*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini
Sejarah penduduk nyaris tidak pernah ditulis dimana pun termasuk di Aceh. Padahal penduduk adalah domain terpenting dari suatu wilayah dimana penduduknya berdiam di wilayah tersebut. Tentu saja sangat sulit menemukan catatan kependudukan tentang kelahiran dan kematian. Hal itulah yang menyebabkan sejarah kependukan bukan perhatian yang menarik. Namun demikian sejarah kependudukan tetaplah penting paling tidak untuk sekadar mengetahui jumlah, persebaran dan perpindahan yang terjadi. Jika tidak secara kuantitatif paling tidak dapat menggambarkan secara kualitatif.
Lantas bagaimana sejarah penduduk Aceh? Seperti disebut di atas, hal itu memang akan banyak kesulitannya daripada kemudahannya untuk mengetahuinya. Namun jika tidak dimulai kapan lagi. Kita mulai dari yang mudah yakni hasil Sensus Penduduk 1930. Satu yang jelas pada Sensus Penduduk 1920 ditemukan cukup banyak orang Atjeh di Jawa. Lalu bagaimana sejarah awal kepndudukan di Atjeh? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sensus Penduduk 1930
Dalam Sensus Penduduk 1930, provinsi Atjeh dibagi ke dalam enam afdeeling: Groot-Atjeh, Pidie, Noordkust van Atjeh, Oostkust van Atjeh, Gajo en Alaslanden, dan Westkust van Atjeh. Secara keseluruhan jumlah penduduk provinsi Atjeh sebanyak 975.945 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 495.840 jiwa dan perempuan sebanyak 480.105 jiwa. Jumlah terbanyak berada di Noordkust van Atjeh dan Westkust van Atjeh. Yang paling sedikit di Gajo en Alaslanden.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Penduduk Atjeh dari Masa ke Masa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar