*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Setelah
pengakuan kedaulatan Indonesia, pulau Borneo (Kalimantan) kembali dibentuk
sebagai satu provinsi. Ada tiga nama gubernur sebelum akhirnya dipecah menjadi
empat provinsi pada tahun 1957 (selatan, barat, timur dan tengah). Tiga
gubernur itu adalah Moerdjani, Soebardjo dan Milono. Sekretaris Gubernur (kini
Sekretaris Daerah) adalah DA Siregar. Uniknya DA Siregar bukan ‘anak Medan’
tetapi ‘anak Soerabaja’. Setelah provinsi Kalimantan dilikuidasi, Gubenur Milono
menjadi Gubernur Kalimantan Tengah (1957-1958). Uniknya lagi Milono tercatat
sebagai Gubernur Jawa Timur (1950-1959).
Raden Tumenggung Ario Milono (31 Maret 1896 - 10
Februari 1993 adalah salah satu gubernur yang pernah memimpin Provinsi
Kalimantan (1955-1957) dan menjadi gubernur pembentuk Provinsi Kalimantan
Tengah yang mulai menjabat dari 1 Januari 1957 sampai 30 Juni 1958. Selain itu
dia juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1958–1959. Dia
menyelesaikan sekolah dasar ELS di Pekalongan. Kemudian dilanjutkan dengan sekolah
OSVIA bagian 2 di Magelang (lulus 1917). Kemudian mengikuti pendidikan di
Bestuurschool, Batavia dan mendapatkan diploma pada tahun 1931. RTA Milono
menngawali kariernya sebagai wedono di Slawi, Tegal. Beberapa saat kemudian
diangkat sebagai Mantri Polisi Tegal, Mantri Polisi Lebaksiu, Mantri Polisi
Kelas I, Brebes dan Sekretaris Kabupaten kelas I, Banyumas. Semenjak tanggal 10
Maret 1936, ia diangkat menjadi Bupati Pati (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah para gubernur Kalimantan dan sekretaris gubernur DA Siregar? Seperti
disebut di atas, setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pulau Kalimantan
dibentuk kembali sebagai satu provinsi. Ada tiga gubernur yang menjabat
sedangkan sekretarisnya ‘anak Soerabaja’. Bagaimana semua itu bisa? Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.