Area yang menjadi Kota (lama) Semarang di masa lampau adalah pertemuan luapan air bah (air banjir) dan luapan air pasang (rob). Pada era Pemerintahan Nederlandsch Indie (Hindia Belanda) mulai dirintis kanal-kanal agar persaingan antar banjir dan rob dapat dikendalikan seperti halnya di Amsterdam. Namun ternyata itu tidak mudah. Akhirnya Kota Semarang gagal menjadi replika Kota Amsterdam.
Sungai Semarang (1880) |
Bagaimana sungai Semarang menghilang jarang terinformasikan.
Padahal situs sungai Semarang justru sangat banyak menyimpan artefak-artefak
kuno. Hal ini karena di sungai inilah pada masa lampau terjadi lalu lintas
perdagangan yang intens antara penduduk asli di pedalaman (Jawa) dan para
pedagang-pedagang Melayu, Tionghoa, Arab dan lainnya. Oleh karena itu, ada baiknya
sejarah situs sungai Semarang perlu dihidupkan kembali agar warga Kota Semarang
tidak gagal memahami kota yang indah ini. Mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.