*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Gambaran
bentuk pulau Jawa kurang lebih mirip dengan pulau Sumatra. Yang membedakan
pulau Sumatra lebih besar dari pulau Jawa. Empat pulau besar di Indonesia
(Sumatra, Jawa, Kalimantan an Papua) pada zaman kuno berbeda dengan bentuk masa
kini. Gambaran pulau Sumatra dan pulau Jawa zaman kuno lebih ramping jika
dibandingkan dengan kondisi pada masa ini. Persamaan kedua pulau yang awalnya
ramping ini, pulau Sumatra bertmabah luas ke arah timur (pantai timur) dan
pulau Jawa bertambah luas ke arah utara (pantai utara). Persamaan lainnya,
kedua pulau ini di sisi sebaliknya relatif tidak berubah (kecuali di beberap
titik).
Sumatra adalah pulau keenam terbesar di dunia yang
terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 Km². Pulau ini dikenal pula dengan
nama lain yaitu pulau Percha, pulau Andalas atau pulau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta
sebagai pulau emas). Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan
Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan teluk Benggala, di timur dengan selat
Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan
Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh
sungai-sungai besar yang bermuara, antara lain Asahan (Sumatra Utara), Sungai
Siak (Riau), Kampar, Indragiri (Sumatra Barat, Riau), Batang Hari (Sumatra
Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatra Selatan), Way Sekampung,
Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji (Lampung). Sementara beberapa
sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranya Batang Tarusan
(Sumatra Barat) dan Ketahun (Bengkulu). Di bagian barat pulau, terbentang
pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan
panjang lebih kurang 1500 Km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan
gunung, baik yang tidak aktif maupun gunung berapi yang masih aktif. Gunung
yang masih aktif antara lain Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatra Utara),
Marapi dan Talang (Sumatra Barat), Gunung Dempo (Sumatra Selatan), Gunung Kaba
(Bengkulu), dan Kerinci (Sumatra Barat, Jambi). Di pulau Sumatra juga terdapat
beberapa danau, di antaranya D Laut Tawar (Aceh), D Toba (Sumatra Utara), D Singkarak,
D Maninjau, D Diatas, D Dibawah, D Talang (Sumatra Barat), D Kerinci (Jambi)
dan D Ranau (Lampung dan Sumatra Selatan). Gunung-gunung di Sumatra dengan
kjetinggian di atas 2.500 meter adalah G Bandahara, Aceh (3.030 M); G Dempo,
Sumatra Selatan (3.159 M); G Geureudong, Aceh (2.885 M); G Kerinci, Jambi
(3.805 M); G Leuser, Aceh (3.172 M); G Marapi, Sumatra Barat (2.891 M); Perkison,
Aceh (2.828 M); G Singgalang, Sumatra Barat (2.877 M); G Talamau, Sumatra Barat
(2.912 M): dan G Talang, Sumatra Barat (2.597 M).
Lantas
bagaimana sejarah teluk-teluk di pulau Sumatra? Seperti disebut di atas, pulau
Sumatra mirip dengan pulau Jawa dari segi topografi (gunung, sungai dan danau).
Seperti di pulau Jawa kini dikenal luas teluk Jakarta, sementara di pulau
Sumatra dikenal teluk Tapanuli. William Marsden (1781) menyebut teluk Tapanuli
sebagai teluk terbaik di Sumatra. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.