Cikal bakal Kota Padang berawal dari suatu tempat yangt berada pada sisi barat muara sungai Batang Arau, suatu perkampuangan yang diduga dihuni oleh para migran orang-orang Nias. Di tempat inilah pelaut-pelaut Eropa mulai membangun pos perdagangan karena posisinya yang strategis terlindung dari lautan India. Seiring dengan perkembangan pos perdagangan tersebut dan kebutuhan bangunan yang semakin banyak, lambat-laun areal permukiman orang-orang Nias tersebut terokupasi dan para pemukim menyingkir ke area kosong di belakang. Para migran ini tidak merasa dirugikan karena dengan kehadiran pos perdagangan tersebut mereka juga mendapat pekerjaan.
Foto Hoofd uit Nias te Padang1865 |
Bagaimana asal mula adanya orang-orang Nias
di muara Batang Arau tersebut adalah suatu hal, bagaimana orang-orang Eropa
memulai okupasi adalah hal yang akan ditelusuri lebih lanjut. Sebab awal
okupasi orang-orang Eropa inilah yang dapat dijadikan sebagai starting point
untuk mengidentifikasi kapan Kota Padang yang sekarang mulai terbentuk di masa
lampau.
Penelusuran ini akan dapat memperjelas asal-usul Kota
Padang yang sekarang. Agak sedikit membingungkan mengapa hari jadi Kota Padang
ditabalkan sebagai hari yang mana terjadi penyerangan yang dilakukan penduduk
Pauh dan Kota Tengah terhadap VOC pada 7 Agustus 1669. Hal serupa ini tidak
hanya Kota Padang, juga ditemukan dalam penetapan hari jadi Kota Medan, hari
jadi Jakarta, hari jadi Kota Bogor, hari jadi Kota Bandung dan beberapa kota
utama lainnya.
Serial artikel Sejarah Kota Padang ditulis
atas permintaan seorang kawan yang ingin mendapatkan gambaran sejarah kota
tempat kelahirannya dengan seutuhnya, karena dirasakannya kronologis dan
deskripsi sejarah yang ada dirasakannya kurang mengena. Permintaan beliau ini
terdorong karea beliau sudah lama mengetahui saya menulis artikel-artikel
tentang perkembangan awal sejarah kota. Awalnya saya enggan, karena saya tahu
kawan-kawan dari Kota Padang banyak yang lebih paham dari saya tentang sejarah,
dan saya sendiri bukan ahli sejarah, melainkan seorang ekonom yang membutuhkan
aspek sejarah dalam pemahaman ekonomi dan bisnis Indonesia.