*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini
Pemilihan anggota dewan sudah dimulai sejak
era Pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi peran pemerintah (Gubernur Jenderal)
masih kuat dan ikut campur di sana sini soal hukum dan realisasi pemilihan
apakah di tingkat kota (gemeenteraad) maupun di tingkat pusat (Volksraad). Pada
era Pemerintah Republik Indonesia mulai terasa lebih demokratis. Semakin demokratis
hingga pemilu pertama pada tahun 1955.
Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955 (Pemilu 1955) adalah pemilihan umum pertama di Indonesia. Angkatan bersenjata dan polisi juga memilih. Jumlah kursi DPR diperebutkan 260 kursi. Pemilu ini dipersiapkan sejak PM Ali Sastroamidjojo, namun pelaksanaan pada masa PM Burhanuddin Harahap. Pada Februari 1951 kabinet Natsir memperkenalkan RUU pemilu. Februari 1952, kabinet Wilopo memperkenalkan RUU pendaftaran pemilih. Pada 25 November 1952, RUU Pemilu telah diajukan ke DPR (disahkan pada 1 April 1953 dan menjadi hukum pada 4 April). Jumlah keanggotaan legislatif satu anggota legislatif untuk 150.000 penduduk dan bagi semua usia di atas 18 tahun, atau pernah atau menikah. Anggota Komite Pemilihan Pusat. Pada 25 Agustus 1953, perdana menteri baru, Ali Sastroamidjojo, mengumumkan jadwal persiapan untuk pemilihan selama 16 bulan mulai bulan Januari 1954. Pada 8 September, Menteri Penerangan mengatakan pemilihan akan diadakan 29 September. Sebanyak 87,65% pemilih memberikan suara sah dan 91,54% memberikan suara. Dengan mengesampingkan jumlah kematian antara pendaftaran dan pemungutan suara, hanya sekitar 6% yang tidak memilih. Hasil Partai Nasional Indonesia (PNI) 22 persen; Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) 21 persen; Nahdlatul Ulama (NU) 18 persen; Partai Komunis Indonesia (PKI) 16 persen. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah pemilihan anggota dewan
era Republik Indonesia? Seperti disebut di atas. Pemilihan anggota dewan sudah
dimulai pada era Pemerintah Hindia Belanda, Pada era Pemerintah Republik
Indonesia pemilihan umum pertama tahun 1955. Lalu bagaimana sejarah pemilihan anggota
dewan era Republik Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.