*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini
Dari Sabang hingga Merauke. Ada juga dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote. Kita tidak sedang menyanyikannya, tetapi berusaha memahami sejarah Pulau Rote dilihat dari Pulau Miangas. Mengapa harus dilihat dari jauh di pulau Miangas, padahal pulau Rote begitu dekat dengan kota pelabuhan Kupang di pulau Timor. Disitulah letak pentingnya Pulau Rote di dalam sejarah (pulau Miangas di utara).
Bagaimana sejarah Pulau Rote? Tentu saja sudah ada yang menulisnya. Lalu apakah itu cukup? Narasi sejarah tidak pernah cukup, karena upaya penggalian data sejarah terus dilakukan. Sejauh data baru ditemukan, narasi sejarah juga harus ditambahkan. Lantas sejak kapan sejarah (pulau) Rote bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Pulau Rote: Dari Sabang Hingga Merauke
Dalam peta-peta lama (era VOC) nama Pulau Rote diidentifikasi dengan nama Rotti, Rothi, Rothe dan Rotte. Dalam salah satu peta, pulau Rote juga disebut Noussa da Heene dan pada peta lainnya disebut Roeshe dahena. Namun secara keseluruhan nama yang selalu disebut adalah Rothe.
Identifikasi nama pulau Rote diduga sudah ada pada era Portugis (merujuk pada naa India pada era Hindoe). Namun identifikasi nama pulau baru benar-benar eksis setelah kehadiran Belanda di Coepang (1613). Asal-usul nama Rothe (Rote) tidak diketahui secara pasti. Yang jelas nama Rothe pada masa itu adalah marga orang Belanda. Lantas apakah nama pulau yang dicatat sebelunya Noussa da Heene atau Roeshe dahena (era Portugis) telah digantikan dengan nama Rothe? Sangat mungkin. Meski din dalam peta yang berbeda-beda seperti Rotti, Rothi dan Rotte naun tampaknya itu merujuk pada nama Rothe. Catatan: Pada tahun 1613 orang-orang Belanda mengusir orang-orang Portugis dari Coepang. Noussa adalah nusa atau pulau (seperti Nousa Cambangan, Jawa; Nousa Panida, Bali; Nousa Laoet, Maluku). Apa nama [Noesa] Dahena sebelum era Portugis tidak diketahui secara pasti.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Pulau Rote dalam Sejarah Kupang Dilihat dari Pulau Miangas
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar