Dua desa yang terdapat di Kecamatan Sukmajaya sebelum tahun 1999 (jelang pembentukan Kota Depok) yakni desa Kalimulya dan desa Kalibaru dimekarkan. Desa Kalimulya dimekarkan dengan membentuk desa Jatimulya; dan Desa Kalibaru dimekarkan dengan membentuk Desa Cilodong dan Desa Sukamaju. Lima desa ini pada tahun 2007 dipisahkan dari Kecamatan Sukmajaya dan membentuk kecematan sendiri yang diberi nama Kecamatan Cilodong.
Landhuis Tjilodong, 1930 |
Lantas mengapa nama kecamatan diberi nama Kecamatan Cilodong. Apa yang
melatarbelakanginya? Apakah karena KOSTRAD sudah lebih dulu mengklaim nama
Cilodong? Tentu saja tidak. Nama Land Tjilodong sudah menjadi nama besar di
masa lampau, bahkan Land Tjilodong termasuk Noesa Kembangan, Katjepiet dan
Tjibinong. Manarik untuk ditelusuri. Mari kita lacak.
Land
Tjilodong dan Keluarga Riemsdijk
Nama Land Tjilodong paling tidak sudah muncul ke publik
pada tahun 1820 (lihat Bataviasche courant, 11-03-1820). Pemerintah di
Buitenzorg (baca: Bogor) telah memetakan Land Tjilodong dan menawarkan kepada publik dengan
nilai pajak (NJOP) sebesar f43.319. Yang membeli lahan tersebut adalah Scipio
Isebrandus Helvetius van Riemsdijk, anak kesepuluh dari Willem Vincent
Helvetius Riemsdijk, orang terkenal pemilik Land Tjiampea.
Bataviasche courant, 11-03-1820 |
Keluarga
Riemsdijk termasuk satu diantara tujuh keluarga Indo yang terbilang sukses di
awal Pemerintah Hindia Belanda sebagaimana ditulis PC Bloys van Treslong Prins
dengan judul De Indo Europeesche Families yang dimuat dalam surat kabar Bataviaasch
nieuwsblad, 26-08-1933. Scipio Isebrandus Helvetius van Riemsdijk meninggal
tahun 1827 dan meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak.
Bataviaasch nieuwsblad, 26-08-1933 |
Abraham
Pieter Kijdsmeir Menikah dengan Gadis Pribumi, Saiba
Abraham Pieter Kijdsmeir sedikit berbeda dengan
saudara-saudaranya, tetapi ada kemiripan dengan sifat ayahnya Scipio Isebrandus
Helvetius van Riemsdijk. Abraham Pieter Kijdsmeir tidak hanya seorang Indo
(lahir di Hindia Belanda, kini Indonesia), tetapi juga memiliki perilaku yang
sangat membumi. Abraham Pieter Kijdsmeir justru menikah dengan seorang wanita
pribumi.
Scipio Isebrandus Helvetius van Riemsdijk, ayah Abraham Pieter Kijdsmeir
pernah memiliki seorang wanita Bali dan beragama Kristen yang memiliki tujuh
anak diadopsi lalu dibaptis kemudian diberi family name. Setelah meninggalnya Scipio,
anak-anak wanita Bali tersebut turut mewarisi (sebagian) Land Tjilodong yang
begitu luas. Perihal ini kita teringat dengan Cornelis Chastelein, Landheer
Land Depok yang membebaskan para budaknya dan menjadikannya tenaga kerja.
Setelah meninggal tahun 1714, Cornelis Chastelein mewariskan sebagian lahan
Land Depok kepada tenaga kerjanya tersebut.
Wanita
pribumi yang dinikahi oleh Abraham Pieter Kijdsmeir tersebut bernama Saiba
(lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-08-1933).
Disebutkan pasangan campuran ini memiliki seorang putri yang tinggal di Den
Haag.
Java-bode, 28-05-1892 |
Perkawinan
Abraham Pieter Kijdsmeir dan Saiba tidak diketahui seberapa lama. Abraham
Pieter Kijdsmeir meninggal tahun 1891 pada usia 71 tahun. Java-bode: nieuws,
handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 28-05-1892 memberitakan
bahwa Nyonya Saiba, janda Kijdsmeir melelang suatu properti.
Berdasar
stambuk yang dapat dilihat di internet anaak mereka itu bernama Sophia
Josephina Kijdsmeir. Berdasarkan Het regt in Nederlandsch-Indië; regtskundig
tijdschrift, 1899, Sophia Josephina Kijdsmeir lahir pada tanggal 5 Januari
1890. Itu berarti bahwa umur Sophia Josephina Kijdsmeir baru satu tahun saat
ayahnya, Abraham Pieter Kijdsmeir meninggal.
Tanah Partikelir, 1865 |
Namun siapa Saiba? Sulit diketahui.
Tapi bisa diduga bahwa Saiba adalah anak seorang tokoh penting (pemimpin lokal) di Buitenzorg.
Satu hal lagi yang tidak diketahui jelas adalah kapan Saiba lahir dan pada umur
berapa menikah dengan Abraham Pieter Kijdsmeir. Yang jelas pada tahun 1933 Sophia
Josephina Kijdsmeir, putri Saiba sudah berusia 43 tahun (menikah dengan Marcelus Lucas
Lakeman di Den Haag).
Landhuis Tjilodong
Land Tjilodong adakalanya juga disebut Land
Noesa Kembangan dan juga disebut Tjibinong Barat (Tjibinong West of Tjilodong).
Secara geografis Land Tjilodong berada di antara jalan pos Trans-Java
Batavia-Buitenzorg dengan Sungai Tjiliwong. Di sebelah selatan berbatasan
dengan Land Tjibinong West dan di sebelah utara berbatasan dengan Land
Tjimanggis. Letak landhuis Tjilodong sejajar dengan Landhuis Tjitajam di
sebelah barat dan Landhuis Tjilangkap di sebelah timur. Paralel dengan tiga
landhuis ini di utara Land Tjilodong adalah Gemeente Depok, Landhuis Tjimanggis
dan Landhuis Tapos.
Pta Tjilodong, 1901 |
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber
utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber
disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, wilayah Setu Cikaret sampai studio alam TVRi di kuasai oleh Mador Samin bin Etom yang di tunjuk secara langsung oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai Mandor dengan gaji 5 picis Perbulan. Perkiraan sayajika di lihat dari umur kakek saya Haji Raman anak dari mandor samin, Mandor Samin lahir sekitar tahun 1860. Setelah masa kemerdekaan,hampir sebagian besar tanah wilayah Cilodong di kuasai oleh keluarga Mandor Samin bin Etom. Saya salah seorang cicit dari beliau dan kakek saya saja pada saat itu memiliki tanah lebih dari delapan hektar dari mulai pabrik crocodil sampai sekitar Setu Cilodong. Kalau ada sumber sejarahnya tolong di cari sumbernya bagaimana proses penyerahan tanah land Cilodong kepada Mandor saat itu. Apakah melalui proses jual beli atau di berikan begitu saja. Terima kasih dari warga asli Kp. Cilodong (Dr. M. Azhar Alwahid, M.Pd)
BalasHapusMandor adalah petugas kecamatan (onderdistrict) yang bertanggungjawab kepada (asisten) demang dalam beberapa fungsi diantaranya sebagai pemungut pajak (di dalam beberapa desa atau di dalam satu land-tanah partikelir). Mandor (pegawai pemerintahan di tingkat lokal) mendapat gaji seperti pegawai kelurahan atau kecamatan yang sekarang. Mandor diangkat dan diberhentikan oleh Demang. Untuk land sendiri seperti Land Tjilodong dikuasai sepenuhnya pemilik land (Tuan Tanah). Setiap penggarap di dalam land harus menyetor 1 per 5 hasil panen kepada landheer (tjoekei). Di dalam land biasanya banyak rumahtangga pengarap dengan variasi luas garapan yang berbeda. Pemilik land Tjilodong (Eropa) pada tahun 1920 menyewakanya yang kemudian disewa seorang Arab selama 10 tahun (penarik tjoekei dilakukan oleh penyewa land). Selanjutnya land Tjilodong disewa oleh kongsi Cina pemilik NV Tjimanggis. Pada tahun 1938 Pemerintah (Hindia Belanda) mempersoalkan land Tjilodong karena terkait wasiat dari pemilik lama (yang tidak bisa diperjualbelikan). Sementara pada tahun 1930 land tetangga (land Tjitajam) sudah dibeli Pemerintah dari landheer (seorang Cina). Wilayah land kemudian dibentuk pemerintah menjadi tiga desa, Tjipajoeng, Pondok Terong dan Ratoedjaja. Para penggarap lahan di eks land Tjitajam (tiga desa) tidak lagi menyetor tjoekei ke eks landheer tetapi menyetor pajak kepada pemerintah (seperti masa kini). Hingga berakhirnya era kolonial masih banyak land (negara dalam negara) yang belum ditebus oleh pemerintah. Pada era Pemerintah RI land yang belum dibebaskan dibeli oleh pemerintah RI termasuk land Depok (kecuali beberapa properti yang bersifat umum).
HapusDemikian, semoga terbantu
Terima kasih atas jawabannya, sangat membantu saya yang sedang menulis sejarah kampung kami sendiri, jika ada informasi yang lain tentang sejarah cildong sangat kami harapkan ulasannya....
BalasHapusPembebasan land sangat beragam kasusnya. Land Ragunan dibebaskan tahun 1914 karena ada demo para petani di dewan. Kasus land Tjilodong dan land Tjiampea mirip seperti kasus land Depok (terkendala karena adanya wasiat tidak boleh diperjualbelikan. Pada tahun 1938 land Tjilodong dan Tjiampea pernah digugat, tetapi terkendal karena harus undang-undang diamandemen. Pada era pendudukan Jepang sejumlah land dibebaskan seperti land Gunung Sindur karena pemerintahan militer Jepang tidak terikat undang-undang yang dibuat Belanda. Saya tidak meliaht land Tjilodong yang dibebaskan. Pada era NICA kembali sejumlah land dibebaskan tetapi saya tidak mengidentifikasi land Tjilodong dibebaskan. Saya kira baru pasca pengakuan kedaulatan Indonesia, seperti land Depok, land Tjilodong juga dibebaskan. Kalau dokummen sejak era RI mungkin mudah dilacak di badan pertahanan (yang waktu itu land Tjilodong masuk wilayah badan pertahanan di Bogor. Selamat melacak.
Hapusnama Kijdsmeir merupakan kebalikan dari Riemsdijk.
BalasHapusini menandakan yg memiliki nama Kijdsmeir merupakan anak hasil konkubin/pergundikan.
Dua nama itu ada kaitan. Dalam studi sosiologis yang diterbitkan tahun 1930 disebutkan Riemsdijk adalah nama (marga) besar yang mana salah satu diantaranya menjadi Gubernur Jenderal. Mereka yang lahir di Hindia (baca: Indonesia) sebagai Indo banyak yang pemalu jika dibandingkan dengan Belanda Totok. Para Indo ini ada juga yang menikah dengan wanita pribumi. Oleh karena berat menyandang nama besar (asal Belanda) dan merasa tidak pantas (dianggap takut sombong) lalu ada yang membuat nama (marga) sendiri termasuk Kijdsmeir, Redeijl dan Rhemrev. Jadi, penjelasannya kurang lebih begitu untuk bisa dimaklumi.
HapusKalau begitu nama Cilodong telah ada sejak 1820. Apa yng mendasari penamaan Cilodong/toponimi Cilodong?
BalasHapusJangan terlalu dipaksakan. Itu kebiasaan narasi sejarah masa lalu. Dengan diketahui nama Tjilodong sudah eksis sejak 1820 sebenarnya tidak diperlukan lagi asal usul namanya, Nama Tjilodong termasuk nama yang unik (tidak ditemukan di wilayah lain pada waktu). semasa.
HapusTerus saya keturunan siapa ya ?
BalasHapus