Senin, 12 April 2021

Sejarah Australia (35): Awal Pers Australia Bermula di New South Wales; Surat Kabar Legendaris ‘The Sydney Morning Herald’

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disini 

Jauh sebelum surat kabar muncul di New South Wales (Australia), sudah terbit surat kabar di Batavia (kini Jakarta). Surat kabar di Batavia bahkan sudah terbit sejak era VOC. Namun surat kabar di Batavia baru mulai teratur sejak tahun 1810 (era Gubernur Jenderal Daendles). Beberapa tahun kemudian diketahui muncul surat kabar di New South Wales (Australia). Surat kabar pertama di Australia yang terbit di Sydney dan suksesinya kemudian adalah surat kabar The Sydney Morning Herald (yang masik eksis hingga ini hari).

Surat kabar sudah sejak zaman kuno berkembang di Eropa. Tidak lama setelah kehadiran pelaut-pelaut Belanda di Indonesia (baca: Hindia Timur) yang dipipin oleh Cornelis de Houtman (1595-1597) sudah muncul berbagai surat kabar besar di Belanda. Surat-surat kabar ini kini menjadi salah satu sumber yang penting untuk menyusun narasi kehadiran pedagang-pedagang Belanda di Indonesia dan kehadiran pelaut-pelaut Inggris di Indonesia. Namun surat kabar pertama di Hindia Timur yang terbit di Batavia baru muncul pada tahun 1744 (Bataviaasche Nouvelles) dan meski pasang surut masih eksis tahun 1773 (saat mana pelaut Inggris pertama James Cook mengunjungi Australia). Jauh sebelumnya, sebagai pengganti surat kabar, di Batavia didirikan dinas arsip yang berkantor di Kasteel Batavia yang mencatat setiap aktivitas di Batavia dan yang terkait dengan hubungan luar yang disebut Daghregister (sejak 1659). Pada tahun 1778 seorang pegiat ilmu pengetahuan Radermacher mendirikan lembaga ilmu pengetahuan Batavia yang menerbitkan serial (seacam jurnal ilmiah). Radermacher dkk menulis berdasarkan bahan-bahan bersumber dari Daghregister plus hasil observasi sendiri. Dunia tilis menulis inilah yang menjadi dasar bagi Gubernur Jenderal Daendle untuk menerbitkan surat kabar pemerintah yang terbit pertama tahun 1810 (Bataviasche koloniale courant).

Lantas bagaimana sejarah awal pers di Australia? Memang tidak ada hubungannya dengan perkembangan pers di Indonesia (baca: Hindia Belanda), tetapi munculnya surat kabar pertama di Australia tidak lama setelah terbitnya surat kabar pemerintah di Indonesia. Tentu saja pemerintahan (federasi) saat itu di Australia belum terbentuk. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Surat Kabar Pertama di Australia Terbit di Sydney

Nama surat kabar sudah eksis di Inggris. Surat kabar ini menjadi salah satu surat kabar terkemuka di Inggris seperti Globe dan London Courier (lihat Algemeen Handelsblad, 02-01-1830). Surat kabar (London) Morning Herald sesuai namanya terbit pagi (untuk dibedakan dengan terbit sore, avondblad). Dalam bahasa Melayu saat itu di Hindia Belanda, herald diartikan sama seperti pewarta, pembrita dan sebagainya. Diduga kuat nama surat kabar London Morning Herald menjadi acuan dalam pemilihan nama surat kabar yang baru di Sydney yang terbit kali pertama tahun 1831 (18 April).

Kapan surat kabar pertama terbit di Australia, khususnya di Sydney tidak begitu jelas, tidak ada informasi. Yang jelas, sejak surat kabar Bataviasche koloniale courant terbit pertama di Hindia Belanda, 1810, situasi segera berubah, Pada tahun 1811 terjadi pendudukan militer Inggris di Batavia dan Jawa jatuh ke tangan Inggris. Surat kabar berbahasa Belanda Bataviasche koloniale courant berhenti terbit dan lalu digantikan surat kabar berbahasa Inggris Java Government Gazette yang terbit pertama di Batavia tahun 1812 (29 Februari). Surat kabar ini tutup bulan Agustus 1816 karena wilayah Hindia Timur dikembalikan kepada Belanda (16 Agustus).Sebagai penggantinya surat kabar berbhasa Belanda Bataviasche courant terbit pertama kali tanggal 20 Agustus 1816 (sehari setelah terbit terakhir surat kabar berbahasa Inggris). 

Surat kabar pertama kali terbit di Australia (di Sydney) diduga setelah tahun 1816. Besar dugaan penerbit surat kabar berbahasa Inggris Java Government Gazette di Batavia telah relokasi ke Australia dan menerbitkan surat kabar baru di Sydney. Keberadaan surat kabar di Australia kali pertama diketahui pada 1818 (lihat Leeuwarder courant, 04-12-1818). Disebutkan bahwa Kaptein Hammant berlayar melewati pulau Kangaroo berdasarkan berita yang dikutip surat kabar di Nieuw Zuid Walles (New South Wales).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sejarah Pers: Australia vs Indonesia

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar