*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini
Hilman
Djajadiningrat adalah anggota keluarga dari trah Djajadiningrat di Serang (Anak
bupati Serang R Bagus Djajawinata, 1893-1898). Dalam trah ini ada nama tokoh
hebat Hussein Djajadiningrat. Saudara mereka juga orang terkenal di Serang, RA
Achmad Djajadiningrat (Bupati Serang 1901-1924). Hilman Djajadiningrat adalah
penerus trah Djajadiningrat sebagai bupati di Serang (1935-1945). Namun yang
menjadi pertanyaan mengapa trah Djajadiningrat ini terusir dari kampong halaman
sendiri pada era perang kemerdekaan RI?
RA Achmad Djajadiningrat telah tiada, meninggal dunia pada masa
pendudukan Jepang, 1943. Namun masih eksis nama besar Hussein Djajadiningrat.
Pada era Pemerintah Hindia Belanda, Hussein Djajadiningrat pernah menjadi Direktur
Pengajaran Agama. Pada masa pendudukan Jepang Hussein Djajadiningrat pernah menjadi
Kepala Departemen Urusan Agama. Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945 saat pemimpin Indonesia mulai membangun RI, saat pasukan
sekutu-Inggris melakukan tugas pelucutan senjata dan evakuasi orang Jepang dan
pembebasan interniran Eropa (Belanda), orang Belanda dengan bendera NICA datang
untuk menggantikan posisi Inggris. Pase inilah terjadi perang kemerdekaan. Pada
awal 1946 peerintah RI di Djakarta harus hijrah ke Djogjakarta (terusir dari
Dajakarta) Pada fase ini Husein Djajadiningrat dan Hilman Djajadiningrat tidak
ikut rombongan pemerintah RI hijrah ke Jogjakarta, atau paling tidak pulang
kampung ke wilayah RI di Banten? Bukankah Husein Djajadiningrat dan Hilman
Djajadiningrat adalah tokoh Banten yang tiada duanya saat itu? Mengapa Prof. Dr.
Husein Djajadiningrat tetap berada di wilayah federal Batavia dan bekerjasama
dengan Belanda/NICA? Husein Djajadiningrat dalam kabinaet NICA-Belanda sebagai Menteri
Pengajaran, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan atau Opvoeding, Kunsten en
Wetenschappen (lihat Het dagblad, 09-03-1948).
Bagaimana
trah Djajadiningrat terusir dari Serang? Mengapa Hilman Djajadiningrat di Serang tidak bisa
melanjutkan jabatannya sebagai bupati di Serang? Sejarah tidak selalu linier. Hal itulah mengapa diperlukan
(ilmu) sejarah. Sejarah sendiri adalah narasi fakta dan data tentang
garis-garis waktu apakah garis lurus atau garis belok. Lalu mengapa Hilman
Djajadiningrat di Serang tidak bisa melanjutkan perjuangan penduduk Banten ti
di Serang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.