*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Seperti apa era kenabian di Nusantara? Tentulah sudah ada peradaban yang tinggi juga dan navigasi pelayaran perdagangan yang intens antar pulau di Nusantara. Era kenabian dalam hal ini diringkas sejak hijrabnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah (620 M) sebagai tahun pertama penanggalan Islam. Dalam konteks ini (pada tahun-tahun kenabian) ada satu hadis yang menyatakan ‘Tuntutlah ilmu itu walau jauh ke negeri Cina’.
Lantas bagaimana sejarah Tuntutlah Ilmu Itu Meski Jauh ke Negeri Tiongkok? Seperti disebut di atas, Nabi Muhamma SAW pernah menyatakan saran serupa itu (hadis). Mengapa harus ke Tiongkok? Bagaimana situasi dan kondsisi saat itu di Nusantara (baca: Indonesia)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Pahlawan Indonesia - Tuntutlah Ilmu Itu Meski Jauh ke Negeri Tiongkok: Era Kenabian di Nusantara
Catatan dinasti Tiongkok Min Shu yang dikompilasi pada akhir abad ke-16 berdasarkan sumber-sumber kuno oleh Ho Ch'iao-yüan menyatakan T'u-shu Chi-ch'êng, Chih-fang-tien, bab 1052, halaman 5a bahwa antara tahun 618 dan 626 empat orang pengikut Muhammad membawa Islam di Tiongkok. Dari laporan Tiongkok terserbut disebutkan satu orang mengajar di Canton, satu orang di Yang-chow, dan dua orang lainnya di Ch'üan-chow.
Makam Islam tertua ditemukan di Barus, Tapanuli Tengah pada tahun 672 M atau tahun 48 Hijriyah. Nabi Muhammad SAW meninggal di Medinah pada tahun 632 M. Tahun hijriyah pertama adalah tahun 622 M. Makam tua di Barus mengindikasikasikan tahun yang begitu dekat dengan tahun-tahun kenabian (semasih Nabi Muhammad masih hidup). Tahun makam tua di Barus ini dapat dibandingkan dengan tahun prasasti Kedukan Bukit (682 M).
Sementara itu di dalam P'an-yü-hsien-chih bab 53 halaman la menyatakan bahwa ketika navigasi pelayaran perdagangan dibuka pada dinasti T'ang, Mohammed (beragama) Muslim adalah Raja di Medinah. Ini mengindikasikan bahwa pada saat itu di Tiongkok sudah diketahui bahwa raja (Islam) yang beribukota di Madinah adalah Muhammad. Hal ini sebaliknya juga nama Muhammad sudah mengetahui bagaimana pedagang-pedagang Arab telah mencapai Tiongkok. Boleh jadi laporan-laporan pedagang Arab melalui lautan ini yang diketahui oleh Nabi Muhammad sehingga menantang penduduk bahwa menuntut ilmu itu wajib, bahkan jika harus ke Tiongkok.
Sebagaimana diketahui turunnya ayat pertama (Al Quran) di gua Hira pada tahun 610 M. Nabi Muhammad sendiri lahir di Mekkah tahun 570 M, menikah pada usia 25 tahun dengan Khadijah. Pernah menjadi hakim di kota Mekkah pada usian 35 tahun. Muhammad menerima wahyu pertama 610 pada usia 40 tahun. Pada tahun 622 Nabi Muhammad dan pengikut pindah dari Mekkah ke Madinah (sebagai awal tahun Hijriyah). Jika dibandingkan catatan Tiongkok di atas, empat orang Muhammad sudah berada di Canton pada tahun 618 (sebelum hijrah).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Era Kenabian di Nusantara: Mempelajari Pengetahuan hingga ke Sumber-Sumber Sejarah di Tiongkok
Relevan dengan hadis yang disebut di atas tentang tuntutlah ilmu walau jauh ke Tiongkok,dalam Al Quran juga ada yang mengindikasikan tentang keberadaan Barus. Disebutkan dalam QS 76: 5 bahwa Dan orang-orang yang taat akan minum dari gelas, sejenis minuman yang campurannya adalah kapur [barus].
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar