Senin, 01 Februari 2021

Sejarah Kupang (9): Sejarah Pulau Rote di Dekat Kota Kupang; Dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote, Sabang hingga Merauke

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Dari Sabang hingga Merauke. Ada juga dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote. Kita tidak sedang menyanyikannya, tetapi berusaha memahami sejarah Pulau Rote dilihat dari Pulau Miangas. Mengapa harus dilihat dari jauh di pulau Miangas, padahal pulau Rote begitu dekat dengan kota pelabuhan Kupang di pulau Timor. Disitulah letak pentingnya Pulau Rote di dalam sejarah (pulau Miangas di utara).

Pulau Rote adakalanya juga disebut Pulau Roti. Sebuah pulau besar di selatan Kota Kupang yang berbatasan dengan (negara) Australia. Pulau Rote terkenal tidak hanya karena terbilang pulau paling selatan di Indonesia, Pulau Rote juga dikenal karena pohon lontar, musik sasando dan topi adatnya. Pulau Rote dan pulau-pulau kecil di sekitarnya pada tahun 2002 dijadikan satu wilayah kabupaten (berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2002).  Kabupaten Rote Ndao (pemekaran dari Kabupaten Kupang) beribukota di Baa.

Bagaimana sejarah Pulau Rote? Tentu saja sudah ada yang menulisnya. Lalu apakah itu cukup? Narasi sejarah tidak pernah cukup, karena upaya penggalian data sejarah terus dilakukan. Sejauh data baru ditemukan, narasi sejarah juga harus ditambahkan. Lantas sejak kapan sejarah (pulau) Rote bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kupang (8): Oecusse Pulau Timor; Bukan Enclave Negara Timor Leste, Tetapi Wilayah Terpisah dari Nusa Tenggara Timur

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Ada nama wilayah (district) di pulau Timor disebut Oecusse (Okusi). Wilayah ini beribukota di Pante Macassar (namanya merujuk Sulawesi). Wilayah ini menjadi bagian dari wilayah negara Timor Leste. Sebagian penulis menyebut wilayah ini wilayah kantorng (enclave) Timor Leste, sesungguhnya hanyalah wilayah yang terpisah dari (provinsi) Nusa Tenggara Timur (negara Indonesia). Secara teknis district Oecusse tidak berada di dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timor. Berbeda dengan Vatikan, berada di dalam (enclave) negara Italia.

Konfigurasi wilayah seperti Oecusse tidak hanya antara Indonesia dan Timor Leste, tetapi banyak. Yang paling dekat adalah antara Indonesia (Kalimantan: Barat, Tengah dan Utara) dan Malaysia (Serawak dan Sabah). Yang mirip konfigurasi Indonesia-Timor Leste, posisi Oecusse ini adalah antara district Temburong (Brunei) dengan wilayah Serawak (Malaysia) atau wilayah Gaza (Palestina) dan Israel. Oleh karena konfigurasi ini masih dihubungkan (terhubung) laut tidak terlalu masalah (terutama soal pabean). Yang menjadi pertanyaan, mengapa harus terpisah jauh dan mengapa tidak bisa direkatkan. Tentu saja ada sejarahnya.

Bagaimana sejarah Oecusse (Timor Leste) di Pulau Timor? Tampaknya belum ada yang menulisnya mengapa Oecusse harus terpisah daratan dari Timor Portugis (bacaL Timor Leste). Namun sejarah tetaplah sejarah. Sejarah Oecusse tentu saja menarik sebagai bagian yang tidak terpisah dari pulau Timor. Dan tentu saja semakin menarik karena di wilayah Oecusse ada nama Makassar. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 31 Januari 2021

Sejarah Kupang (7): Sejarah Kota Dili di Pulau Timor, Deli di Sumatra; Era Portugis, Belanda, Indonesia hingga Era Timor Leste

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Bagaimana sejarah kota Dili? Nama Dili, ingat nama Deli di Sumatra (Utara). Lantas apakah ada hubungan nama ini dalam sejarah lama? Lalu bagaimana nama Dili muncul di pulau Timor? Boleh jadi sudah ada yang menyelidikinya. Tetapi itu tentu saja tidak cukup. Lebih-lebih tentang bagaimana sejarah kota Dili tumbuh dan berkembang? Kota Dili tetap menjadi penting, tidak hanya karena kota Dili berada di pulau Timor, juga kota Dili, yang dulu ibu kota Provinsi Timor Timur, kini menjadi ibu kota negara (Timor Leste).

Dalam sejarahnya, nama-nama geografis yang merujuk pada nama Eropa (Portugis, Belanda dan Inggris) di nusantara hanya beberapa saja, seperti nama (pulau) Flores (yang awalnya hanya sekadar nama tanjung, Cabo das Florest). Yang sangat banyak adalah merujuk pada nama-nama India (era Hindoe), Nama-nama yang merujuk pada nama Belanda hanya beberapa tetapi kemudian dikembalikan kepada nama aslinya seperti Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor) dan Fort de Kock (Bukittinggi). Dalam konteks inilah nama Dili di pulau Timor perlu diperhatikan lebih lanjut, apakah namanya merujuk pada nama Portugis seperti Flores atau justru merujuk pada nama India (Deli di Sumatra Utara) atau bahkan justru nama asli (yang diberikan oleh penduduk asli).

Perkataan William Shakespeare (1564-1616) ‘apalah arti sebuah nama’ tidak berlaku dalam kasus nama Kota Dili. Nama adalah penting, bahkan nama itu berasal dari siapa juga dianggap penting. Oleh karena itulah kita perlu memastikannya. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe sejarah adalah narasi fakta dan data. Dalam hubungan ini kita juga perlu menggali data untuk menulis narasi sejarah pertumbuhan dan perkebangan Kota Dili. Lalu darimana kita mulai. Kita mulai dari nama Dili sendiri. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kupang (6): Melacak Peta Lama Era Portugis untuk Menemukan Timor; Sketsa dan Peta sebagai Alternatif Data Sejarah

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah adalah narasi fakta dan data. Keberadaan pulau Timor adalah fakta. Namun sejak kapan pulau tersebut dikenal dengan nama Timor diperlukan data. Sumber data banyak wujudnya: lisan, tulisan dan lukisan. Yang masuk dalam kategori lukisan ini adalah sketsa, peta dan gambar. Sumber peta ini tampaknya masih jarang digunakan. Pentingnya peta dalam penulisan narasi sejarah karena peta menceritakan apa yang dipeatakan yang dapat dibandingkan dengan peta masa kini (untuk melihat perubahan spasial). Tentu saja peta itu sendiri dapat menjadi alternatif jika tidak tersedia data dalam bentuk teks (tulisan).

Data sejarah nusantara, termasuk pulau Timor, dapat dikatakan baru tersedia dan dapat diakses hingga ini hari bermula dari awal navigasi pelayaran orang-orang Eropa yang datang ke nusantara, yang dimulai orang-orang Portugis dan Spanyol kemudian disusul orang-orang Belanda dan Inggris. Namun pada masa ini sangat sulit menemukan peta-peta navigasi pelayaran pada era Portugis. Seperti kita masa ini merujuk pada data-data pada era Belanda (VOC), maka untuk mendapatkan data era Portugis kita harus merujuk pada data Belanda yang merujuk pada data Portugis. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah nusantara pada era Portugis sumber datanya dari Belanda (dari pihak kedua). Namun dalam hal tertentu kita masih menemukan data yang langsung bersumber dari Portugis. Para pembuat peta dan para pelukis di masa lampau telah turut membangun dan melestarikan data sejarah yang penting.

Bagaimana sejarah peta-peta Portugis? Yang jelas mempelajari sejarah peta-peta Portugis adalah salah satu cara untuk menemukan jalan untuk mendapatkan data awal sejarah (pulau) Timor. Dengan demikian baru dimungkinkan untuk menggabungkan peta-peta dan sumber tertulis (tulisan) Belanda (VOC). Okelah kalau begitu, seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 30 Januari 2021

Sejarah Kupang (5): Benteng Belanda-VOC Fredrik Hendrik dan Concordia; Penaklukan Portugis di Pulau Timor dan Pulau Solor

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Sejarah awal suatu wilayah (daerah) kurang terinformasikan dan kerap terlupakan. Akan tetapi, sejatinya, sejarah awal itulah peletak dasar ke arah mana selanjutnya sejarah wilayah terkembang. Titik tempat di masa awal di suatu wilayah adalah keberadaan benteng. Fungsi benteng tidak hanya pusat pertahanan, tetapi juga secara defacto telah mewakili wilayah sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan. Seperti di wilayah lainnya, hal itulah yang terjadi di wilayah Timor dan sekitar. Singkat kata ada dua benteng zaman kuno yang perlu diketahui dalam sejarah awal wilayah Timor dan sekitar (kini Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Negara Timor Leste): Fort Fredrik Hendrik dan Fort Concordia.

Nama-nama benteng VOC (Belanda) di berbagai tempat mulai dari Banda Aceh, hingga Ameruka Serikat sebagai berikut: Aden, Ahmadabad, Demak, Gresik, Matara, Nagasaki, Palembang, Surabaya, Tegal, Tuticorin, Haruku, Banjarmasin, Patna, Buru, Hila, Saparua eiland, Kanton/Guangzhou, Larike, Ayutthaya, Khum Peam Lvek, Agra, Vengurla, Maputo, Trincomalee, Mannar, Surakarta, Banda Lontar, Kalpitya, Laoutang, Wajer, Lampong Toulang Bauang, Baleshwar, Cossimbazar, Dhaka, Hougly, Cape Comorin, Nagercoil, Cuddalore, Bimlipatam, Conjemere, Draksharam, Golkonda, Kakinada, Palakollu, Parangipettai, Sadras, Rembang, Pekalongan, Sumenep, Al Mukha, Jambi, Al Basrah, Esfahan, Pontianak, Nakhon Si Thammarat, Bharuch, Kets Mandui, Barus, Airbangis, Natal, Indrapura, Hanoi, Kupang, Loji, Dodinga, Gorontalo, Pattani, Tatta, Anomabu, Goeree Island, Sekondi, Fuzhou, Arakan, Banda Aceh, Baghdad, Bande Kong, Sukadana, Banyuwangi, Syriam, Ava, Martaban, Indragiri, Abaqua, Grand Popo, Ouidah, Jaquim, Aneho, Offra, Save, Allada, Badagri, Portudal, Rufisque, Joal-Fadiout, Mount, Cape, Agathon, Benguela, Loango, Soyo, Cabinda, Malembo, Corisco Island, New Castle, Philadelphia, Epe, Arebo, Appa dan lainnya.

Benteng di Kupang disebut benteng Concordia. Benteng ini dibangun di eks lokasi benteng Portugis di dekat muara sungai (di teluk Coepang, pulau Timor). Satu benteng yang kurang terinformasikan dan kerap dilupakan adalah benteng Fredrik Hendrik di pulau Solor. Dari dua benteng inilah sesungguhnya awal sejarah Timor dan sekitar terakumulasi yang terus berevolusi hingga ini hari. Okelah kalau begitu. Bagaimana sejarah benteng Concordia dan benteng Fredrik Hendrik. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kupang (4): Timor Laut, Antara Pulau Timor dan Pulau Aru; Timor Laoet Kini [Kabupaten] Kepulauan Tanimbar

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Tidak hanya Timor Timur (Timor Leste) juga ada Timor Laut. Lantas dimana letak Timor Laut? Tentu saja sudah dilupakan terbenam di dasar laut, karena itu terjadi di masa lampau. Akan tetapi sejarah adalah sejarah, maka sejarah Timor Laoet perlu diangkat kembali sebagai bagian sejarah (pulau) Timor, dari pulau Timor mendapatkan namanya. Namun pada masa kini, Timor Laoet yang namanya sebagai Kepulauan Tanimbar tidak masuk wilayah Nusa Tenggara Timur atau Timor Leste tetapi menjadi masuk wilayah Provinsi Maluku (Kabupaten Kepulauan Tanimbar).

Timor Laoet (kini Kepulauan Tanimbar) merupakan kumpulan pulau-pulau. Pulau terbesar adalah Pulau Yamdena. Pulau-pulau lainnya adalah Pulau Larat, Pulau Selaru, Pulau Sera, Pulau Wuliaru, Nitu, Wotar, Labobar, Molu, Maru dan Fordata. Kota terbesar di Pulau Yamdena adalah Saumlaki. Kota-kota lainnya adalah kota Larat di Pulau Larat. Kota Adaut di Pulau Selaru dan kota Seira di Pulau Sera. Pada tahun 2008 Kabupaten Maluku Barat Daya dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan ibu kota di Saumlaki (Pulau Yamdena). Pada tahun 2019 nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar (sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat Menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar). Dengan pembentukan kabupaten baru dan perubahan namanya menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar seakan mengingatkan kembali nama Timor Laoet di masa lampau.

Bagaimana sejarah Timor Laoet atau Sejarah (kabupaten) Kepulauan Tanimbar? Satu yang pasti kabupaten Kepulauan Tanimbar masuk wilayah Provinsi Maluku. Tentu saja sejarah kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan nama lama Timor Laoet haruslah dipandang dari dua sisi: sejarah lama Pulau Timor dan sejarah lama Kepulauan Tanimbar. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.