Empat nama jalan tertua di Depok adalah Jalan Pemuda, Jalan Siliwangi, Jalan Kartini dan Jalan Dewi Sartika. Namun nama-nama jalan ini baru muncul pasca pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda. Penabalan nama jalan Pemuda dan Siliwangi diduga dikaitkan dengan peristiwa politik sebelumnya yakni perang kemerdekaan. Keempat nama jalan ini tidak berubah hingga ini hari.
Peta Depok, 1901 |
Kerkweg dan Pasarstraat
Sesungguhnya jalan tertua di Depok adalah jalan trans Batavia-Buitenzorg
yang diduga sudah eksis sejak era Pakuan-Pajajaran. Jalan poros ini di era Pemerintahan
Hindia Belanda sering disebut Westerweg untuk membedakan dengan Oosterweg yang
menjadi jalan pos trans-Java (Jalan Raya Bogor sekarang).
Oleh karena jalan
poros Batavia-Buitenzorg via Paroeng sudah berkembang, jalan Westerweg via
Depok disebut menjadi Middenweg. Jalan akses ke Tjimanggis baru dibangun tahun
1921 setelah dimulainya pembangunan jembatan di atas sungai Tjiliwong (yang
dikenal sebagai jembatan Panus). Sementara jalan akses ke Paroeng baru
ditingkatkan (menjadi aspal) pada tahun 1934.
Jalan Westerweg atau Middenweg ini pada pasca pengakuan kedaulatan RI, ruas
antara pertigaan Jalan Jalan Dewi Sartika/Pasarstraat dengan pertigaan Stasion
Depok diberi nama Jalan Kartini. Jalan Depok-Cimanggis, ruas jalan antara
Middenweg/Westerweg hingga jembatan besar di atas sungai Tjiliwong diberi nama
Jalan Siliwangi.
Nama jalan Kerkweg
baru terdeteksi pada tahun 1922 (lihat Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 11-11-1922). Sedangkan nama jalam Pasarstraat baru
terdeteksi pada tahun 1934 (lihat Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 02-06-1934). Dua nama jalan yang diduga sudah eksis sejak
era Belanda adalah Stasionweg dan Kartinistraat. Pada pasca pengakuaan
kedaulatan RI dua nama jalan ini tetap dipertahankan: Jalan Stasion dan Jalan
Kartini.
Sejak tahun 1950an tidak ada penabalan nama baru jalan di Depok hingga
munculnya komplek perumahan (Perumnas) di ujung Jalan Dewi Sartika (Jalan
Nusantara) dan komplek perumahan (Perumnas) di ujung Jalan Siliwangi (Jalan
Sentosa).
Jalan Margonda dan Jalan Tole
Iskandar
Tunggu deskripsi lengkapnya
Nama-Nama
Jalan Masa Kini
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber
utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber
disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar