Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Padang dalam blog ini Klik Disini
PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Demikian tertulis dalam sejarah perusahaan PT Semen Padang. Pabrik ini hinggi kini masih bekerja dengan baik. Ini berarti pabrik semen di Padang sudah berumur lebih dari satu abad.
PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Demikian tertulis dalam sejarah perusahaan PT Semen Padang. Pabrik ini hinggi kini masih bekerja dengan baik. Ini berarti pabrik semen di Padang sudah berumur lebih dari satu abad.
Bataviaasch nieuwsblad, 13-09-1924 |
Bagaimana
awal mula munculnya pabrik semen di Padang? Pertanyaan ini tentu menarik untuk
ditelusuri. Masalah-masalah yang dihadapi oleh Belanda, baik di Negeri Belanda
maupun di Hindia Belanda menjadi faktor penyebabnya. Lantas bagaiman kisahnya?.
Mari kita telusuri.
Ekspor Semen
Belanda untuk Mengimbangi Impor Semen Portland Inggris
Pada tahun 1924 NV Nederlandsch Indische
Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) memasang iklan di sejumlah surat kabar
dengan bunyi sangat simpel: Semen Portland Padang, cap Karbouw, harga murah dan
semen paling berkualitas. Pengumuman via iklan ternyata semacam penanda
dominasi semen portland asal Inggris telah berakhir dan produk semen portland dari
Padang mulai tumbuh pesat.
Pada bulan Juli 1869 kapal besar Eleanor berlabuh di Padang. Kapal ini
memulai pelayaran dari London membawa beragam komoditi dari Eropa, termasuk
semen Portland dari Inggris (lihat Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad,
07-08-1869). Kapal ini diduga kapal terakhir yang membawa muatan semen untuk
kota Padang melalui jalur pelayaran lama jarak jauh (via Afrika Selatan). Pada
bulan November 1869 Terusan Suez dibuka. Sejak itu, harga semen di Padang
menjadi lebih murah dan jumlahnya dari waktu ke waktu semakin banyak yang
dibongkar. Dalam perkembangannya, harga semen relatif menurun karena volume
yang diangkut dari Eropa semakin banyak karena biaya angkutan semakin murah.
Namun persoalannya bagi Kota Padang, semen dari Eropa tidak lagi langsung ke
Padang tetapi langsung ke Batavia. Semen Portland Inggris dari Batavia
didistribusikan ke beberapa pelabuhan seperti Soerabaja, Padang dan Olehle.
Harga lelang semen di Batavia, termahal ke Olehle dan harga termahal kedua ke
Padang. Hal ini diduga hanya karena perbedaan biaya angkutan dari Batavia.
Sejak diumumkannya pendirian pabrik semen di Padang tahun
1910, produksi terus bertambah besar dan kualitas semakin meningkat. Oleh
karenanya, perusahaan semen di Padang berani mengklaim bahwa kualitas semen
Padang adalah yang terbaik
Pabrik semen di Padang didirikan pada Maret 1910. Pemberitahuan ke publik
ini dapat dibaca dalam surat kabar Algemeen Handelsblad, 21-03-1910. Disebutkan
perusahaan pabrik semen ini bernama NV Nederlandsch-lndische Portland Cement
Maatschappij yang berpusat di Amsterdam. Besarnya modal awal sebsar f1.350.000
yang terbagi dalam saham sebanyak 1350 lembar dengan nilai saham per lembar
sebesar fÏ.000. Dalam pengumuman ini juga disebutkan para pemegang saham utama
serta direksi dan komisaris. Yang menjabat sebagai Direksi adalah Gebroedeers
Veth untuk bertindak di Amsterdam maupun di Nederlsndsch Indie. Kepala
administratur dijabat oleh Carl C. Lau. Diantara para komisaris, terdapat nama
CAA Dudok de Wit Jr dari Firma Dudok de Wit & Co, yakni anak dari Dudok de
Wit yang kerap dianggap sebagai Menteri Olah Raga karena kepeduliannya terhadap
olahraga. Izin usaha dari
Pemerintah Hindia Belanda diberikan pada bulan Juli 1910 bersamaan dengan izin
usaha yang diberikan kepada NV Sibolga Caoutchouc Plantage Maatschappij, yang
mengusahan perkebunan karet di Afdeeling Padang Sidempoean (lihat De
Preanger-bode, 06-07-1910). Perusahaan perkebunan raksasa (perusahan terbesar
di Nederlandsch Indie) sudah sejak lama didirikan di Medan, NV Deli Mij yang
bahkan sudah beroperasi sejak 1869.
Pada saat pendirian perusahaan semen di Padang ini (1910),
berdasarkan studi kelayakan yang dibuat berani mematok harga jual hanya f4. Harga
ini sudah sangat murah jika dibandingkan dengan harga lelang semen portland
impor dari Inggris di Batavia tahun 1902 (lihat Soerabaijasch handelsblad, 29-09-1902).
Disebutkan harga semen portland asal Inggris di Batavia sebesar f6.84
pengiriman ke Padang dan f6.94 ke Olehle (Atjeh). Harga di Batavia sendiri
sebesar f6.04.
Mengapa muncul ide pembangunan pabrik semen di Padang? Tidak diperoleh
penjelasan. Satu hal yang muncul di sekitar pendirian NV NIPCM adalah The Wilke Trading Company yang berpusat di Paris
akan mendistribusikan semen produksi Belgia merek Condor di Sumatra’s Westkust
(lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 03-02-1910). Disebutkan
bahwa perusahaan perdagangan ini telah mendapat kontrak pengiriman semen
sebanyak 10.000 barrel. Anehnya, perusahan perdagangan dan semen merek Condor
tersebut tidak dikenal di Nederlandsch Indie yang telah mendapat kontrak untuk kebutuhan
pembangunan pertahanan oleh BOW (Dinas PU). Dikatakan tidak dikenal karena tidak pernah digunakan
para arsitek. Selama bertahun-tahun para arsitek hanya mengandalkan semen
portland (asal Inggris). Apakah persoalan ini yang memicu munculnya gagasan
pendirian pabrik semen di Padang? Catatan: survei geologi di Nederlandsche
Indie sudah dilakukan sejak lama. Informasi geologi sudah sangat memadai, yang
sudah barang tentu seberapa besar kandungan batu kapur/silikat di Indaroeng
sudah diketahui.
Perusahaan terus menambah kapasitas produksi. Pada tahun
1927 perusahaan meningkatkan produksinya dengan menambah kilang yang kelima
dengan kapasitas 13.000 barrel per hari (De Sumatra post, 23-08-1927). Produksi
perusahaan sudah sangat meningkat jika dibandingkan pada saat pendirian yang
mana produksi hanya sebesar 150.000 barrel per tahun dan ditingkatkan hingga
mencapai 800.000 barrel.
Pada bulan November 1910, area pabrik semen Padang di Indaroeng sedang
tahap konstruksi. Gubernur Sumatra’s Westkust, Ballot ketika meninjau lokasi melihat
area pabrik semen Indaroeng sudah menyulap medan yang sulit menjadi tampak dari
kejauhan bagaikan kota kecil di pegunungan. Lebih-lebih jika semua bangunan
telah selesai dibangun, mobil kabel sudah mulai digunakan dari tambang di
perbukitan ke pabrik, dan pada malam hari bangunan itu dinyalakan oleh lampu listrik
(Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 07-11-1910). Konsesi akan
berlaku selama 50 tahun (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 10-12-1910).
Dengan peningkatan
volume produksi yang konsisten dengan harga yang relatif lebih murah pada
tingkat kualitas yang paling baik, NV
NIPCM sesungguhnya telah
menghalangi secara alamiah pemasaran semen portland asal Inggris di
Nederlandscj Indie. Ini untuk kali kedua, produk asal Inggris rontok di
Nederlandsch Indie. Sebelumnya, ketika diketahui bahwa kualitas batubaru
Ombilin lebih tinggi kualitasnya jika dibandingkan dengan produksi batubara
dari Inggris maka pemasaran produk batubara asal Inggris di Nederlandsch Indie
berhenti [lihat dalam blog ini: Sejarah Kota Padang (13): Ombilin dan WH de
Greve; Batubara Terbaik Dunia Moda Transportasi Kereta Api dan Kapal Laut].
Peta 1934 |
De Preanger-bode, 19-05-1910 |
De Telegraaf, 17-11-1938 |
Untuk produksi semen tidak pernah dilaporkan gulung tikar. Produksi semen
adalah produk dalam negeri yang memiliki competitive advantage. Selain itu,
industri semen dalam negeri diatur pemerintah sedemikian rupa, sehingga antara
satu pabrik dengan pabrik lainnya tidak saling menghancurkan. Dengan kata lain,
produksi semen akan terus berlanjut, pabrik semen Padang akan terus beroperasi
selama pemerintah dan penduduk Indonesia tetap membangun. Foto: oven pembakaran
yang panjangnya 110 meter yang di latar depan pipa penyedot debu untuk dibuang
keluar (De Telegraaf, 17-11-1938).
Kini, PT Semen Padang
yang mengoperasikan pabrik semen di Padang berada di bawah para direksi baru yang
kompeten. PT Semen Padang yang kini berada di bawah manajemen PT Semen
Indonesia Tbk, peran direktur baru sangat strategis. Pada awal
pendirian pabrik semen di Padang peran direktur dijalankan oleh Hoofd
Administrateur, Carl Lau. Untuk sekadar diketahui yang menginisiasi pabrik
semen di Padang adalah Carl Lau. Siapa Carl Lau? Dia adalah seorang Jerman, seorang sarjana sipil yang
sebelumnya memiliki kegiatan bisnis pertambangan emas di Sumatra. Carl Lau dapat
disejajarkan dengan orang asing lainnya seperti Jung Huhn dan Hasskarl perintis kina di Preanger, Lampard (Inggris)
dan Ris (Swis) perintis karet di Sumatra Timur, Hallet (Belgia) perintis kelapa
sawit di Sumatra Timur dan tentu saja Carl Lau sendiri, perintis pabrik semen di Padang. Carl Lau sudah memulai bisnis
di Padang sejak 1892. Dapat dikatakan, Carl Lau dalam karir bisnisnya benar-benar seorang
Padanger (warga Padang), seperti halnya Jansen (Deli Mij) sebagai Medaner (warga Medan). Direktur PT Semen
Padang yang sekarang juga benar-benar seorang Warga Padang (Padanger), seorang yang sangat paham di dalam perusahaan maupun diluar di sekitar lingkungan pabrik. Tidak hanya itu, sebagaimana Carl Lau,
sang perintis adalah seorang insinyur sipil, kini perusahaan pabrik semen di Padang, PT Semen Padang kembali dipimpin oleh seorang
insinyur sipil: Ir. Yosviandri.
De Sumatra post, 01-03-1912 |
Namun demikian, persoalan
yang masih tersisa pada masa ini bukan masalah teknis dan keekonomian
(efisiensi) tetapi lebih pada masalah eksternalitas (efektivitas). Semoga ke
depan, PT Semen Padang terus berinovasi untuk mengurangi dampak lingkungan yang
ditimbulkannya kepada warga kita di Padang. Selamat bekerja Bung Yos*. Salam dari Depok.
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja..*ketika menulis artikel ini
saya teringat beberapa kali pertemuan kita di Rawamangun tahun 1995.
Izin ambil gambar dan mengirimkannya di media sosial, Pak. Terima kasih.
BalasHapusSilahkan. Semoga bermanfaat
Hapuskenapa di pakai Kerbau dipakai sabagai icon dr Logo Cement Padang ini ? Terimakasih.
BalasHapusSangat bermanfaat untuk pengetahuan anak muda zaman sekarang!!!
BalasHapus