*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini
Klik Disini
Pada hari ini,
tanggal 14 Agustus 2017 adalah Hari Pramuka. Pada pagi hari ini juga akan digelar
pembukaan Raimuna Nasional XI yang diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur
yang akan dibuka Presiden RI, Joko Widodo. Satu hal yang menarik, Kontingen Kota
Depok akan memimpin pembukaan Raimuna Nasional. Yang lebih menarik lagi, dari Kontingen
Kota Depok yang memimpin upacara pembukaan, Anna Balqish adalah warga Kecamatan
Tapos, kecamatan yang langsung bersentuhan dengan Kecamatan Ciracas. Ini
berarti rumah dari pemimpin upacara, Anna Balqish tidak jauh dari tempat
upacara pembukaan Raimuna Nasional XI/2017 diselenggarakan.
|
Ketua
(topi) dan Sekretaris DKC TS (1982) |
Saya teringat ke masa lampau, Raimuna Nasional tahun 1982
yang diselenggarakan di tempat yang sama dengan yang sekarang, saya memimpin
regu putra Kontingen Tapanuli Selatan, kontingen terjauh dari Kontingen
Provinsi Sumatera Utara. Saya kini tinggal di Kota Depok, sebagai pengajar di
Universitas Indonesia. Anak-anak saya bersekolah di tempat dimana Anna Balqish
sebagai siswa SMA Negeri 1 Kota Depok (dua alumni dan dua masih aktif sebagai siswa). Ini berarti kisah saya ini sudah terjadi 35 tahun yang lalu pada saat Raimuna IV., saat kali pertama Raimuna dilakukan di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur (kala itu masih banyak pohon-pohon karet di sekitar perkemahan).
Selain itu saya akan kontribusi sedikit tentang sejarah kepanduan/pramuka di Indonesia. Sejarah pramuka, sejatinya, memiliki sejarah
yang panjang, bahkan jauh sebelum tahun 1961. Garis patah sejarah pramuka Indonesia bermula ketika tahun 1961 Presiden RI, Soekarno coba mengubah ‘mindset’
pramuka Indonesia dengan ‘mindset’ yang baru sebagaimana terus diikuti hingga
ini hari. Lantas kapan pramuka di Indonesia dimulai sebelum Soekarno
mengubahnya? Ini pertanyaannya. Mari kita telusuri sejarah pramuka sejak era
Hindia Belanda.