*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Apa
arti penting antara gugus pulau-pulau di Filipina (pulau Luzon) dan pulau
Taiwan? Sejumlah penelitian mengindikasikan bahwa bahasa-bahasa di dua kawasan
lebih mirip satu sama lain, jika dibandingkan Taiwan dengan daratan Tiongkok
dan pulau-pulau di Jepang. Ada yang berpendapat akar bahasa Melayu berasal dari
Taiwan. Dalam konteks ini penyelidikan linguistik diperlukan dan kedudukan
bahasa Melayu sebagai lingua franca.
Luzon menunjuk kepada pulau
terbesar di Filipina dan juga terpenting dalam bidang ekonomi dan politik.
Luzon juga menunjuk kepada salah satu dari tiga kepulauan di negara tersebut,
yang dua lainnya adalah Visayas dan Mindanao. Luas wilayah Luzon adalah 104.688
kilometer persegi, membuatnya pulau terbesar ke-15 dunia. Di pulau ini terdapat
ibu kota negara, Manila, dan juga kota terpadat, Kota Quezon. Pulau ini
bergunung-gunung dan merupakan tempat dari Gunung Pulag, gunung tertinggi kedua
di Filipina, dan Gunung Mayon. Pulau Luzon dibatasi di sisi barat oleh Laut
China Selatan, di timur oleh Laut Filipina, dan di utara oleh Selat Luzon. Taiwan
dikenal sebagai pulau Formosa (dari bahasa Portugis (Ilha) Formosa, yang
berarti "(pulau) yang indah"), terletak di Asia Timur sebelah pantai
Tiongkok Daratan, sebelah barat daya kepulauan utama Jepang, tetapi sebelah
barat langsung dari ujung Kepulauan Ryukyu Jepang, dan sebelah barat laut-utara
Filipina. Pulau ini dihubungkan ke timur oleh Samudra Pasifik, ke selatan oleh
Laut Tiongkok Selatan dan Selat Luzon, ke barat oleh Selat Taiwan, dan ke utara
oleh Laut Tiongkok Timur. Pulau ini mempunyai panjang 394 kilometer (245 mil)
dan lebar 144 kilometer (89 mil). (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah gugus pulau-pulau di Filipina dan Taiwan? Seperti disebut di
atas, dua kawasan memiliki kesamaan bahasa dan apakah hal itu terkait dengan
bahasa Melayu sebagai lingua franca pada masa lampau. Lalu bagaimana sejarah gugus
pulau-pulau di Filipina dan Taiwan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pahlawan Indonesia – Gugus
Pulau-Pulau di Filipina dan Taiwan: Lingua Franca Bahasa Melayu Kuno
Seperti
dapat dibaca pada laman Wikipedia, ada peneliti bahasa yang menyatakan asal
usul bahasa Melayu berasal dari Taiwan. Alasannya karena keberagaman genealogis
bahasa terbesar ditemukan pada bahasa-bahasa Taiwan dan keberagaman terkecil
ditemukan pada kepulauan Pasifik. Hal itu menyebabkan penyebaran bahasa dari
Taiwan.
Austronesia mengacu pada wilayah geografis
yang penduduknya menuturkan bahasa-bahasa Austronesia. Wilayah tersebut
mencakup Pulau Formosa, Kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia,
Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar. Secara harafiah, Austronesia
berarti "Kepulauan Selatan" dan berasal dari bahasa Latin austrālis
yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) yang
berarti "pulau". Hipotesis
hubungn bahasa Jepang sebagai saudara dari bahasa-bahasa Austronesia
ditolak oleh hampir seluruh pakar ilmu bahasa karena hanya ada sedikit bukti
akan hubungan antara bahasa Jepang dan rumpun bahasa Austronesia dan kebanyakan
ahli bahasa berpikir bahwa kesamaan yang sedikit ini adalah hasil dari pengaruh
bahasa-bahasa Austronesia pada bahasa Jepang.
Pendapat
bahasa Melayu menyebar dari Taiwan agak membingungkan. Sebab hanya sedikit
pengaruh bahasa Melayu pada bahasa Jepang. Bukankah ini menunjukkan penyebaran
bahasa Melayu ke arah utara berhenti di Taiwan? Semua itu tampaknya hanya
didasarkan pada aspek linguistik, tetapi dalam konteks penyebaran kurang
memperhatikan pengaruh bidang lain seperti sejarah navigasi pelayaran,
pedagangan dan migrasi penduduk.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Gugus Pulau-Pulau di Filipina
dan Taiwan: Sejarah Zaman Kuno Nusantara
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar