*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Siapa Ir Phoa Liong Tjauw, mungkin
hanya beberapa yang mengetahui. Yang lebih dikenal adalah Mr Phoa Liong Gie.
Lantas bagaimana hubungan keduanya. Dengan mengenal Mr Phoa Liong Gie, baru
bisa dipahami siapa Ir Phoa Liong Tjauw, Phoa Liong Tjauw lahir di Garoet
sementara Phoa Liong Gie lahir di Bandoeng.
Phoa Liong Gie (4 Juni 1905 – 14 Januari 1983) adalah
seorang ahli hukum, politisi dan pemilik koran era Hindia belanda. Kakek
buyutnya, Phoa Tjeng Tjoan, Kapitein der Chinezen di Buitenzorg (1866-1878).
Phoa juga cucu-keponakan dari tokoh masyarakat, pemimpin dan pemilik tanah,
Phoa Keng Hek. Phoa sekolah dasar Eropa (ELS)) di Garut lanjut HBS di Batavia. Phoa
kemudian belajar di Rechts[hooge]school di Batavia sebelum melanjutkan studi di
Leiden (lulus dengan gelar Mr tahun 1925). Di Bandung tahun 1927, Phoa
bergabung dengan praktek hukum milik pengacara CW Wormser. Pada tahun 1928,
Phoa kelahiran Bandoeng pindah ke Batavia dan membuka firma hukum sendiri. Phoa
pada tahun 1930, membeli surat kabar Perniagaan, yang kemudian berganti nama Siang
Po. Pada tahun 1931, Phoa membeli surat kabar Panorama. Phoa mengundurkan diri
dari CHH pada tahun 1934 dan simpatik terhadap gerakan nasionalis Indonesia.
Dewan redaksi Panorama terdiri dari tokoh nasionalis terkemuka seperti Sanusi
Pane, Amir Sjarifuddin dan Mohammad Yamin, dengan wartawan Liem Koen Hian,
sebagai pemimpin redaksi. Liem dan Saeroen juga memberikan kontribusi untuk
Siang Po. Pada pertengahan tahun 1936, Liem, Pane, Sjarifuddin dan Yamin
mendirikan surat kabar harian lain, Kebangoenan, yang juga dicetak oleh
Percetakan Siang Po. Phoa juga menjadi pemilik majalah Si Pao dan Kong Hwa Po, Phoa
juga terjun ke dunia politik. Dia adalah pemimpin faksi muda Chung Hwa Hui
(CHH) yang vokal, sebagai penyambung lidah keberadaan orang Cina di Indonesia.
Phoa terlibat konflik dengan beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh pemimpin
partai. Phoa membenci para pemimpin partainya yang pro-Belanda, dan
menganjurkan netralitas masyarakat Cina dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setelah konflik terbuka pada tahun 1934 dengan HH Kan, Phoa mengundurkan diri
dari keanggotaan partai. Pada 8 Mei 1939, Phoa diangkat sebagai anggota Volksraad.
Tahun 1946-1948, Phoa bertindak sebagai penasihat hukum dan delegasi Belanda di
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB di New York dan Jenewa. Phoa menikah dengan Laura
Charlotte Ongkiehong, cucu Njio Tek Liem (Luitenant der Chinezen di Ambon). Phoa
pindah ke Swiss (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah Phoa Liong Tjauw? Seperti disebut di atas, Phoa Liong Tjauw
hanya mudah dikenal lewat Phoa Liong Gie. Keduanya sama-sama lulusan Belanda,
Ir Phoa Liong Tjauw di Delft, Mr Phoa Liong Gie di Leiden. Lalu bagaimana
sejarah Phoa Liong Tjauw? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.