belanda? Seperti disebut di atas, Mohamad Iljas studi di Belanda dalam bidang teknik di Delft. Namun bagaimana sejarah Mohamad Iljas kurang terinformasikan. Lalu bagaimana sejarah Mohamad Iljas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pahlawan Indonesia dan Mohammad Iljas: Studi di Delft 1913
Banyak penulis sejarah tidak tahu apa-apa, Sebagian besar narasi sejarah (bangsa) Indonesia underestimate. Orang Indonesia dianggap semuanya ‘inlander’. Nyatanya orang (bangsa) Indonesia juga banyak yang maju dan tidak kalah kecerdasannya dibandingkan dengan orang-orang Belanda. Orang Indonesia dapat mencapai sukses di negeri Belanda (di kandang macan). Salah satu diantaranya adalah Mohamad Iljas.
Mohamad Iljas diterima di sekolah elit di Batavia, sekolah menengah (HBS) di KW III School pada tahun 1908. Pada tahun 1909 Mohamad Iljas lulus ujian transisi naik dari kelas satu ke kelas dua (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 08-05-1909). Satu kelas dengan Mohamad Iljas antara lain RM Soedjono, M Soemarsono, Soetrisno, Sampoerna dan Barnas. Siswa yang diterima di KW III S adalah lulusan sekolah dasar Eropa (ELS). Lamas studi di HBS lima tahun. Lulusan HBS dapat melanjutkan studi ke fakultas/universitas (baru ada di Belanda). Pada tahun 1910 Mohamad Iljas naik ke kelas tiga (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 07-05-1910). Pada tahun 1912 Mohamad Iljas naik ke kelas lima (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 01-05-1912). Pada tahun 1913 Mohamad Iljas lulus ujian akhir HBS di KW III School (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-05-1913). Ini mengindikasikan Mohamad Iljas lancar dalam studi di KW III S tanpa pernah ketinggalan kelas.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah (HBS) di Batavia, Mohamad Iljas melanjutkan studi ke Belanda. Ini dapat dilihat dari keberangkatannya dari Batavia dengan menggunakan kapal ss Goentor pada tanggal 13 Juli 1913 dengan tujuan akhir Rotterdam (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-07-1913).
Pada manifes kapal, dari ratusan penumpang, hanya nama Mohamad Iljas sorangan yang bernama non Eropa/Belanda. Ini mrengindikasikan orang Indonesia tidak minder. Dengan kata lain dalam diri dan nama Mohamad Iljas terdapat keberanian, kecerdasan dan kesalehan.
Mohamad Iljas di Belanda diterima di sekolah teknik bergengsi Technische Hoogeschool te Delft. Setelah tinggal di Zuidestraat No 28 Delft pada tahun 1916 pindah ke alamat baru di Hugo de Grootstaat No 28 (lihat Delftsche courant, 11-11-1916). Berdasarkan peta, alamat baru ini berada di tengah kota Delft yang cukup dekat dengan lokasi universitas.
Mohamad Iljas, selain studi di Delft dan juga aktif bermain catur, juga aktif dalam organisasi mahasiswa. Pada bulan Januari 1917 membentuk sub organisasi yang juga menjadi bagian dari organisasi mahasisa Indische Vereeniging yang diberi nama Sumatra Sepakat. Organiusasi ini adalah organisasi mahasiswa asal Sumatra dimana sebagai ketua adalah Sorip Tagor Harahap, sebagai sekretaris Dahlan Abdoellah, sebagai bandahara Todoeng Harahap gelar Soetan Goenong Moelia. Untuk komisaris antara lain Mohamad Iljas dan Tan Malaka.
Mohamad Iljas tentu saja masih sibuk kuliah. Pada libur bulan April Mohamad Iljas dengan timnya dari DSC kembali bertemu tim sebelumnya di Den Haag (lihat Delftsche courant, 08-04-1919). Bagaimana hasilnya tidak terinformasikan. Pada bulan Juli Mohamad Iljas berpartisipasiu dalam turnamen catur nasional yang diadakan bond catur Rotterdam. Lagi-lagi nama Mohamad Iljas mendapat sukses sebagai rangking dua pada kelas satu grup ke empat. Mohamad Iljas dicatat berasal dari Delft. Dalam turnamen nasional terbagai dalam empat kelas (utama, kelas 1, kelas 2 dan kelas tiga). Masing-masing kelas terdiri dari sejumlah grup. Pada bulan April 1920 Mohamad Iljas kembali ikut turnamen nasional di Amsterdam (lihat Algemeen Handelsblad, 06-04-1920). Tampaknya Mohamad Iljas tiada matinya dalam bermain catur, lalu bagaimana studinya di fakultas teknik di Delft?
Tunggu deskripsi lengkapnya
Mohamad Iljas: Para Pemain Catur Indonesia di Belanda
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar